Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

LAYANAN DONGENG KELILING (DONGKEL) SEBAGAI INOVASI PERPUSTAKAAN DAN WADAH BAGI PENDONGENG Tulus Wulan Juni
Jurnal IPI (Ikatan Pustakawan Indonesia) Vol. 4 No. 1 (2019): Mei
Publisher : Ikatan Pustakawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1508.641 KB) | DOI: 10.1234/jurnal ipi.v4i1.63

Abstract

Perpustakaan keliling selama ini biasanya hanya memberikan layanan membaca ditempat saja padahal pembaca khususnya anak-anak lebih suka dibacakan cerita atau mendengarkan dongeng sehingga kunjungan per hari masyarakat ke perpustakaan keliling contohnya di Kota Makassar hanya berkisar rata-rata 20-50 orang/ kunjungan dan angka budaya baca di Kota Makassar pada saat itu (2015) masih rendah yakni di angka 28, 34 %. Perpustakaan keliling merupakan layanan ekstensi dari layanan Perpustakaan Umum Kota Makassar yakni memberikan layanan perpustakaan kepada masyarakat yang lokasinya jauh dari perpustakaan. Awal tahun 2016, akhirnya perpustakaan keliling Kota Makassar melakukan inovasi dengan memberikan layanan tambahan dongeng keliling dengan nama program Dongeng Keliling bersama Perpustakaan Keliling (Dongkel with Mobile Library). Program Dongkel with Mobile Library yang sudah berjalan dua tahun ini merupakan program yang dirancang sebagai daya tarik perpustakaan keliling khususnya kepada anak-anak untuk gemar membaca. Selain itu layanan ini sebagai wadah pemberdayaan masyarakat yang berprofesi sebagai pendongeng atau yang hobi dengan mendongeng. Dengan program ini perpustakaan keliling mampu merekrut 26 pendongeng yang terdiri dari pendongeng lokal, alumni juara dongeng dan pemerhati minat baca. Setelah program ini berjalan antusias masyarakat yang dikunjungi perpustakaan keliling sangat tinggi bahkan meminta untuk dikunjugi ulang. Dongkel with Mobile Library dapat meningkatkan jumlah pengunjung atau pembaca di Perpustakaan Keliling. Pada tahun 2016, Pengunjung naik rata-rata 100 orang/ kunjungan/ hari khususnya anak-anak. Kemudian angka budaya baca tahun 2017 tumbuh menjadi 42,91 %. Selain itu jadwal permintaan atau pemesanan mobil perpustakaan keliling meningkat dan beberapa pendongeng mendapat panggilan khusus mendongeng atau menjadi dewan juri dibeberapa tempat hingga di luar daerah yang tentunya itu semua buah dari program ini menjadi salah satu usaha mendekatkan perpustakaan kepada masyarakat dan meningkatkan kegemaran membaca serta peran perpustakaan menjadi wadah para pendongeng di Kota Makassar. Pada tahun 2017, inovasi Dongkel with Mobile Library mendapatkan penghargaan dari Kepmenpan RB sebagai Top 99 Inovasi Nasional.Kata Kunci : Perpustakaan Kelilin
Sastra untuk Mengembangkan Kesadaran Kemanusiaan Siswa Charmilasari Charmilasari; Tulus Wulan Juni
Jurnal Dieksis ID Vol. 3 No. 2 (2023): Juli - Desember 2023
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54065/dieksis.3.2.2023.347

Abstract

Artikel ini mengusulkan kegiatan kelas ELT yang bertujuan untuk mengembangkan kesadaran kemanusiaan siswa sebagai jalan untuk menumbuhkan literasi budaya mereka. Literasi budaya sangat penting dalam perjalanan belajar siswa karena pembelajaran tidak hanya tentang kompetensi berbahasa, tetapi juga tentang penggunaan kompetensi untuk mengambil bagian dalam transformasi sosial. Rancangan kegiatan ini memadukan kegiatan berbahasa dan upaya mengembangkan kesadaran kemanusiaan siswa dengan menggunakan teks sastra untuk mencapai tujuan tersebut. Teks sastra dipilih berdasarkan kekuatan dan kontribusinya dalam rangka mengembangkan kesadaran kemanusiaan siswa. Penggunaan teks sastra untuk mengembangkan kesadaran kemanusiaan siswa secara sederhana dapat dipahami sebagai pemberian situasi empiris kemanusiaan kepada siswa dalam bentuk puisi, lagu, cerpen, fiksi, drama untuk dieksplorasi dan dinilai secara kritis di hadapan seperangkat nilai dan norma kemanusiaan. Diharapkan bahwa perspektif dan kesadaran baru tentang bagaimana mereka harus menjalankan peran pribadi dan masyarakat akan ditanamkan secara bertahap di akhir kegiatan