Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PENYELENGGARAAN BANK SAMPAH ASYIK 19 BOJONGGEDE TAHUN 2021 Devi Dwi Rahayu; Bintang Alya Binurika Mustopa; Cinto Bayani; Abdan Shofuh; Laras Agesti Ayu; Linda Fitrianingsih
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 16, No 1 (2022)
Publisher : Department of Environmental Health, Tanjungkarang Health Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/rj.v16i1.2975

Abstract

Pertumbuhan penduduk yang pesat di Indonesia berdampak pada meningkatnya jumlah sampah atau limbah rumah tangga. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bahwa pada tahun 2020, total produksi sampah nasional mencapai 67,8 juta ton/tahun. Pada tahun 2021, Kota Bogor menghasilkan sampah sebanyak 673.76 ton/hari. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam pengurangan dan pengelolaan sampah dengan melalui program Bank Sampah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyelenggaraan Bank Sampah ASYIK 19 berdasarkan hasil wawancara, telaah dokumen, dan observasi lapangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dilaksanakan pada 14 November 2021 di Bank Sampah ASYIK 19. Penunjukan informan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa masih terdapat aspek dari segi bangunan dan sistem manajemen bank sampah yang belum memenuhi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 13 tahun 2012. Sampah yang ditabung ke Bank Sampah ASYIK 19 dikelompokkan menjadi 5 kategori sampah berdasarkan dengan jenis sampah. Mekanisme kerja Bank Sampah ASYIK 19 terdiri dari pendaftaran, penabungan sampah, penimbangan, pencatatan, penjualan sampah ke pengepul, dan penarikan dana tabungan oleh nasabah. Jumlah tabungan sampah yang ditabung tertinggi terjadi pada bulan Agustus Rp. 1.782.150. Selain itu, penjualan sampah ke pengepul pada bulan Oktober mengalami peningkatan sebesar Rp. 2.121.677. Bank Sampah ASYIK 19 telah membantu masyarakat sekitar Bojonggede dari segi pendapatan ekonomi dan pengelolaan sampah yang baik dan benar. Namun, terdapat beberapa aspek dari penyelenggaraan Bank Sampah ASYIK 19 yang belum memenuhi persyaratan bank sampah yang berlaku.
Analisis Pengendalian Vektor Penyakit dan Binatang Pengganggu di Bagian Instalasi Gizi Rumah Sakit Cinto Bayani; Abdullah Syafei; Cici Demiyati
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 2 No. 03 (2023): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah sakit adalah institusi yang menyediakan layanan kesehatan melalui interaksi antar banyak orang. Salah satu layanan kesehatan yang disediakan oleh rumah sakit adalah program sanitasi rumah sakit, khususnya di Instalasi Gizi, untuk mengendalikan vektor dan binatang pengganggu yang dapat menjadi sumber penularan penyakit pada manusia. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 7 tahun 2019 menyatakan bahwa lingkungan, ruang, dan bangunan rumah sakit harus selalu bersih dan tersedia fasilitas sanitasi yang memenuhi persyaratan kesehatan, sehingga tidak memungkinkan sebagai tempat berkembang biaknya serangga dan binatang penganggu lainnya. Penelitian dilakukan untuk menganalisis pengendalian vektor dan binatang pengganggu di Instalasi Gizi Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data melalui wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian vektor dan binatang pengganggu di Instalasi Gizi RSJ Dr Soeharto Heerdjan telah dilakukan dengan baik dan sesuai dengan SOP yang berlaku. Selain itu, vektor penyakit dan binatang pengganggu dapat diminimalisir atau dimusnahkan sesuai dengan tahapan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, analisis pengendalian vektor dan binatang pengganggu dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan SOP yang berlaku dan dapat membantu dalam menjaga sanitasi rumah sakit, sehingga tidak menjadi sumber penularan penyakit pada manusia.