AbstrakLatar Belakang : Pandemic corona virus disease bukan hanya berdampak pada dunia kesehatan dan ekonomi, tetapi juga dirasakan oleh dunia pendidikan. Terhitung Maret 2020 hingga sekarang, kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah resmi dihentikan sementara, diganti dengan School from Home (SFH). Madrasah Tsanawiyah/sederajat paling banyak mengikuti metode belajar di rumah. Ada 28.587.688 murid yang belajar jarak jaruh. Penutupan dan pembelajaran yang di alokasikan ke rumah menimbulkan dampak terhadap kecerdasan emosional peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui deskripsi kecerdasan emosional peserta didik selama pembelajaran dirumah (School From Home). Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analitik, dengan sampel penelitian ini berjumlah 285 orang yang diambil menggunakan accidental sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner kecerdasan emosional disadur dari Siregar (2018) yakni berisi 30 item pernyataan dengan 24 pernyataan positif dan 6 pernyataan negatif menggunakan skala likert. Kuesioner terdiri atas komponen kecerdasan emosional yang meliputi kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian responden (58,25%) memiliki kecerdasan emosional yang rendah, dengan nilai mean terendah terdapat pada komponen Motivasi. Kesimpulan: Hasil pengkategorisasian skor kecerdasan emosional secara keseluruhan menunjukkan bahwa di MTsN 2 Bukittinggi didominasi oleh peserta didik dengan kecerdasan emosional dengan kategori rendah, dimana pada kategori motivasi peserta didik itu sendiri. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kondisi pembelajaran dirumah, sehingga diharapkan pihak sekolah mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik walaupun belajar dari rumah masih tetap dilakukan pada kondisi pandemi ini.Kata kunci : kecerdasan emosional, peserta didik, school from home