Layanan bimbingan dan konseling (BK) dari tahun ketahun terus menunjukan eksistensinya terkhusus pada lembaga pendidikan formal (sekolah), hal ini dapat dilihat dari perkembangan model layanan yang dulunya dikenal sebagai BK pola 17, BK pola 17+, BK perkembangan, BK komprehensip, dan yang saat ini ramai diperbincangkan oleh praktisi bidang bimbingan dan konseling yakni POP (Panduan Operasional Pelayanan) BK. Namun perlu kita sadari bahwa pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dengan segenap komponen di dalamnya tidak serta merta berjalan lancar, masih ada beberapa aspek yang mengalami hambatan ketika dilaksanakan di sekolah.Metode penelitian yang digunakan peneliti yakni penelitian dan pengembangan untuk mengembangkan sebuah model manajemen usaha rekonstruksi assessment dan intervensi dalam pelayanan bimbingan dan konsleing di wilayah lahan rawa. Instrument pengumpul data menggunakan lembar validator ahli yang dianalisis menggunakan model analisa interaktif yang dikembangan oleh miles and huberman.Hasil dari pada penelitian ini ialah lahirnya model manajemen usuha rekontruksi assessment dan intervensi dalam pelayanan bimbingan dan konseling di wilayah lahan rawa. Peneltian ini masih terdapat kekurang yakni hanya sampai melahirkan sebuah model, maka oleh sebab itu disarankan untuk peneliti selanjut agar melakukan uji expert dan uji efektifitas untuk mengetahui sejauh mana model ini bisa digunakan.