Fitriana Ritonga
Dosen Prodi D-III Kebidanan STIKes Imelda

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI CAMPAK DENGAN PENYAKIT CAMPAK PADA BATITA Fitriana Ritonga
Jurnal Ilmiah Kebidanan Imelda Vol. 2 No. 1 (2016): Vol. 2 No. 1 Tahun 2016
Publisher : Program Studi S1 & DIII-Kebidanan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan survey pendahuluan di Dusun IV Desa Tanjung Gusta Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang diperoleh data jumlah bayi usia 12-36 bulan (batita) tahun 2013 sebanyak 42 orang dan bayi yang tidak diimunisasi campak pertama pada usia 9 bulan sebanyak 12 orang (28,7%). Hasil wawancara dengan beberapa ibu yang bayinya tidak mendapat imunisasi campak pertama pada usia 9 bulan dikarenakan takut jika anaknya mengalami efek samping dari imunisasi campak seperti demam tinggi yang mungkin mengakibatkan kejang demam. Penelitian ini bersifat deskriptif untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi campak dengan penyakit campak pada bayi di Dusun IV Desa Tanjung Gusta Kecamatan Sunggal. Populasi adalah seluruh ibu yang memiliki bayi usia 12-36 bulan pada tahun 2013 di Dusun IV sebanyak 42 orang dan seluruhnya dijadikan sampel. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, dan data diolah dengan langkah-langkah editing, coding, dan tabulating selanjutnya dianalisis menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian diperoleh pengetahuan ibu tentang imunisasi campak dengan kategori baik dan cukup, cenderung anak batitanya tidak mengalami campak, dan pengetahuan ibu dengan kategori kurang, cenderung anak batitanya mengalami campak. Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa ada hubungan pengetahuan tentang imunisasi campak dengan penyakit campak pada batita di Dusun IV Desa Tanjung Gusta Kecamatan Sunggal Tahun 2013. Disarankan kepada ibu agar meningkatkan pengetahuan tentang imunisasi campak.
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA ISPA PADA BALITA DI LINGKUNGAN X KEL. SIDOREJO HILIR KEC. MEDAN TEMBUNG Fitriana Ritonga
Jurnal Ilmiah Kebidanan Imelda Vol. 3 No. 1 (2017): Vol. 3 No. 1 Tahun 2017
Publisher : Program Studi S1 & DIII-Kebidanan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Sampai saat ini kejadian ISPA di Lingkungan X masih tinggi. Kejadian ISPA pada balita dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lingkungan, status gizi ataupun tingkat pengetahuan orang tua dalam melakukan perawatan balita yang mengalami ISPA. Pengetahuan yang baik akan membantu ibu dalam melakukan tindakan pertolongan pertama secara baik agar anak dapat diharapkan cepat sembuh. Tujuan: Penelitian adalah mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang pertolongan pertama ISPA pada Balita di Lingkungan X Kel. Sidorejo Hilir Kec. Medan Tembung. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Sampel penelitian adalah 68 ibu yang mempunyai anak usia 1-5 tahun di bulan Maret – April 2016 di di Lingkungan X Kel. Sidorejo Hilir Kec. Medan Tembung, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner. Alat analisis data menggunakan sentral tendensi dan penilaian tingkat pengetahuan sesuai definisi operasional. Hasil : Hasil penelitian diketahui nilai rata-rata pengetahuan responden adalah 14.03. Nilai terendah 7 dan nilai tertinggi adalah 18. sebanyak 34 orang (54%) dengan tingkat pengetahuan sedang, 10 orang (15,9%) dengan tingkat pengetahuan rendah dan 19 orang (30,1%) dengan tingkat pengetahuan tinggi. Simpulan: Sebagian besar pengetahuan ibu dalam kategori sedang.
PENGARUH JINTAN HITAM TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI DI KELURAHAN INDRA KASIH KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2017 Fitriana Ritonga; Resy Tesya Mulianda; Mira Indrayani
Jurnal Ilmiah Kebidanan Imelda Vol. 3 No. 2 (2017): Vol. 3 No. 2 Tahun 2017
Publisher : Program Studi S1 & DIII-Kebidanan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberian ASI setelah bayi di lahirkan sampai bayi berusia 2 tahun sungguh merupakan fondasi pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. ASI merupakan makanan yang terlengkap bagi anak yang memenuhi syarat-syarat keselamatan dan kesehatan. Karena itu seorang ibu hendaknya menyusui anaknya dari air susunya. Banyak manfaat yang didapat dari pemberian ASI pada bayi, baik bagi bayi itu sendiri atau bagi ibu menyusui. Pada ASI mengandung antibodi dalam jumlah besar yang berasal dari tubuh seorang ibu. Antibodi tersebut membantu bayi menjadi tahan terhadap penyakit, selain itu juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi. Dengan demikian menyusui sebenarnya telah terjadi jalinan atau kontak fisik dan bathin antara ibu dan anak. Upaya dalam peningkatan produksi ASI bisa dilakukan dengan cara melakukan perawatan payudara sejak dini dan rutin, memperbaiki teknik menyusui, atau dengan mengkonsumsi makanan yang dapat mempengaruhi produksi ASI. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan berbagai jenis tanaman yang berkhasiat sebagai tanaman obat. Beberapa diantaranya berkhasiat sebagai laktagogum seperti tanaman katuk, lampes, adas manis, bayam duri, bidara upas, blustru, dadap ayam, jinten hitam pahit, kelor, nangka, patikan kebo, pulai, temulawak, turi, dan buah pepaya muda. Jinten hitam sebagai salah satu rempah-rempah yang mengandung laktagogum Rempah ini berbentuk butiran biji berwarna hitam. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan rancangan sebelum dan sesudah intervensi menggunakan satu kelompok. Desain penelitian menggunakan one group before and after intervention design, atau pre and post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu post partum <40 hari yang menyusui pada setiap Klinik Bersalin di Kelurahan Indrakasih Kec. Medan Tembung yang berjumlah 60 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling yaitu sebanyak 20 orang.
HAMBATAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA OLEH SISWA SMU DI KOTA BAGAN BATU RIAU Fitriana Ritonga
Jurnal Ilmiah Kebidanan Imelda Vol. 4 No. 2 (2018): Jurnal Ilmiah Kebidanan Imelda
Publisher : Program Studi S1 & DIII-Kebidanan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Accessibility dan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi belum banyak mendapat perhatian di Pekanbaru. Tingkat utilisasi yang rendah terhadap kesehatan reproduksi remaja menyebabkan sulitnya remaja mengakses pelayanan kesehatan reproduksi. Masalah yang dihadapi daerah saat ini adalah keterbatasan fasilitas pelayanan yang memadai, tingkat penggunaan pelayanan kesehatan reproduksi bagi remaja masih rendah dan informasi manajemen kesehatan reproduksi remaja yang tidak memadai, bila dibandingkan dengan daerah lain. Kurangnya akses terhadap informasi yang up to date merupakan faktor penting yang melatar belakangi rendahnya pengetahuan dan sikap remaja terhadap pelayanan kesehatan reproduksi. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap pelayanan kesehatan reproduksi remaja dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan reproduksi remaja oleh siswa SMU di kota Bagan batu Riau. Jenis penelitian observasional dengan rancangan cross sectional, besar sampel 84 orang siswa SMU Negari. Pengumpulan data melalui kuesioner dan FGD. Analisis yang digunakan adalah univariat, bivariat dan multivariat. Variabel pengetahuan dan sikap bermakna secara statistik sebagai prediktor pemanfaatan pelayanan kesehatan reproduksi (p<0,05). Variabel pengetahuan tentang pelayanan kesehatan reproduksi remaja mempunyai (p<0,05, OR=5,61 dan 95%CI=1,29-24,41), variabel sikap terhadap pelayanan kesehatan reproduksi remaja mempunyai (p<0,05, OR=6,61 dan 95%CI=1,27-34,38). Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap terhadap pelayanan kesehatan reproduksi memberikan kontribusi pada pemanfaatan pelayanan kesehatan reproduksi remaja. Pengetahuan dan sikap terhadap pelayanan kesehatan reproduksi remaja yang rendah, berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan reproduksi secara signifikan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Semua variabel kontrol secara statistic tidak terdapat hubungan yang signifikan.