Nisa Kamila
Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Pembiayaan Program Promotif dan Preventif Pemberantasan Demam Berdarah Dengue (DBD) Bersumber Pemerintah di Kota Semarang Tahun 2013-2015 Nisa Kamila
Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1862.677 KB) | DOI: 10.7454/eki.v2i1.1953

Abstract

AbstrakSelama tahun 2010-2014, Kota Semarang selalu termasuk dalam peringkat tiga besar Incidence Rate Deman Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan menganalisis pembiayaan program pemberantasan DBD bersumber pemerintah pada tahun 2013-2015 dan kesenjangan sumberdaya. Pendekatan akun biaya kesehatan (health account) digunakan untuk menelusuri pembiayaan menurut sumber, fungsi, dan penyedia layanan. Hasil studi menunjukkan bahwa total belanja program DBD bersumber APBD tahun 2013 adalah Rp. 4.018.927.020,- meningkat sebesar 101% pada tahun 2014 dan meningkat sebesar 218% pada tahun 2015. Belanja terbesar pada program pemberantasan DBD adalah untuk kegiatan surveilans epidemiologi dan pengendalian penyakit menular. Tidak terdapat kesenjangan antara ketersediaan sumber daya (berdasarkan belanja kesehatan program pemberantasan DBD) dengan kebutuhan program (berdasarkan perhitungan kebutuhan metode SPM). Disarankan agar perencanaan program lebih berfokus pada kegiatan promotif dan preventif. AbstractIn 2010–2014, Semarang was involved as the big three city with high incidence rate of dengue in Central Java province. This study aimed to analyze the financing by the local government for Dengue preventive program in 2013-2015, as well as the resources gap.The health account approach was used to analyze spending by source, function, and provider. Total local government spending for dengue in 2013 were IDR 4.018.927.020,- increased by 101% in 2014 and increased by 218% in 2015. The largest expenditure for Dengue Preventive program is epidemiological surveillance and infectious disease control. There was no gap between available resources and requires program according to SPM. The study suggested to improve planning by focusing on the direct activities such as promotive and preventive.