Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search
Journal : JURNAL SIPIL STATIK

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA MUNTE KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Pebakirang, Andronikus; Tanudjaja, Lambertus; Sumarauw, Jeffry S. F.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 8 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suplai air bersih untuk penduduk Desa Munte saat ini tidak mencukupi. Agar dapat memperoleh air untuk kebutuhan sehari-hari, masyarakat membuat sumur-sumur pribadi. Di sekitar daerah ini terdapat sumber air yang memiliki potensi untuk dapat dimanfaatkan untuk perencanaan sistem penyediaan air bersih. Debit andalan 90% sungai di Desa Munte dianalisis dengan metode NRECA diperoleh sebesar 4,491 liter/detik yang merupakan debit andalan 90% bulanan terendah dalam 7 tahun. Pertumbuhan penduduk untuk desa ini diproyeksi dengan analisis regresi polinomial dan analisis kebutuhan air memiliki jumlah penduduk pada akhir tahun rencana 2939 jiwa dengan kebutuhan air sebesar 2,1564 liter/detik. Tahun rencana pada sistem penyediaan air selama 10 tahun dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2024. Dalam penelitian ini dipakai tipe pengambilan langsung (free intake). Distribusi air bersih ke lokasi pelayanan menggunakan sistem gravitasi  dengan sistem pengolahan air sederhana dengan reservoir berukuran 4m x 4m x 3,35m untuk menampung air. Desain sistem penyediaan air bersih menggunakan software EPANET 2.0 untuk dimensi pipa. Kata kunci : Debit andalan, Sistem penyediaan air, Suplai.
PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KELURAHAN BATU PUTIH BAWAH KECAMATAN RANOWULU-BITUNG Tokoro, Brigitha Bertha; Kawet, Lingkan; Tanudjaja, Lambertus
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 4 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelurahan Batu Putih Bawah terletak di kecamatan Ranowulu-Bitung. Terdiri atas 4 lingkungan yang saat ini sebagian wilayah di Kelurahan tersebut telah mendapat pelayanan air bersih dari pemanfaatan sumber mata air Kuala kecil yang masih kurang pelayanannya secara merata disemua lingkungan. suplai air tidak berjalan lancar bahkan sering mati air yang disebabkan oleh system jaringan penyediaannya tidak terencana sesuai kebutuhan. Dari latar belakang ini maka di Kelurahan Batu Putih Bawah dilakukan pengembangan sistem penyediaan air bersih yang memanfaatkan sumber air dari mata air Kuala kecil. Pertama-tama dihitung pertumbuhan penduduk dengan regresi linier, logaritma dan eksponensial. Kemudian menghitung kebutuhan air bersih hingga tahun 2032. Setelah itu direncanakan sistem penyediaan air bersih perpipaan dengan menggunakan rumus Hazen Williams dan program epanet 2.0 untuk system perpipaan utama di desa. Kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan proyeksi jumlah penduduk yang pertumbuhannya dianalisa dengan menggunakan regresi logaritma, untuk tahun 2032 dengan jumlah penduduk 1956 jiwa kebutuhan air bersih mencapai 1,640 liter/detik. Pengembangan sistem penyediaan air bersih terdiri dari pipa transmisi Ø150 mm, Reservoar Distribusi tipe ground reservoir berukuran 5 m x 4 m x 3,4 m dan pipa distribusi Ø12 mm s/d Ø 100 mm. Kata kunci : Kelurahan Batu Putih Bawah, Sistem Penyediaan, Kebutuhan Air
ANALISIS NERACA AIR SUNGAI SANGKUB DI TITIK BENDUNG SANGKUB KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA Ineke, Venesia Aprilia; Tanudjaja, Lambertus; Sumarauw, Jeffry S.F.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 8 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bendung Sangkub memanfaatkan air dari Sungai Sangkub untuk mengairi lahan irigasi yang sedang dikembangkan untuk mendukung program pemerintah daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Sungai Sangkub menjadi sumber utama untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat sekitarnya. Pertumbuhan penduduk dan pembangunan di berbagai sektor pada masa yang akan datang mengakibatkan bertambahnya kebutuhan akan air. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan studi mengenai analisis neraca air untuk melihat keseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air di DAS Sangkub.Analisis neraca air dilakukan dengan menganalisis ketersediaan air dan kebutuhan air di DAS Sangkub. Ketersediaan air dihitung menggunakan metode NRECA (National Rural Electric Cooperative Association) dengan masukan data curah hujan, evapotranspirasi dan parameter DAS untuk mencari debit andalan Q80%. Kebutuhan air yang dihitung adalah kebutuhan air baku dan air irigasi.Dari hasil analisis, neraca air untuk kebutuhan air baku dan lahan irigasi fungsional masih terjadi defisit air pada bulan-bulan Maret, Agustus, September, Oktober, dan November I. Apabila kebutuhan air dihitung menggunakan seluruh lahan potensial yang ada maka, ketersediaan air tidak dapat memenuhi kebutuhan air sampai 20 tahun mendatang. Untuk mengatasi kekurangan air dapat dilakukan sistem penggolongan dan dapat juga dengan membangun waduk untuk menyimpan air kelebihan di saat musim hujan dan digunakan pada saat musim kemarau. Kata Kunci : Sungai Sangkub, DAS Sangkub, Metode NRECA, Neraca Air
PENATAAN DRAINASE DI KAWASAN KANTOR BADAN PUSAT STATISTIK KELURAHAN BUMI NYIUR KOTA MANADO Monica, La’la; Tanudjaja, Lambertus; Sumarauw, Jeffry S.F.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 3 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan Kantor Badan Pusat Statistik Manado adalah kawasan yang sering mengalami genangan pada saat musim penghujan. Genangan tersebut menyebabkan kerusakan konstruksi jalan yang mengakibatkan terganggunya aktivitas masyarakat sekitar dan masyarakat pengguna jalan utama, sehingga dilakukan penataan kembali jaringan sistem drainase di kawasan tersebut.Sistem drainase direncanakan agar tersambung ke saluran pembuangan (outlet) terdekat yaitu saluran primer. Metode analisis yang diterapkan meliputi analisis hidrologi menggunakan distribusi log-person III kemudian menghitung debit rencana dengan menggunakan metode rasional  dan analisis hidrolika untuk menghitung kapasitas debit saluran eksisting dan saluran baru dengan menggunakan rumus Manning. Kedua hasil ini dibandingkan (Qkaps > Qrenc) untuk melihat kemampuan dari setiap ruas saluran.Berdasarkan hasil analisis di kawasan Kantor Badan Pusat Statistik terdapat 7 ruas saluran eksisting dan semua saluran yang ada tidak mampu menampung debit yang ada, sehingga perlu dilakukan perbaikan agar saluran yang ada mampu menampung debit yang ada. Selain itu ditambahkan 41 ruas saluran yang baru karena sebagian besar dari kawasan tersebut belum memiliki saluran sehingga menyebabkan daerah tersebut sering mengalami genangan. Kata Kunci :     Genangan, Debit rencana, Debit kapasitas, Sistem drainase
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE DI KAWASAN PUSAT KOTA AMURANG Laoh, Gabriela Lelli; Tanudjaja, Lambertus; Wuisan, Eveline M.; Tangkudung, Hanny
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 5 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKawasan pusat kota Amurang yang terletak di ibukota kabupaten Minahasa Selatan merupakan kawasan yang dipadati oleh fasilitas-fasilitas seperti pertokoan, rumah makan, pasar tradisional, hotel, bank termasuk pemukiman warga. Genangan air yang terjadi setiap kali turun hujan memberikan dampak yang negatif antara lain kerusakan jalan, serta terganggunya aktivitas warga di kawasan tersebut. Untuk menanggulangi masalah genangan yang sering terjadi perlu perencanaan sistem drainase yang baik di kawasan pusat kota. Untuk mengidentifikasi masalah genangan air, dilakukan observasi langsung di daerah penelitian, kemudian dilanjutkan dengan desain rencana tata letak sistem drainase. Dilakukan analisis hidrologi untuk mendapatkan debit rencana berdasarkan data curah hujan yang telah diperoleh,dilanjutkan dengan analisis hidrolika untuk mencari kapasitas eksisting saluran yang relevan dengan rencana tata letak sistem drainase. Tata letak rencana sistem drainase direncanakan dengan menentukan saluran interceptor di sisi selatan jalan trans Sulawesi terlebih dahulu sehingga pembebanan aliran dari luar lokasi penelitian tidak masuk ke lokasi tinjauan. Dari hasil analisis, perlu dilakukan perubahan tata letak sistem drainase. Terdapat 48 ruas saluran eksisting yang masih relevan dengan rencana tata letak sistem drainase dan 10 gorong- gorong yang masih sesuai. Untuk saluran eksisting, 9 ruas saluran tidak memenuhi sehingga dilakukan perubahan dimensi saluran. Sedangkan untuk gorong- gorong terdapat 4 ruas yang tidak memenuhi. Rekomendasi untuk saluran yang baru berjumlah 17 ruas dan 5 gorong- gorong. Kata kunci : analisis hidrologi, debit rencana, analisis hidrolika.
PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA KIMA BAJO KECAMATAN WORI Nelwan, Fenny; Wuisan, Eveline M.; Tanudjaja, Lambertus
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 10 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi kehidupan manusia. Kekurangan suplai air bersih akan sangat berpengaruh pada berbagai faktor kehidupan manusia, baik kesehatan, ekonomi, dan lain sebagainya. Sehingga perlu direncanakan suatu sistem penyediaan air bersih.Desa Kima Bajo memiliki potensi mata air, namun tidak dimanfaatkan. Sehingga perlu dibuat suatu Sistem Penyediaan Air Bersih. Sistem jaringan air bersih yang direncanakan yaitu dengan menampung air dari mata air Pongo kemudian dengan menggunakan pompa, air dinaikkan ke reservoir distribusi, selanjutnya air didistribusikan ke penduduk melalui Hidran Umum dengan sistem gravitasi.Debit mata air 87,840 m3/hari akan memenuhi kebutuhan air untuk 10 tahun kedepan sebesar 37,225 m3/hari. Ukuran bak penampung (3x3x3x5)m dan ukuran reservoir distribusi (3x3x5,5)m. Jenis pipa yang digunakan adalah pipa HDPE. Untuk kalkulasi sistem distribusi perpipaan, menggunakan program Epanet 2.0. Perencanaan ini sesuai dengan tujuan yaitu dapat menyediakan dan memenuhi kebutuhan air bersih di Desa Kima Bajo.Kata kunci: Air bersih, Desa Kima Bajo, perencanaan, sistem gravitasi, perpipaan
ANALISIS DEBIT BANJIR DAN TINGGI MUKA AIR SUNGAI TALAWAAN DI TITIK 250 m SEBELAH HULU BENDUNG TALAWAAN Abdulhalim, Dwiki Fahrezi; Tanudjaja, Lambertus; Sumarauw, Jeffry S. F.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 5 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Talawaan merupakan salah satu sungai di Minahasa Utara yang pernah meluap dan membanjiri beberapa daerah yang dilewati oleh sungai Talawaan yang sebagian besar merupakan pemukiman masyarakat dan lahan pertanian. Oleh karena itu dibutuhkan data mengenai besar debit banjir dan tinggi muka air yang dapat terjadi.Analisis dilakukan dengan mencari hujan rencana menggunakan metode Log Pearson III. Adapun data hujan yang digunakan berasal dari pos hujan Talawaan. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum dari tahun 2002 s/d 2014. Debit rencana menggunakan simulasi hujan aliran dengan metode HSS SCS menggunakan bantuan program computer HEC-HMS. Debit rencana hasil simulasi HEC-HMS menjadi masukkan dalam program computer HEC-RAS untuk simulasi muka air pada penampang yang telah di ukur.Hasil simulasi menunjukkan bahwa penampang pada STA 0 + 0 tidak dapat menampung debit banjir kala ulang 100 tahun.  Kata kunci: Debit Banjir Rencana, Tinggi Muka Air, HEC-HMS, HEC-RAS
ANALISIS NERACA AIR SUNGAI AKEMBUALA DI KOTA TAHUNA KABUPATEN SANGIHE Kansil, Glend Randy; Sumarauw, Jeffry S. F.; Tanudjaja, Lambertus
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 7 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Akembuala merupakan salah satu sumber air di Kota Tahuna dan mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat di sekitarnya. Pada masa mendatang, dengan adanya perkembangan pembangunan dan pertumbuhan penduduk, maka kemungkinan kebutuhan air akan lebih besar lagi. Berdasarkan hal tersebut di atas maka dibutuhkan studi neraca air untuk melihat keseimbangan air di sungai Akembuala dan kemungkinan penggunaan air di masa mendatang. Analisis neraca air dilakukan dengan menganalisis ketersediaan air dan kebutuhan air di DAS Akembuala. Analisis ketersediaan air menggunakan metode Nreca dengan masukan data curah hujan, evapotranspirasi dan parameter DAS. Selanjutnya dicari debit andalan Q 90 %. Kebutuhan air yang akan dihitung hanya untuk kebutuhan air bersih. Dari analisis ketersediaan air di DAS Akembuala, pada tahun 2033 didapat nilai terendah terjadi pada bulan September sebesar 0.032 m3/detik dan nilai tertinggi terjadi pada bulan Mei dan Juni sebesar 0.050 m3/detik. Hasil untuk kebutuhan air bersih sebesar 0.03365568 m3/detik. Dari analisis ketersediaan air dan kebutuhan air didapatkan neraca air DAS Akembuala mengalami defisit debit pada bulan September (-0,0017 m3/detik) dan bulan Oktober (-0,0007 m3/detik). Sedangkan pada bulan Januari sampai Juni ketersediaan air masih melebihi kebutuhan air dan pada bulan Juli sampai Agustus kebutuhan air hampir mendekati ketersediaan air,   Kata kunci: Sungai Akembuala, Analisis Neraca Air, Debit Andalan, Metode Nreca
DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KELURAHAN TINOOR Sulong, Marvil Fredrik; Mananoma, Tiny; Tanudjaja, Lambertus; Tangkudung, Hanny
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 2 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

System penyedian air bersih di Kelurahan Tinoor belum tertata dengan baik. Pada saat musim penghujan pipa saluran air mengalami kerusakan : tersumbat, bocor bahkan pecah yang diakibatkan oleh longsor pada daerah tebing yang dilalui oleh pipa. Distribusi hidran umum tidak sesuai dengan jumlah penduduk yang ada. Oleh sebab itu perlu peninjauan kembali atau perencanaan ulang sistem penyediaan air bersih, sehingga dapat memenuhi kebutuhan air penduduk. Dalam skripsi ini direncanakan sistem penyediaan air bersih di Kelurahan Tinoor hingga tahun 2031. Proyeksi jumlah penduduk menggunakan analisis regresi, sehingga diketahui jumlah penduduk pada tahun rencana guna memprediksi jumlah kebutuhan air bersih. Mencari sumber air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan merencanakan sistem penyediaan air yang dapat menyalurkan air secara merata ke seluruh penduduk yang ada di Kelurahan Tinoor. Dari survey dan analisis, jumlah pertumbuhan penduduk Kelurahan Tinoor hingga tahun rencana 2031 adalah 8113 jiwa, dengan jumlah kebutuhan air bersih sebesar 9 liter/detik. Dalam perencanaan ini sumber air berasal dari mata air Sapaa’ dengan debit sesaat sebesar ±100 liter/detik, lebih besar dari debit kebutuhan air. Dengan demikian kebutuhan air di Kelurahan Tinoor dapat terpenuhi. Dari hasil analisis, pipa utama yang dihitung secara manual menggunakan rumus Hazen-Williams didapat ukuran pipa 4 inch. Pipa distribusi dihitung dengan menggunakan program EPANET 2.0 didapat ukuran pipa yang bervariasi yaitu 3 inch, 2 inch, dan 1 inch.Kata kunci : Kebutuhan Air, Sistem Penyediaan, Air Bersih.
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SOYOWAN KECAMATAN RATATOTOK KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Makawimbang, Anastasya Feby; Tanudjaja, Lambertus; Wuisan, Eveline M.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 1 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Soyowan Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara sistem penyediaan air bersih belum tersedia sehingga masyarakat kesulitan mendapat air bersih. Untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat menggunakan sumur yang ada, pada musim kemarau air sumur menjadi kering dan sebagian masyarakat harus membeli air di depot air. Sistem penyediaan air bersih di Desa Soyowan direncanakan untuk memenuhi kebutuhan hingga tahun 2025. Proyeksi jumlah penduduk pada tahun rencana dilakukan menggunakan analisis regresi untuk memprediksi jumlah kebutuhan air bersih. Hasil survey dan analisis menunjukkan bahwa jumlah pertumbuhan penduduk Desa Soyowan hingga tahun rencana 2025 adalah 2095 jiwa, dengan jumlah kebutuhan air bersih sebesar 1,75 liter/detik, dan kebutuhan air jam puncak sebesar 2,10 liter/detik. Dalam perencanaan ini sumber air berasal dari mata air Limpoga dengan debit sesaat sebesar ± 3,47liter/detik, lebih besar dari debit kebutuhan air. Dengan demikian kebutuhan air di Desa Soyowan dapat terpenuhi. Pipa transmisi dan pipa distribusi dihitung secara manual menggunakan rumus Hazen-Williams, dan didapat ukuran pipa HDPE masing-masing 3 inch. Air bersih didistribusikan ke penduduk secara gravitasi melalui 21 buah Kran Umum.  Kata Kunci : Desa Soyowan, Sistem Penyediaan, Kebutuhan Air