Mursal Mursal
STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Tingkat kualitas hidup pasien luka kaki diabetik Yudi Akbar; Mursal Mursal; Hayatun Thahira; Novia Rizana
Jurnal Keperawatan Vol 19 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jkp.v19i2.915

Abstract

Kualitas hidup suatu pandangan atau perasaan seseorang terhadap kemampuan fungsionalnya. Kualitas hidup dapat terganggu akibat dari komplikasi ulkus diabetik yang dialami pasien diabetis mellitus. Tujuan penelitian mengindentifikasi gambaran tingkat kualitas hidup pada pasien ulkus diabetik. Desain penelitian adalah deskriptif cross sectional dengan teknik total sampling dengan jumlah 45 responden, yang mengalami ulkus diabetik. Pengumpulan data dilakukan di Aceh. Hasil penelitian didapatkan tingkat kualitas hidup pada kategori buruk 24 responden (53,3%), sedang 19 responden (42,2%), sedangkan baik hanya 2 responden (4,4%). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa mayoritas penderita ulkus kaki adalah responden dengan tingkat spiritualitas buruk yaitu 24 responden (53,3%). Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan penyedia pelayanan kesehatan, keluarga serta responden mengetahui gambaran tingkat kualitas hidupnya sehingga dapat memanajemen hidupnya secara lebih baik lagi.
Gambaran mekanisme koping pasien ulkus diabetikum Zahara Marfuzah; Yudi Akbar; Mursal Mursal; Mariyati Mariyati; Liza Wahyuni
Jurnal Keperawatan Vol 19 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jkp.v19i2.917

Abstract

Ulkus diabetikum memiliki dampak psikologis yang terjadi salah satunya stres, strategi yang digunakan untuk mengatasi stres disebut dengan mekanisme koping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mekanisme koping pada pasien ulkus diabetikum. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif bersifat deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 43 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan Penyebaran Kuesioner. Alat yang digunakan adalah kuesioner Brief Cope yang berjumlah 28 pernyataan yang terdiri dari pernyataan Favourable dan pernyataan unfavourable. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mekanisme koping yang digunakan responden yaitu mekanisme koping adaptif sebanyak 23 responden (53,5%). Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada perawat dalam memberikan edukasi tentang pentingnya dukungan keluarga dan spiritualitas untuk meningkatkan koping pasien ulkus diabetikum.
Tingkat Pengetahuan Perawat tentang Lima Momen Kebersihan Tangan Nurul Safir; Mursal Mursal; Yudi Akbar; Abrar Abrar
Lentera : Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Keperawatan Vol. 4 No. 2 (2021)
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.023 KB) | DOI: 10.37150/jl.v4i2.1443

Abstract

Hand hygiene is one of the most important steps to prevent infection in health services and the nurses have a big role in preventing infection because they interact with patients for 24 hours. One of the factors that influence the application of the five moments of hand hygiene is the knowledge of nurses. The objective of this research was to determine the level of knowledge of nurses about five moments of hand hygiene. The research design was quantitative using descriptive method. The samples in this research were 35 nurses which were taken through total sampling technique. The measuring instrument was a questionnaire which consisted of 20 questions. The results of the research showed that the respondents who had knowledge of the five moments of hand hygiene in the high category was 16 respondents (45.7%), the range of age of 26-35 years was 16 respondents (45.7%), female sex was 27 respondents (77.1%), Associate degree of Nursing program was 30 respondents (85.7%) with a length of work for 1-5 years was 15 respondents (42.9%). It can be concluded that respondents who have knowledge about five moments of hand hygiene is in the high category. From the results of this research, it is expected that respondents can continue to improve their knowledge and compliance in carrying out the five moments of hand hygiene, especially in the second and fifth moments through training.
Pengaruh Masase Kaki Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Aulia Saputri; Mursal; Rizki Maulidya
Jurnal Assyifa Ilmu Keperawatan Islami Vol. 7 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54460/jifa.v7i2.34

Abstract

ABSTRAK Penanganan hipertensi dapat dilakukan dengan cara farmakologis yaitu dengan terapi masase (pijat). Masase (pijat) merupakan teknik integrasi sensori yang mempengaruhi aktivitas sistem saraf otonom yang dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh masase kaki terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Desain penelitian ini bersifat Quassy experiment, dengan perancangan One Group Pretest dan Posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan pada bulan Januari 2021 sebanyak 45 orang. Jumlah sampel sebanyak 25 responden ditentukan dengan menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 06 Agustus sampai tanggal 09 Agustus 2021. Analisa dilakukan dengan proses komputerisasi melalui uji t-paired. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa tekanan darah penderita hipertensi sebelum masase kaki berada pada kategori ringan (66.7%) dan tekanan darah penderita hipertensi sesudah masase kaki berada pada kategori normal (62.2%). Hasil nilai p-value= 0.000<0.05, maka dapati disimpulkan bahwa ada pengaruh masase kaki terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Di Aceh Utara yudi Akbar; Mursal Mursal
Jurnal Keperawatan Vol 21 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan Maret 2023
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jkp.v21i1.1091

Abstract

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linier yang disebabkan adanya malnutrisi asupan zat gizi kronis atau penyakit infeksi kronis maupun berulang. Masalah stunting di Indonesia adalah ancaman serius yang memerlukan penanganan yang tepat. Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) prevelensi stunting di Indonesia mencapai 27,7%, sekitar satu dari empat anak balita di Indonesia mengalami stunting. prevalensi stunting pada balita di Aceh juga semakin meningkat sebesar 6,5% dari menjadi sebesar 41,5%, bedasrkan hasil survei yang dilakukan Dinkes Aceh Utara lebih kurang 36 ribu balita menggalami stunting. Gizi yang baik jika terdapat keseimbangan dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkem-bangan mental orang tersebut. Terdapat kaitan yang sangat erat antara status gizi dan konsumsi makanan. Tingkat status gizi optimal akan tercapai apabila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi. Ada beberapa faktor yang sering dikaitkan dengan stunting antaranya kemiskinan, sosial dan budaya, peningkatan paparan terhadap penyakit infeksi, pola asuh keluarga dan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting di Aceh Utara. Metode yang digunakan yaitu analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini ibu yang merawat balita di Aceh Utara 543 responden. Populasi ini berasal kecamatan wilayah aceh utara yang telah dilakukan pendataan melalui puskesmas wilayah kerja masing-masing. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Jumlah sampel yang dijadikan sebagai responden pada penelitian ini dihitung berdasarkan rumus sampel untuk populasi kecil atau kurang dari 10.000 maka diperoleh sampel sebanyak 85 ibu yang mempunyai balita.