Asep Sugalih
Prodi Digital Marketing Communication & Advertising Universitas Mercu Buana, Jakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MAKNA SIMBOL SENYUM PADA IKLAN LAY’S DI TELEVISI (ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE) Dudi Hartono; Asep Sugalih
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis Vol 3, No 1 (2019): Perspektif Komunikasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.781 KB) | DOI: 10.24853/pk.3.1.39-49

Abstract

Persaingan makanan ringan yang ketat seperti keripik kentang menuntut produsen menggunakan cara-cara kreatif dalam beriklan. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh LAY’S. Brand ini menggunakan kemasan unik dengan visual  senyum.  Tak  hanya  digunakan  pada  kemasan,  visual  senyum  ini  kemudian  diterjemahkan  dalam  bentuk audio video dalam sebuah iklan televisi. Menjadi menarik untuk dikaji, bagaimana simbol senyum memberikan makna dalam relasi yang terjalin pada konsumennya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna senyum dalam  iklan  LAY’S  di  media  televisi.  Pendekatan  yang  digunakan  adalah  kualitatif  dengan  paradigma konstruktivis. Metode yang dipakai  yakni Semiotika Charles Sanders Peirce, dengan  mendasarkan pada Object, Representament  dan  Interpretant.  Data  diperoleh  dengan  cara  melalui  pengamatan  dan  analisis  konten,  serta ditambah dengan pengumpulan melalui studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa setiap orang harus bisa tersenyum dalam keadaan bagaimanapun. Senyum merupakan tanda awal ketulusan hati yang lebih berharga dari sebuah hadiah. Makna senyuman bisa dilihat dari raut wajah sesuai dengan senyumannya. Walaupun dalam iklan  tersebut  terlihat  ada  senyuman  palsu  atau  pura-pura,  akan  tetapi  hal  tersebut  merupakan  salah  satu  cara untuk mendapatkan hubungan yang baik dengan orang lain.Kata Kunci: Makna Senyum, Iklan Televisi, Semiotika Charles Sanders Peirce