Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Bioteknologi Pupuk Bokashi Plus dan Sistem Intercropping pada Tanaman Hortikultura Arsy Aysyah Anas; Nini Mila Rahni; Sitti Nur Isnian
Jurnal Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) Vol. 2 No. 1 (2019): Edisi Februari Tahun 2019 Jurnal Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK)
Publisher : LP3M Universitas Muhammadiyah Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51454/instek.v2i1.95

Abstract

Tanaman hortikultura merupakan bahan pangan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh karena menjadi sumber vitamin, mineral, protein dan karbohidrat. Komoditas hortikultura memiliki nilai ekonomis cukup tinggi, dengan tingkat permintaan yang terus mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Hal ini menjadikan komoditas hortikultura memiliki potensi pasar yang sangat besar, namun tidak didukung oleh peningkatan produksi. Hal tersebut diakibatkan sebagian besar budidaya hortikultura dilakukan pada lahan marginal dengan teknik budidaya yang tidak memadai. Kabupaten Muna, khususnya Kecamatan Watopute memiliki potensi luas lahan untuk pengembangan hortikultura, khususnya sayuran. Namun, lahan-lahan tersebut didominasi oleh lahan kering marginal yang perlu segera ditangani agar produktivitasnya meningkat. Solusi untuk permasalahan tersebut diantaranya adalah teknologi inovatif hasil penelitian dari perguruan tinggi berupa bioteknologi pemupukan yang memanfaatkan sumber-sumber daya lokal dan penerapan sistem intercropping. Bioteknologi pemupukkan berbasis organik seperti pupuk bokasi plus merupakan teknologi inovatif yang dapat meningkatkan ketersediaan produk pertanian khususnya hortikultura, sedangkan sistem intercropping, selain mampu meningkatkan efesiensi penggunaan lahan dan meningkatkan produksi tanaman per satuan luas lahan, juga mampu memperbaiki kesuburan tanah, dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit. Program Kemitraan Masyarakat (PKM) merupakan program yang sangat tepat untuk mendiseminasikan solusi dari permasalahan tersebut sehingga dapat diadopsi oleh masyarakat secara luas.