Indah lestari basuki
STT SANGKAKALA

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perspektif Gereja Masehi Injil Di Timor (GMIT) Imanuel Matepu Terhadap Tradisi Puru Hogo Indah lestari basuki; Chlaodhius budhianto; Iskak Sugiyarto
CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika Vol. 1 No. 2 (2020): November 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injil Bhakti Caraka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46348/car.v1i2.29

Abstract

AbstractPuru Hogo is a tradition that is still attached to the life of the Sabu tribe in East Nusa Tenggara. The Puru Hogo tradition is carried out by the Sabu community every year, when they want to do the extracting of sap and cooking sugar, in June and July. They believe that they will be blessed, the results of the extraction of sap will be good, no one will have an accident, and they will get a good income, on condition that they have to offer a sheep to give to Mone Ama. Using a qualitative approach, a descriptive method, this research examines the perspective of the Christian Church in Timor (GMIT) Imanuel Matepu. It was found that the Puru Hogo tradition was given a new meaning, so that it became a bridge for church ministry in the Sabu community.AbstrakPuru Hogo merupakan tradisi yang masih lekat dalam kehidupan Suku Sabu di Nusa Tenggara Timur. Tradisi Puru Hogo dilakukan oleh masyarakat Sabu setiap tahun, saat hendak melakukan pengambilan air nira dan memasak gula, pada bulan Juni dan Juli. Mereka meyakini bahwa mereka akan diberkati, hasil pengambilan air nira akan bagus, tidak ada yang mengalami kecelakaan, dan mereka akan mendapatkan pendapatan yang baik, dengan syarat harus mempersembahkan seekor domba untuk diberikan kepada Mone Ama. Melalui metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif, penelitian ini menelisik tentang perspektif Gereja Masehi Injil di Timor (GMIT) Imanuel Matepu. Di dapati bahwa tradisi Puru Hogo, diberi makna baru, sehingga menjadi jembatan bagi pelayanan gereja di masyarakat Sabu.