Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MEMAHAMI MAKNA SOLIDARITAS (TELAAH SEMIOTIKA ROLAND BARTHES PADA AKSI SOLIDARITAS “1000 LILIN”, HARIAN KOMPAS, EDISI SABTU, 13 MEI 2017) Nicodemus Koli; Teguh Priyo Sadono
Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi Vol 3, No 02 (2017): BRICOLAGE: Jurnal Magister Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (953.821 KB) | DOI: 10.30813/bricolage.v3i02.923

Abstract

Aksi solidaritas masyarakat di Jakarta dan berbagai daerah di Indonesia menyusul vonis atas BasukiTjahaja Purnama (Ahok) menoreh catatan tersendiri dalam sejarah demokrasi bangsa Indonesia karenamenyentuh berbagai konteks sosial sekaligus menggugah kesadaran berbangsa yang satu dalamkeragaman. Makna solidaritas dan kesadaran itu dapat dipahami melalui pendekatan semiotika. Salah saturujukan studi semiotika adalah Roland Barthes yang menghadirkan makna denotasi dan konotasi atausignifikasi dua tahap. Pada tahap pertama, konsep – konsep kunci yang perlu dipahami, yaitu, reality,signs,dan denotation. Sementara itu, signifier dan signified merupakan konsep jembatan menuju tahapkedua yang mencakup konsep mengenai culture, form, content, connotation dan myth. Makna yangdibingkai dalam konsep – konsep ini terbuka juga bagi interpretasi intersubyektif sehingga akan selaluada makna dan pendefinisian baru. Dengan demikian, makna realitas yang ada dalam aksi solidaritas1000 lilin ini pun dapat ditelusuri dan disingkap secara denotatif dan konotatif, mulai dari tahap pertamahingga tahap kedua yang juga terbuka bagi pemaknaan seterusnya dalam peleburan berbagai horizon.Kata kunci: solidaritas, signifier, signified, denotasi, konotasi, intersubyektif
BUDAYA PENGGUNA APLIKASI BACA BERITA INDONESIA (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Jurnalistik Jakarta Barat) Teguh Priyo Sadono; Nicodemus Koli
Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi Vol 1, No 01 (2015): BRICOLAGE: Jurnal Magister Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.13 KB) | DOI: 10.30813/bricolage.v1i01.1636

Abstract

AbstrakBerkembangnya media kini tengah membanjiri para khalayak pengguna dan implikasinya telah memberikan nuansa yang berbeda dari waktu ke waktu, bahkan nuansa tersebut telah melembaga hingga menjadi budaya di masyarakat. Media konvensional seperti tabloid Goal, majalah Tempo, surat kabar Kompas dan Tribun, hingga berbagai situs berita seperti Viva, Detik, dan Kapanlagi yang tergolong dalam web 1.0, kini tidak kesulitan menyajikan berita-berita yang dapat dijadikan sebagai sumber berita utama. Seluruhnya telah dihimpun oleh aplikasi Baca Berita Indonesia atau yang disingkat BaBe, suatu teknologi yang menyajikan fitur indeks berita secara ringan, cepat, dan lengkap dari berbagai sumber berita dan penggunanya bebas berbagi berita. Tentu saja pola seperti ini telah merujuk pada posisi social media sebagai web 2.0, dimana teknologi ini muncul setelah media konvensional dan beberapa situs berita onlinemedia yang digolongkan sebagai web 1.0 telah menunjukkan eksistensinya di masyarakat. Berdasarkan deskripsi tersebut, maka perlu diteliti secara mendalam terhadap budaya konsumsi berita pada pengguna aplikasi BaBe. Para pengguna aplikasi tersebut dapat memilih untuk tetap mengandalkan aplikasi BaBe untuk melihat berita terkini, kemudian merujuk pada situs penyedia berita sumbernya atau hanya membacanya sepintas lalu. Selain itu, melalui penelitian ini pula akan diketahui pola konsumsi berita yang dibagikan oleh pengguna BaBe melalui social media. Adapun kerangka berpikir yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan Social Action Media Studies yang dicetuskan oleh Gerard Schoening dan James Anderson. Terdapat enam premis utama pendekatan studi ini kepada khalayak komunitas pengguna aplikasi BaBe dengan pendekatan kualitatif, dimana instrumen yang digunakan adalah focus group discussion dengan metode deskriptif. Bersandar pada paradigma penelitian interpretif, pada pelaksanaannya penelitian ini akan melibatkan mahasiswa ilmu komunikasi dari berbagai tingkatan semester di Jakarta Utara sebagai partisipan penelitian. Kata kunci: Budaya, Berita, Aplikasi BABE.