Widati Fatmaningrum
Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, KUALITAS KIE, DAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP TINGKAT KONSUMSI VITAMIN A PADA IBU NIFAS Aulia Riskitasari; Kasiati Kasiati; Widati Fatmaningrum
Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal Vol. 3 No. 4 (2019): Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal, October 2019
Publisher : UNIVERSITAS AIRLANGGA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/imhsj.v3i4.2019.311-319

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Masa nifas merupakan masa yang terjadi setelah persalinan yang berlangsung antara 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 42 hari setelah melahirkan. Seorang wanita membutuhkan perawatan pasca salin untuk deteksi dini dan penannganan komplikasi, kebutuhan mobilisasi, nutrisi, personal hygiene dan kebutuhan penunjang lainnya. Metode: Penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan teknik purposive sampling dengan memberikan beberapa pertanyaan melalui kuesioner pada 102 responden ibu yang sudah melewati masa nifas. Hasil: hasil uji chi square- contingency coefficient didapatkan hasil bahwa pengetahuan (p= 0,293) tidak ada hubungan, sikap (p= 0,922) tidak ada hubungan, kualitas KIE (p= 0,000) ada hubungan dan dukungan suami (p= 0,001) ada hubungan. Kesimpulan: Tingkat pengetahuan dan sikap seorang ibu tidak ada hubungan dengan tingkat konsumsi vitamin A pada masa nifas sedangkan kualitas KIE dan dukungan suami yang didapatkan ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas ada hubungan terhadap tingkat konsumsi vitamin A pada ibu di masa nifas.Abstract Background: Postpartum period is a period that occurs after labor that lasts between 1 hour after the birth of the placenta up to 42 days after delivery. A woman needs postpartum care for early detection and management of complications, mobilization needs, nutrition, personal hygiene and other support needs. Method: This study used observational analytic with purposive sampling technique by giving several questions through questionnaires to 102 respondents of mothers who had passed the postpartum period. Results: the results of the chi square-coefficient contingency test showed that knowledge (p = 0.293) had no relationship, attitude (p = 0.922) had no relationship, KIE quality (p = 0,000) there was a relationship and husband's support (p = 0.001) relationship. Conclusion: The level of knowledge and attitudes of a mother has no relationship with level consumption of vitamin A during the puerperium while the KIE quality and husband's support obtained by the mother during pregnancy, childbirth and postpartum are related to  level consumption of vitamin A in the mother during childbirth.
HUBUNGAN ETNIS, ASI EKSKLUSIF, DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN STUNTING PADA BALITA USIA 12-59 BULAN DI SURABAYA Diah Retno Sari; Widati Fatmaningrum; Ahmad Suryawan
Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal Vol. 3 No. 4 (2019): Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal, October 2019
Publisher : UNIVERSITAS AIRLANGGA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/imhsj.v3i4.2019.320-330

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Stunting merupakan permasalahan gizi pada balita yang masih terjadi di Indonesia. Indonesia masuk dalam prevalensi tinggi kejadian stunting. Terdapat banyak faktor yang memengaruhi terjadinya stunting, diantara lain etnis, ASI eksklusif, dan berat badan lahir. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan stunting pada balita usia 12-59 bulan di wilayah Puskesmas Mojo dan Krembangan Selatan Kota Surabaya. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik  observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 104 balita usia 12-59 bulan. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Untuk mengetahui tingkat hubungan, data yang terkumpul akan diuji menggunakan statistik chi square.  Hasil: Hasil analisis bivariat menunjukkan etnis (p= 0,002) berhubungan dengan stunting, sedangkan ASI eksklusif (p= 0,087) dan berat badan lahir (p=0,495 ) tidak berhubungan dengan stunting pada balita usia 12-59 bulan. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa etnis berhubungan dengan stunting, sedangkan riwayat ASI eksklusif dan berat badan lahir tidak berhubungan dengan stunting. Abstract Background: Stunting was a nutritional problem in toddlers that still occurs in Indonesia. Indonesia was included in the high prevalence of stunting. There were many factors that influence stunting, including ethnicity, exclusive breastfeeding, and birth weight. The purpose of this study was to analyze the risk factors associated with stunting in toddlers aged 12-59 months in the area of Puskesmas Mojo and Krembangan Selatan, Surabaya City. Method: This study used an observational analytic method with a cross sectional approach. The total sample of 104 toddlers aged 12-59 months. The sampling technique uses consecutive sampling that meets the inclusion and exclusion criteria. To determine the level of relationship, the data collected will be tested using chi square statistics. Results: The results of bivariate analysis showed ethnicity (p = 0,002) related to stunting, where was exclusive breastfeeding (p = 0,087) and birth weight (p = 0,495) were not related to stunting in infants aged 12-59 months. Conclusion: This study shows that ethnicity was related with stunting, exclusive breastfeeding and birth weight is not related to stunting.