p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal PRoMEDIA
Sri Wahyuning Astuti
Universitas Mercu Buana Jakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA PEMILIHAN MEDIA KONVERGENSI SMARTPHONE DENGAN ALIENASI SOSIAL PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA Sri Wahyuning Astuti
PRoMEDIA Vol 4, No 1 (2018): PROMEDIA
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.668 KB) | DOI: 10.52447/promedia.v4i1.1103

Abstract

Smartphone menjadi satu dari media konvergensi yang digunakan untuk mengakses internet. Pengguna Smartphone saat ini, tidak hanya dalam taraf memenuhi kebutuhan komunikasi, namun juga pada taraf adiksi. Ketergantungan akan smartphone tidak hanya menimbulkan masalah fisik namun juga psikis. Selain mengalami kelelahan mata akibat radiasi, individu juga merasa terasing dalam dunianya, karena terlalu lama menggunakan smartphone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan smartphone dengan tingkat alienasi pada mahasiswa Universitas mercu buana Jakarta.  Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa universitas mercu buana. Sampel penelitian berjumlah 101 mahasiswa. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik insidental sampling. Alat pengumpul data yang digunakan yaitu Skala Alienasi (yang berjumlah 24 aitem valid, α = 0,665) dan Skala Adiksi Smartphone (33 aitem valid, α = 0,818). Analisis data menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil analisis data menunjukkan terdapat hubungan positif dan signifikan antara alienasi dengan adiksi smartphone (r= 0,174) Hasil tersebut menunjukkan semakin addict seseorang dengan smartphone maka akan semakin individu merasa terasing dengan dunianya. Sumbangan efektif Adiksi smartphone terhadap alienasi sebesar 17,4% dan sisanya sebesar 82,6% dijelaskan oleh faktor lain.
Detox Media Digital (Sikap Milenial Terhadap Detox Media Digital) Sri Wahyuning Astuti; Dyah Sri Subandiah
PRoMEDIA Vol 6, No 2 (2020): PROMEDIA
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/promedia.v6i2.4071

Abstract

AbstractThe penetration of digital media use, especially millennials, is getting longer and more massive. In a day, on average, millennials in Indonesia use digital media for up to 5 hours per day. The use of digital media which has become increasingly massive has created problems for its users. Starting from physical problems to psychological problems. To reduce dependency and the negative impact of social media users, a digital media detox is needed. Digital media detox is an effort to reduce to select the use of digital media, from social media to the use of internet-based applications. Detox digital media aims to make users use only the applications they need. This study aims to determine the attitudes of social media users regarding digital media detox using a descriptive quantitative approach. The subjects in this study were social media users. The data collection technique used was convenience sampling. The results showed, at the cognitive, affective and conative level most of the respondents already had a positive attitude towards digital media detox.Keywords: Detox, Digital media, AttitudeAbstraksiPenetrasi penggunaan media digital khususnya milennial semakin lama dan masif. Dalam sehari rata rata milennial menggunakan media digital hingga 5 jam perhari. Penggunaan media digital yang sudah semakin masif memunculkan permasalahan bagi para penggunanya. Mulai dari masalah fisik hingga maslah psikologis. Sayangnya dampak yang ditimbulkan dari penggunaan media sosial, tidak diikuti dengan peningkatan kesadaran penggunanya. Sebagian besar pengguna media sosial bahkan tidak sadar dengan efek negatif penggunaan media sosial yang terus menerus yang mereka alami. Karena itulah diperlukan sebuah terobosan untuk mengurangi penggunaan sosial media. Langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan detox media sosial, yakni mengurangi penggunaan media sosial dan menyeleksi content yang mendatangkan pengaruh buruk bagi milennial. Sayangnya, tidak semua milennial melakukan aktifitas ini, karena persepsi dan pemahaman yang salah dari detox media sosial.Kata Kunci: detox media digital, persepsi, partisipasi
PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DAN KESEHATAN MENTAL MAHASISWA PASCA PANDEMI COVID Sri Wahyuning Astuti; Reni Nuraeni; Nofha Rina
PRoMEDIA Vol 8, No 2 (2022): PROMEDIA
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/promedia.v8i2.6601

Abstract

Perkembangan media digital yang semakin masiv mempengaruhi peningkatan pengguna, diantaranya media sosial. Penggunaan media sosial yang berlebihan akan mengakibatkan terganggunya kesehatan mental seseorang. Beberapa diantaranya adalah munculnya depresi, kecemasan dan tekanan psikologis. Kesehatan mental remaja mendapatkan perhatian serius karena berpengaruh pada Kesehatan fisik dan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mencari gambaran penggunaan media sosial dengan kesehatan mental mahasiswa pasca pendemi. Alat ukur yang akan digunakan untuk Skala Kecanduan Media Sosial SMAS-SF, sedangkan untuk mengukur Kesehatan mental menggunakan Skala Kesehatan mental. Penelitian dengan responden mahasiswa tingkat awal ini menghasilkan temuan, sebagian besar mengalami kecanduan media sosial dan bermasalah dengan Kesehatan mental mereka. Kata kunci: media sosial, mental health, kualitas tidur