Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PERENCANAAN BENDUNG UNTUK DAERAH IRIGASI SULU Mangore, Vicky Richard; Wuisan, Eveline M.; Kawet, Lingkan; Tangkudung, Hanny
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 7 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di desa Sulu Kecamataan Tatapaan Kabupaten Minahasa Selatan terdapat daerah irigasi yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian daerah. Dalam 3 tahun terakhir sebagian besar dari daerah irigasi tidak lagi diolah oleh petani karena kebutuhan air untuk daerah irigasi sudah tidak mencukupi. Hal ini disebabkan oleh rusaknya bendung yang menjadi sumber pengambilan air untuk daerah irigasi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah merencanakan bendung baru untuk daerah irigasi Sulu.Langkah awal dalam penelitian ini adalah analisis hidrologi untuk menentukan debit banjir rencana. Hasil analisis debit banjir rencana selanjutnya digunakan untuk perencanaan konstruksi bendung yang meliputi perencanaan dimensi, mercu, kolam olakan, lantai muka, pintu pengambilan dan pintu pembilas. Setelah perencanaan konstruksi bendung, dilakukan kontrol stabilitas bendung terhadap guling, geser, eksentrisitas dan daya dukung tanah.Berdasarkan hasil analisis dan perencanaan bendung diperoleh dimensi bendung dengan tinggi 2,5 m, lebar 64 m, tipe mercu bulat, kolam olakan tipe Vlugter dengan panjang 10 m, panjang lantai muka bendung 25 m, 2 pintu pembilas dengan ukuran masing-masing pintu (2,20m x 2,50m), dan 1 pintu pengambilan dengan ukuran (1,20m x 1,0m) yang terletak di sebelah kiri bendung. Pintu pembilas dan pintu pengambilan konstruksinya menggunakan pintu sorong dari kayu kelas II.Kata kunci : Daerah Irigasi, Debit, Perencanaan Bendung
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK ZONA PELAYANAN IPA PILOLODAA KOTA GORONTALO Yassin, Mohamad Oktora; Kawet, Lingkan; Halim, Fuad; Jasin, Muhammad I.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 12 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem jaringan air bersih adalah suatu sistem suplai air bersih yang meliputi sistem transmisi dan reservoar. Sistem distribusi atau perpipaan dioperasikan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan air bersih.Zona pelayanan IPA Pilolodaa terletak di Kota Barat, Kota Gorontalo. Saat ini sebagian wilayah pelayanan tersebut telah mendapat pelayanan air bersih dari PDAM, namun sebagian wilayah pelayanan tidak mendapatkan air bersih. Penyebabnya adalah wilayah tersebut berada pada dataran yang lebih tinggi dari PDAM, sehingga tekanan air untuk distribusinya terbatas.Dengan menggunakan analisa eksponensial, hasil proyeksi jumlah penduduk zona pelayanan IPA Pilolodaa pada tahun 2032 yakni berjumlah 18.537 jiwa dengan total kebutuhan air bersih mencapai 40,164 liter/detik. Agar kebutuhan air bersih terpenuhi maka dibangun 2 reservoir, masing-masing bertipe ground reservoir dengan ukuran 11m x 11m x 3m dan 15m x 15m x 3m. Sistem distribusi menggunakan sistem kombinasi antara sistem pompa dan gravitasi, dengan hasil perhitungan diameter pipa transmisi ke masing-masing reservoar adalah 175 mm dan 200 mm, untuk pipa distribusi bervariasi antara 50 mm - 200 mm. Untuk mendesain sistem penyediaan air bersih digunakan software EPANET 2.0.Kata kunci : Air bersih, Perpipaan, Sistem Penyediaan.
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA MALIAMBAO KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Kaunang, Chrisiansen Dirk; Kawet, Lingkan; Halim, Fuad
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 6 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Maliambao di Kec. Likupang Barat terdiri dari 5 jaga. Desa ini belum mendapatkan pelayanan air bersih dari PDAM Kabupaten Minahasa Utara dan selama ini mengandalkan jaringan pipa yang dibuat oleh PEMKAB Minahasa Utara dengan memanfaatkan sumber air yang ada. Desa Maliambao memiliki jaringan pipa dari sumber mata air yang dialirkan secara gravitasi ke 2 reservoir kemudian dialirkan ke 17 kran umum, namun hanya melayani sebagian wilayah desa, sehingga ada masyarakat yang tidak mendapat air. Perencanaan jaringan distribusi air bersih yang baru dibuat di desa Maliambao agar sebagian wilayah desa Maliambao yang belum terlayani air bersih dapat terlayani dengan baik. Air dari sumber mata air beroperasi dengan debit 0,33 l/d, pada mata air eksisting menghasilkan 28512 liter dalam satu hari. Dalam perencanaan ini, dibuat sistem jaringan yang baru dengan debit yang dipakai 1 liter/detik. Debit mata air tersebut masih mampu melayani kebutuhan air total Desa Maliambao sampai tahun 2022. Air dialirkan secara gravitasi dari mata air ke reservoir yang direncanakan terletak di desa Maliambao pada elevasi 56,285 m. Ukuran reservoir yang direncanakan adalah (3 x 3 x 2,1 m). Pipa distribusi dari reservoir ke hidran-hidran umum yang disebarkan di desa, menggunakan pipa HDPE SDR-11, S-5 dengan diameter bervariasi dari ½” – 2”. Kata kunci: DesaMaliambao, Mata Air, Reservoir
PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN AIR BERSIH DI KELURAHAN WOLOAN TIGA KOTA TOMOHON Mawey, Bryan Fredrik Paolo; Mangangka, Isri R.; Kawet, Lingkan
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 4 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelurahan Woloan Tiga harus meningkatkan sistem jaringan air bersih untuk pemenuhan kebutuhan pokok akan air bersih masyarakat serta dapat mempengaruhi aspek sosial, kesehatan masyarakat, peningkatan tata kehidupan desa dan juga faktor ekonomi di kelurahan. Seiring dengan terjadinya pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi, khususnya dari rumah panggung maka diperlukan peningkatan sistem penyediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 25 tahun kedepan. Pemenuhan kebutuhan air bersih di perkotaan dapat dilakukan dengan cara pemanfaatan sumber daya air, yaitu : mengalirkan air dari sumbernya ke tempat pengguna atau pelayanan umum, dan mengusahakan sendiri dengan menggali sumur. Proyeksi penduduk adalah suatu metode yang dipakai untuk memperkirakan jumlah penduduk dimasa yang akan datang berdasarkan data perkembangan penduduk pada tahun yang telah lalu, sedangkan air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti mencuci pakaian dan mandi, dan dapat dijadikan air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Dengan diketahuinya jumlah penduduk maka kebutuhan air dapat dihitung. Kebutuhan air diharapkan tidak melebihi ketersediaan air yang ada. Selanjutnya dapat dilakukan perencanaan jaringan sistem distribusi air bersih. Pengumpulan data dilakukan dengan memilah antara data primer dan data sekunder. Untuk jenis data primer, maka data yang dikumpulkan yakni jumlah penduduk untuk kepentingan proyeksi pada 25 tahun yang akan datang (2040), kebutuhan air rumah tangga (domestik), kebutuhan air non domestik (sebatas industri kecil), dan ketersediaan air di daerah Woloan Tiga. Untuk Proyeksi jumlah penduduk maka digunakan analisis regresi linier dan didapatkan jumlah penduduk tahun 2040 sebesar 2912 jiwa. Kebutuhan air total pada tahun tersebut sebesar 3,7157 liter/detik sedangkan ketersediaan air dari mata air Tatow sebesar 4,34 liter/detik. Jumlah hidran umum yang direncanakan sebanyak 13 buah dengan debit rata-rata yang mengalir sebesar 0,2858 liter/detik. Kapasitas pompa yang digunakan dalam perencanaan yakni 7,4314 liter/detik dengan head 67 meter. Berdasarkan hasil simulasi dengan EPANET menunjukkan dengan menggunakan pompa berkapasitas seperti di atas dan pipa transmisi berdiameter 100 mm sepanjang 635 meter terjadi tekanan di pompa sebesar 82,76 meter head, dan sistem jaringan tersebut mampu mentransport air dengan debit sebesar 7,43 liter/detik. Kata kunci : Woloan Tiga, Air Bersih, EPANET, Regresi Linier, Proyeksi Penduduk, Head, Pompa
PERENCANAAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KELURAHAN PANGOLOMBIAN KECAMATAN TOMOHON SELATAN Kalensun, Hesti; Kawet, Lingkan; Halim, Fuad
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 2 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketersediaan air bersih sangatlah penting bagi kehidupan manusia, karena air bersih merupakan kebutuhan utama manusia. Untuk itu sangat penting direncanakan suatu sistem penyediaan air bersih yang dikelola dengan baik. Kelurahan Pangolombian belum memiliki sistem jaringan air bersih yang baik dan memadai sehingga perlu direncanakan sistem jaringan penyediaan air bersih yang baik dan bisa melayani masyarakat. Sumber air yang akan dimanfaatkan adalah mata air zuuna. Sistem jaringan air bersih yang direncanakan yaitu dengan menampung air dari mata air kemudian dialirkan menuju ke reservoir distribusi, selanjutnya air didistribusikan ke penduduk melalui Hidran Umum dengan sistem gravitasi. Sistem jaringan air bersih direncanakan dapat memenuhi kebutuhan air bersih sampai tahun 2034. Kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan proyeksi jumlah penduduk dengan menggunakan analisa logaritma. Dari hasil perhitungan, kebutuhan air bersih di Kelurahan Pangolombian pada tahun 2034 dengan jumlah penduduk 2393 jiwa mencapai 1,003 lt/detik. Diameter pipa trasmisi adalah 4 inch dan pipa distribusi 3 inch. Untuk mendesain sistem jaringan air bersih digunakan software EPANET 2.0. Kata kunci : Sistem Jaringan Air Bersih, Kelurahan Pangolombian, Hidran Umum
PERENCANAAN HIDROLIS EMBUNG DESA TOULIANG KECAMATAN KAKAS BARAT KABUPATEN MINAHASA SULAWESI UTARA Karepowan, Reionaldo; Kawet, Lingkan; Halim, Fuad
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 6 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai di Desa Touliang, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, adalah salah satu sungai yang pada musim kemarau mengalami kekurangan air. Kondisi ini membuat masyarakat mengalami kesulitan untuk mendapatkan air terutama untuk kebutuhan air baku. Untuk itu perlu dilakukan perencanaan Embung di daerah tersebut. Perencanaan Debit aliran masuk dihitung menggunakan metode Mock. Volume tampungan didapat dengan membandingkan volume tampungan yang diperlukan (Va), volume yang tersedia selama musim hujan (Vh), daya tampung topografi (Vp) dan debit banjir. Debit banjir diambil debit maksimum hasil perhitungan metode Mock. Dari perhitungan diperoleh debit aliran masuk embung rata-rata berdasarkan metode Mock probabilitas 80% yaitu 11152,8 m³/bulan dan besarnya volume tampungan yang dibutuhkan adalah 17907,43 m³. Debit banjir diambil 27915,84 m³/bulan. Berdasarkan hasil perhitungan secara teknis, perencanaan embung Sungai Touliang di kecamatan Kakas Barat yang berlokasi di Desa Touliang dapat dilakukan ke tahapan perencanaan embung yang selanjutnya. Kata kunci: Desa Touliang, embung, air baku, metode Mock, debit banjir
PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KELURAHAN BATU PUTIH BAWAH KECAMATAN RANOWULU-BITUNG Tokoro, Brigitha Bertha; Kawet, Lingkan; Tanudjaja, Lambertus
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 4 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelurahan Batu Putih Bawah terletak di kecamatan Ranowulu-Bitung. Terdiri atas 4 lingkungan yang saat ini sebagian wilayah di Kelurahan tersebut telah mendapat pelayanan air bersih dari pemanfaatan sumber mata air Kuala kecil yang masih kurang pelayanannya secara merata disemua lingkungan. suplai air tidak berjalan lancar bahkan sering mati air yang disebabkan oleh system jaringan penyediaannya tidak terencana sesuai kebutuhan. Dari latar belakang ini maka di Kelurahan Batu Putih Bawah dilakukan pengembangan sistem penyediaan air bersih yang memanfaatkan sumber air dari mata air Kuala kecil. Pertama-tama dihitung pertumbuhan penduduk dengan regresi linier, logaritma dan eksponensial. Kemudian menghitung kebutuhan air bersih hingga tahun 2032. Setelah itu direncanakan sistem penyediaan air bersih perpipaan dengan menggunakan rumus Hazen Williams dan program epanet 2.0 untuk system perpipaan utama di desa. Kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan proyeksi jumlah penduduk yang pertumbuhannya dianalisa dengan menggunakan regresi logaritma, untuk tahun 2032 dengan jumlah penduduk 1956 jiwa kebutuhan air bersih mencapai 1,640 liter/detik. Pengembangan sistem penyediaan air bersih terdiri dari pipa transmisi Ø150 mm, Reservoar Distribusi tipe ground reservoir berukuran 5 m x 4 m x 3,4 m dan pipa distribusi Ø12 mm s/d Ø 100 mm. Kata kunci : Kelurahan Batu Putih Bawah, Sistem Penyediaan, Kebutuhan Air
ALTERNATIF PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK ZONA PELAYANAN IPA SEA KOTA MANADO Dasir, Fandy Rayyan; Halim, Fuad; Kawet, Lingkan; Jasin, Muhammad I.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 2, No 2 (2014): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Zona pelayanan IPA Sea yang terletak di Kecamatan Malalayang merupakan zona pelayanan yang dimiliki oleh PT. Air Manado. Pada zona ini masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan akses pelayanan distribusi air bersih selayaknya. Hal ini disebabkan karena kapasitas penyadapan oleh IPA Sea tidak cukup untuk melayani masyarakat saat ini yang semakin hari semakin bertambah. Untuk itu diperlukan pengembangan sistem penyediaan air bersih sehingga dapat memenuhikebutuhan air bersih di zona pelayanan IPA Sea.Sistem penyediaan air bersih direncanakan dapat memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah studi sampai tahun 2032. Kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan proyeksi jumlah penduduk yang pertumbuhannya dianalisis dengan menggunakan analisa regresi linier. Untuk mendesain sistem penyediaan air bersih digunakan software EPANET 2.0.Dari hasil perhitungan analisis kebutuhan air bersih untuk zona pelayanan IPA Sea pada tahun 2032 dengan pelayanan 80% mencapai 11,36 liter/detik. Kapasitas penyadapan ditambah menjadi 50% dari debit Sungai Sea atau sebesar 12,5 liter/detik dimana sistem yang lama akan diganti dengan sistem yang baru. Pengembangan sistem penyediaan air bersih terdiri dari intake, pipa transmisi air baku Ø200mm dan panjang (L) = 78,21m, unit pengolahan (IPA), pipa transmisi air bersih Ø150mm dan panjang (L) = 52,21m, resevoar distribusi tipe ground reservoar berukuran 13,90m x 10,80m x 2,70m, pipa distribusi Ø25mm s/d Ø125mm.Kata kunci: IPA Sea, Sistem Penyediaan, Kebutuhan air
STUDI PERBANDINGAN ANTARA HIDROGRAF SCS (SOIL CONSERVATION SERVICE) DAN METODE RASIONAL PADA DAS TIKALA Palar, Ronaldo Toar; Kawet, Lingkan; Wuisan, Eveline M.; Tangkudung, Hanny
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 3 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

DAS Tikala adalah bagian dari DAS Tondano dimana perubahan tata guna lahan dan kepadatan penduduk yang semakin meningkat, mengakibatkan erosi dan banjir. Kondisi limpasan yang sesungguhnya perlu dihitung untuk menganalisis kondisi tersebut.Metode Hidrograf SCS memperhitungkan faktor kelompok tanah, tata guna lahan serta kelembapan tanah. Sedangkan Metode Rasional memperhitungkan koefisien pengaliran, intensitas hujan dan luas daerah pengaliran dalam menghitung debit limpasan.Berdasarkan hasil analisis menyimpulkan kesimpulan dengan periode ulang yang digunakan ada perbedaan antara metode hidrograf SCS tanpa dimensi dengan Metode Rasional. Berdasarkan karakteristik DAS dan data-data yang tersedia, serta tataguna lahan pada kondisi saat pengamatan maka metode yang sesuai yaitu metode hidrograf SCS tanpa dimensi.Kata Kunci: Debit limpasan, Metode hidrograf SCS, Metode Rasional
PENGEMBANGAN SISTIM PELAYANAN AIR BERSIH Naway, Ridwan; Halim, Fuad; Jasin, Mohammad I.; Kawet, Lingkan
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 6 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKawasan Perumahan Wale Manguni Indah terletak di Kecamatan Singkil Kelurahan Kombos Timur. Saat ini sebagian wilayah di perumahan tersebut telah mendapat pelayanan air bersih dari PDAM namun pelayanan yang diberikan masih sangatlah minim dikarenakan wilayah perumahan tersebut berada pada daerah ketinggian sehingga tekanan yang diberikan oleh PDAM masih belum mampu memberikan pelayanan yang optimal.Sistem jaringan air bersih direncanakan dapat memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah studi sampai tahun 2031. Kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan proyeksi jumlah penduduk yang pertumbuhannya dianalisis dengan menggunakan analisa logaritma. Dari hasil perhitungan analisis kebutuhan air bersih di perumahan Wale Manguni Indah pada tahun 2031 dengan jumlah penduduk 928 jiwa mencapai 2,212 liter/detik. Reservoar bertipe ground reservoir dengan ukuran 4,5m x 4,5m x 3m. Sistem distribusi menggunakan sistem kombinasi antara sistem pemompaan dan gravitasi, dengan hasil perhitungan diameter pipa transmisi adalah 150 mm dan pipa distribusi bervariasi antara 50 mm – 100 mm. Untuk mendesain sistem penyediaan air bersih digunakan software EPANET 2.0.Kata kunci: air bersih, perpipaan, sistem penyediaan