Rufia Andisetyana Putri
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERAN SENTRA BATIK KAUMAN DAN PESINDON UNTUK MENCAPAI KOTA PEKALONGAN SEBAGAI KOTA KREATIF KERAJINAN Rifdahastuti Andriani; Winny Astuti; Rufia Andisetyana Putri
Desa-Kota: Jurnal Perencanaan Wilayah, Kota, dan Permukiman Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Urban and Regional Planning Program Faculty of Engineering Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/desa-kota.v2i2.31540.203-216

Abstract

Kota Pekalongan merupakan kota kreatif pertama kategori kerajinan dan kesenian rakyat di Indonesia versi UNESCO yang ditetapkan pada tahun 2014. Hal ini tidak terlepas dari adanya sentra-sentra batik yang menjadi ikon dalam perkembangan industri batik di Kota Pekalongan termasuk di Sentra Batik Kauman dan Pesindon. Kedua sentra industri batik ini menjadi salah satu alternatif promosi batik dan rekreasi di Kota Pekalongan. Pelibatan aspek komunitas kreatif dan lingkungan kreatif berupa penyelenggaraan event mempengaruhi pemasukan dan kegiatan di Sentra Batik Kauman dan Pesindon sehingga mengalami perubahan. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis perubahan di Sentra Batik Kauman dan Pesindon sejak penetapan Kota Pekalongan sebagai kota kreatif kerajinan. Ada beberapa aspek yang dilihat perubahannya  yaitu: (1) pemeliharaan ekonomi kreatif, (2) komunitas kreatif, (3) lingkungan kreatif dan (4) penyelenggaraan event. Artikel ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis statistik deskriptif. Teknik analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis perubahan pada empat aspek tersebut. Survei yang dilakukan untuk penelitian ini adalah survei primer yang terdiri dari kuesioner, wawancara dan observasi serta survei sekunder dalam bentuk data. Hasilnya adalah pada aspek pemeliharaan ekonomi kreatif mengalami perubahan yaitu dari sisi SDM yang berinovasi, penyerapan tenaga kerja, jumlah perusahaan dan teknologi. Pada aspek komunitas kreatif yang mengalami perubahan yaitu dari sisi organisasi masyarakat. Untuk aspek lingkungan kreatif, yang mengalami perubahan yaitu dari sisi sarana untuk pusat pelatihan dan toko kerajinan. Sedangkan pada aspek lingkungan kreatif di Sentra Batik Pesindon yang mengalami perubahan hanya pada sarana untuk pusat pelatihan. Selanjutnya pada aspek penyelenggaraan event yaitu dari sisi program penyelenggaraan event untuk promosi mengalami perubahan.
Perubahan Sentra Industri Kerajinan Batik Laweyan dalam Mendukung Kota Surakarta sebagai Kota Kreatif Desain Ellyas Arini Wanda Rachmanto; Winny Astuti; Rufia Andisetyana Putri
Desa-Kota: Jurnal Perencanaan Wilayah, Kota, dan Permukiman Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Urban and Regional Planning Program Faculty of Engineering Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/desa-kota.v2i1.31280.86-99

Abstract

Kota Surakarta ditetapkan menjadi kota kreatif desain pada tahun 2013 oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dengan dibentuknya SCCN (Solo Creative City Network) untuk di ajukan ke UNESCO sebagai salah satu kota kreatif di Indonesia. Kota kreatif desain memfokuskan pada kegiatan industri kerajinan yang mengunakan desain untuk menciptakan sebuah karya. Kota kreatif desain memiliki komponen dasar yaitu ekonomi, lingkungan, dan komunitas kreatif. Di Kota Surakarta terdapat 21 industri kreatif yang terbagi menjadi industri kreatif kuliner, seni pertunjukan, dan kerajinan. Industri kerajinan batik Laweyan merupakan industri kerajinan batik tertua di Kota Surakarta dan masih aktif hingga sekarang, sudah banyak mengalami pasang surut, serta tidak dapat dilepaskan pada perkembangan Kota Surakarta. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk melihat perubahan dari sentra industri kerajinan batik di Kampung Batik Laweyan yang mendukung Kota Surakarta sebagai kota kreatif desain. Penelitian ini menggunakan analisis perubahan yaitu analisis Signed Rank Wilcoxon, dimana data yang dimasukan pada anlisis ini adalah data dari hasil rekap kuisioner yang pada definisi operasional dan menggunakan aplikasi SPSS. Analisis Signed Rank Wilcoxon dapat melihat perubahan serta nilai perubahan pada setiap komponen sentra industri kerajinan batik, sehingga dari analisis Wilcoxon ini dapat terlihat signifikansi perubahan. Selain itu penelitian ini juga menggunakan analisis deskriptif naratif untuk memberikan informasi lebih detail tentang perubahan yang terjadi di Kampung Batik Laweyan sesuai dengan komponen sentra industri kerajinan yang dapat mendukung Kota Surakarta sebagai kota kreatif desain. Perubahan yang terjadi pada komponen sentra industri kerajinan ini akan mendukung kota kreatif desain, apabila perubahan mengarah ke positif maka akan mendukung kota kreatif desain dan sebaliknya. Terdapat 2 komponen di sentra industri kerajinan Kampung Batik Laweyan yang tidak mengalami perubahan dan tidak dapat mendukung kota kreatif desain yaitu sarana edukasi dan perluasan pangsa pasar. Sehingga dapat direkomendasikan untuk pengembangan kawasan Kampung Batik Laweyan dengan pada sarana prasarana dan perluasan pangsa pasar.
KAMPUNG TEMATIK SEBAGAI ELEMEN PRIMER KEGIATAN WISATA PERKOTAAN DI SURAKARTA Shilvia Dwi Cahyani; Winny Astuti; Rufia Andisetyana Putri
Desa-Kota: Jurnal Perencanaan Wilayah, Kota, dan Permukiman Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Urban and Regional Planning Program Faculty of Engineering Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/desa-kota.v2i2.31442.117-129

Abstract

Urban tourism merupakan daya tarik wisata yang berlokasi di kota dan perkotaan sehingga menarik wisatawan dari daerah lain untuk berkunjung ke kota. Pada tahun 2018, Kota Surakarta mengembangkan sektor pariwisata dalam bentuk Urban Tourism. Urban Tourism diangkat dengan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh Kampung di Kota Surakarta, sehingga menghasilkan kampung tematik sebagai atraksi baru dalam pariwisata di Kota Surakarta. Atraksi wisata di dalam konsep urban tourism disebut dengan elemen primer, sehingga kampung tematik berperan sebagai Elemen primer dari program kerja Urban Tourism di Kota Surakarta. Ada 6 Kampung Tematik di Kota Surakarta, yaitu Joho Kampoeng Hepi, Kampung Batik Laweyan, Kampung Blangkon Petrojayan, Kampung Sayur Mojosongo, Kampung Batik Kauman, dan Jayengan Kampoeng Permata. Kampung Tematik sebagai elemen primer urban tourism dijadikan sebagai salah satu pendorong untuk menaikkan jumlah kunjungan wisata ke Kota Surakarta, sehingga muncul pertanyaan penelitian bagaimana kesesuaian Kampung Tematik di Kota Surakarta sebagai elemen primer urban tourism. Dari pertanyaan tersebut menghasilkan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui kesesuaian Kampung Tematik di Kota Surakarta sebagai elemen primer dalam konsep Urban Tourism. Karakteristik yang akan dilihat berdasarkan atraksi wisata berupa kebudayaan, fasilitas pendukung wisata, perubahan sosial ekonomi masyarakat, dan aksesibilitas. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deduktif, dan melalui teknik analisis skoring. Hasil analisis menunjukkan bahwa besar persentase kesesuaian Kampung Tematik di Kota Surakarta sebagai elemen primer urban tourism adalah sebesar 33%. Rendahnya persentase kesesuaian dikarenakan beberapa Kampung Tematik belum dapat menyajikan keberagaman atraksi wisata dan fasilitas.
PERAN PEMETAAN POTENSI PEMANFAATAN RUANG BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK KELURAHAN (STUDI KASUS: KELURAHAN SONDAKAN, KECAMATAN LAWEYAN, KOTA SURAKARTA) Rufia Andisetyana Putri; Erma Fitria Rini; Murtanti Jani Rahayu; Winny Astuti; Paramita Rahayu; Hakimatul Mukaromah
Desa-Kota: Jurnal Perencanaan Wilayah, Kota, dan Permukiman Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Urban and Regional Planning Program Faculty of Engineering Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/desa-kota.v3i2.45507.189-200

Abstract

Tampilan digital data pemanfaatan ruang berbasis sistem informasi geografis (SIG) memungkinkan peningkatan efisiensi proses penyimpanan, pembaharuan, dan akses ulang data. Hal ini mendukung optimalisasi tugas aparat kelurahan dalam menyelenggarakan pelayanan publik. Tujuan artikel ini adalah menemukenali peran pemetaan potensi pemanfaatan ruang kelurahan berbasis SIG dalam penyelenggaraan pelayanan publik kelurahan. Tujuan ini dicapai melalui 2 tahapan, yakni (1) pemetaan potensi pemanfaatan ruang kelurahan berbasis sistem informasi geografis, dan (2) analisis peran pemetaan potensi pemanfaatan ruang kelurahan berbasis SIG dalam penyelenggaraan pelayanan publik kelurahan. Metode penelitian adalah studi kasus, dengan teknik analisis spasial menggunakan software ArcGIS, serta teknik deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa peta pemanfaatan ruang berbasis SIG memuat informasi spasial berupa lokasi, sebaran dan luasan tiap fungsi bangunan berperan dalam mendukung penyelenggaraan pelayanan publik aparat Kelurahan Sondakan, baik pada bidang pemerintahan, pembangunan dan ketentraman ketertiban, dan pemberdayaan masyarakat.
DAMPAK TPA PUTRI CEMPO TERHADAP PERMUKIMAN Nurhaliza Dewi Ramadhanti; Winny Astuti; Rufia Andisetyana Putri
Desa-Kota: Jurnal Perencanaan Wilayah, Kota, dan Permukiman Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Urban and Regional Planning Program Faculty of Engineering Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/desa-kota.v3i2.48352.103-121

Abstract

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Putri Cempo merupakan tempat berlangsungnya pemrosesan akhir sampah yang berasal dari seluruh wilayah Kota Surakarta. Pada area TPA Putri Cempo dilakukan berbagai kegiatan, mulai dari pemilahan sampah, pengumpulan dan pengangkutan, daur ulang, penimbunan dan pengolahan air lindi. TPA Putri Cempo terletak berbatasan langsung dengan kawasan permukiman di Kelurahan Mojosongo dan Desa Plesungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak aktivitas pengelolaan sampah TPA Putri Cempo terhadap kualitas permukiman di sekitarnya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis dampak aktivitas pengelolaan sampah dilihat dari tujuh aspek kualitas permukiman, yaitu (1) kondisi fisik dan tata bangunan, (2) kondisi sarana dan fasilitas umum, (3) kondisi prasarana dasar, (4) kenyamanan dan keamanan lingkungan, (5) lokasi dan aksesbilitas permukiman, (6) kondisi lingkungan alami, dan (7) perekonomian. Dari hasil analisis diperoleh bahwa aktivitas pengelolaan sampah TPA Putri Cempo mengakibatkan dampak terhadap berbagai aspek kualitas permukiman di sekitarnya. Pada zona radius ≤500 m, aktivitas  pemilahan sampah berdampak pada aspek fisik dan tata bangunan, kondisi sarana, lokasi dan aksesibilitas, serta perekonomian. Aktivitas pengumpulan dan pengangkutan sampah berdampak pada aspek keamanan dan kenyamanan, serta lokasi dan aksesibilitas. Aktivitas daur ulang sampah berdampak pada aspek perekonomian. Aktivitas penimbunan akhir berdampak pada aspek kondisi lingkungan alami, kondisi prasarana, keamanan dan kenyamanan, lokasi dan aksesibilitas, serta perekonomian. Terakhir, aktivitas pengolahan air lindi berdampak pada aspek kondisi lingkungan alami. Sementara itu, pada radius >500-1000 m, aktivitas pemilahan sampah tidak mengakibatkan dampak terhadap kualitas permukiman. Aktivitas pengumpulan dan pengangkutan sampah berdampak pada aspek keamanan dan kenyamanan. Aktivitas daur ulang berdampak pada aspek perekonomian. Aktivitas penimbunan akhir berdampak pada nilai lokasi dan aksesibilitas. Terakhir, aktivitas pengolahan air lindi tidak mengakibatkan dampak terhadap kualitas permukiman.