Desra Imelda
Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FUNGSI DAN MAKNA SIMBOLIK TINGKULUAK KOTO NAN GADANG PAYAKUMBUH Desra Imelda
Studi Budaya Nusantara Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Studi Budaya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 ABSTRAKKoto Nan Gadang merupakan salah satu  nagari di Payakumbuh Utara yang masih melestarikan pakaian adat Minangkabau, ini bisa dilihat pada waktu melaksanakan upacara-upacara adat seperti acara pernikahan, batagak penghulu, dan lain-lain masyarakar masih menjunjung tinggi adat budaya daerahnya dengan masih memakai pakaian adat selama proses acara berlangsung.Penelitian ini tentang Tingkuluak Koto Nan Gadang yang dikhususkan pada fungsi dan makna simbol yang terkandung pada masing-masing tingkuluak. Diperoleh kesimpulan bahwa Tingkuluak Koto Nan Gadang memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai pakaian adat mamanggia, pakaian untuk maanta, dan pakaian untuk menanti tamu. Tingkuluak Koto Nan Gadang juga merupakan simbol dan tanda bagi si pemakainya, orang lain akan bisa mengetahui status si pemakai dari pakaian yang dia pakai. ABSTRACT Koto Nan Gadang is one of the nagari in North Payakumbuh that still preserves Minangkabau traditional clothes, this can be seen when carrying out traditional ceremonies such as weddings, batagak pengulu, and others. The community still respects the local cultural customs by still wearing traditional clothing during the event process.This research is about Tingkuluak Koto Nan Gadang which is devoted to the function and meaning of the symbols contained in each tingkuluak. It was concluded that Tingkuluak Koto Nan Gadang has several functions, namely as mamanggia traditional clothes, clothes for maanta, and clothes to await guests. Tingkuluak Koto Nan Gadang is also a symbol and sign for the wearer, others will be able to know the status of the wearer from the clothes he wears.
REVITALISASI BAJU KURUANG BASIBA MINANGKABAU Desra Imelda
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 18, No 2 (2016): Ekspresi Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1063.36 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v18i2.92

Abstract

Baju kuruang basiba adalah baju perempuan Minangkabau yang memiliki ciri-ciri khas, pada bagian samping baju terdapat siba dengan panjangbaju sebatas lutut, leher bulat tanpa kerah dan sedikit diberi belahan sebatas dada. Penciptaan karya revitalisasi baju kuruang basiba inidipercantik dengan ornamen motif hias Minangkabau, berbagai model dan warna yang tidak terikat dengan ketentuan adat karena baju ini bertujuan bukan untuk acara-acara adat. Baju ini ditujukan untuk perempuan Minangkabau pencinta mode sehingga keberadaan baju kuruang basiba tetap lestari di tengah kehidupan masyarakat pendukungnya. Proses penciptaan karya dilalui dengan beberapa tahap, yaitu: pembuatan desain, pembuatan pola, pengguntingan, pemberian ornamen, penjahitan, dan finising.Ornamen dibuat dengan berbagai teknik, yaitu teknik jahit smock, sulam, tempel, dan teknik bordir.