p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Sinestesia
Mualiyah Hi Asnawi
Universitas Muhammadiyah Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Perundungan Terhadap Perilaku Mahasiswa Mualiyah Hi Asnawi
Jurnal Sinestesia Vol. 9 No. 1 (2019)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekerasan merupakan fenomena sosial yang sering mewarnai kehidupan umat manusia. Kekerasan bisa terjadi dimana saja, baik di lingkungan rumah, di lingkungan kerja, bahkan di lingkungan pendidikan. Fenomena kekerasan dalam dunia pendidikan sering diistilahkan dengan “perundungan” yang dalam Bahasa Inggris disebut “bullying”, asal kata bull yang artinya banteng yang suka menyerang dengan tanduknya (menanduk). Perundungan merupakan bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain,bertujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara berulang-ulang. Perundungan terkadang sering dianggap sepele dan dianggap menjadi hal yang biasa saja. Padahal, kasus perundungan yang berwujud kekerasan fisik telah banyak memakan korban. Di Indonesia sendiri, kasus perundungan di sekolah sudah merajalela, baik ditingkat sekolah dasar, menengah, sampai perguruan tinggi. Menurut KPAI, saatini kasus bullying menduduki peringkat teratas pengaduan masyarakat. Dari 2011 hingga Agustus 2014, KPAI mencatat 369 pengaduan terkait masalahkasus kekerasan dan 82 diantaranya meninggal dunia. Ironisnya media massa juga marak memberitakan peristiwa kekerasan di lingkungan pendidikan, sehingga menimbulkan kesan bahwa wajah pendidikan Indonesia penuh dengan kekerasan. Berbagai berita kekerasan yang terpublikasi misalnya tindakan kekerasan guru terhadap siswa, tawuran atau perkelahian antar pelajar, bahkan sampai terjadi kasus pembunuhan oleh pelajar terhadap teman sebayanya. Perilaku kekerasan yang dipublikasi media tidak hanya menunjukkan fakta pelakunya adalah kalangan siswa SMP dan SMA, melainkan juga pelaku di kalangan mahasiswa, seperti demonstrasi anarki mahasiswa yang berakhir ricuh dan terselip aksi kekerasan di dalamnya.
Reaktualisasi Nilai Sosioreligius Dalam Pendidikan Karakter Peserta Didik Mualiyah Hi Asnawi
Jurnal Sinestesia Vol. 9 No. 2 (2019)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem pendidikan dewasa ini sering menjadi sorotan dan menuai kritik publik yang tidak ada habisnya karena transformasi nilai-nilai pendidikan cenderung dianggap tidak berhasil pada ranah kontekstual yang diharapkan mampu menjelma dalam realita sosial masyarakat. Pada kenyataannya, kalangan pendidik khsusnya para guru dan orang tua menghadapi berbagai masalah dan tantangan yang berat dalam menjalankan perannya sebagai agen sosial pendidikan di tengah masyarakat. Salah satu problematika sosial yang faktual terjadi di dunia pendidikan adalah penyimpangan sosial di kalangan peserta didik atau dalam terma yang kasuistik sering disebut sebagai kenakalan anak (juvenile delinquency). Banyak fakta yang menunjukkan perilaku peserta didik yang tidak memiliki ketahanan moral berkecenderungan mengadopsi perilaku menyimpang dan tindakan amoral yang bersumber dari lingkungan sosialnya. Misalnya tindakan asusila atau pemerkosaan yang dilakukan seorang siswa terhadap siswi karena pengaruh tayangan video atau film porno, tindakan kekerasan seperti tawuran dan perkelahian antarpelajar, hingga aksi pembunuhan oleh siswa terhadap teman sepergaulannya. Selain dipengaruhi oleh faktor psikologis dan lingkungan sosial, perilaku menyimpang peserta didik juga ditengarai terjadi karena hegemoni efek media massa yang senantiasa menanamkan simbol-simbol kekerasan dalam konstruksi siarannya.