Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN EFISIENSI TEKNIS USAHATANI DENGAN KENDALA SOSIAL EKONOMI PADA USAHATANI PADI DI DAERAH IRIGASI MAMAK KAKIANG KABUPATEN SUMBAWA Abubakar Abubakar
JURNAL AGRIMANSION Vol 1 No 2 (2001): Jurnal AGRIMANSION (AGRIBUSINESS MANAGEMENT & EXTENSION) MEI
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v1i2.62

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (a) untuk mengetahui produksi frontir dan tingkat efisiensi teknis dan (b) mengetahui hubungan antara efisiensi teknis usahatani dengan kendala sosial ekonomi. Penaksiran fungsi produksi Cobb-Douglas digunakan metode Ordinary Least Square (OLS) dan fungsi produksi frontir diperoleh dari fungsi produksi Cobb-Douglas dengan cara “Stokastik”. Selanjutnya untuk mengetahui hubungan efisiensi teknis usahatani dengan kendala sosial ekonomi dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi frontir usahatani padi pada sawah beririgasi pada musim hujan sebesar 6,5511 ton/ha dengan tingkat efisiensi teknis usahatani sebesar 69,94 %, sedangkan pada musim kemarau diperoleh produksi frontir sebesar 5,9723 ton/ha dengan tingkat efisiensi teknis usahatani sebesar 76,58 %. Ada hubungan positif antara tanggungan keluarga, umur, dan status petani dalam kelompok tani dengan efisiensi teknis usahatani, sedangkan pendapatan luar usahatani berhubungan negatif dengan efisiensi teknis usahatani. ABSTRACT The aims of this research are (a) to investigate frontier production function and Technical Efficiency Rating (TER) (b) to identify socioeconomic constraints and technical efficiency relationships. Cobb-Douglas production function was estimated by “Ordinary Least Square (OLS)”. The frontier production function of Cobb-Douglas production function was iterated by Stocastic method. And finally, the correlation between technical efficiency and socioeconomic constraints was tested by Spearman rank correlation. Frontier Production on the rainy season was 6.5511 tones per hectar with technical efficiency was 69.94 %. Frontier Production on the dry season was 5.9723 tones per hectar with technical efficiency was 76.58 %. There were positive correlations between technical efficiency and family members, ages, status of farmers in representative group, farm. However, off-farm income and technical efficiency was correlated negatively.
2. Dampak Sosial Pengembangan Pengelolaan Kawasan Tambak Udang Berkelanjutan di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat Abubakar Abubakar; B. Widigdo, R. Dahuri dan S. Budiharsono
JURNAL AGRIMANSION Vol 8 No 2 (2007): JURNAL AGROMINSION Agustus 2007
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v8i2.164

Abstract

Abstract The aims of this research are (a) to asses social impacts on existing shrimp culture zone management (b) to predict social impacts of sustainable shrimp culture area management development. The research was conducted in Dompu Regency, West Nusa Tenggara using survey, and stakeholders’ participatory methods. The collected data was analyzed under descriptive, laboratory and trade off analyses. The result shows that the existing shrimp culture zone management employed 27,871.29 man days of the workforce and induced low growth to the informal sector. The total areas of sustainable shrimp culture area management is 2,350 ha, consisting of 325.5 ha intensive; 117.5 ha semi-intensive and 1,880 ha traditional cultures. It was predictied that the sustainable shrimp culture management would create larger employment (124,146.98 man days) and promote higher growth to the informal sector. Abstrak Penelitian ini bertujuan (a) untuk menilai dampak sosial pada pengelolaan kawasan tambak udang (b) untuk memprediksi dampak sosial pengembangan pengelolaan kawasan tambak udang berkelanjutan. Penelitian ini telah dilakukan di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat dengan menggunakan metoda survey, dan partisipasi stakeholders. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, laboratorium dan trade Off. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak sosial budidaya tambak udang dapat menyerap tenaga kerja sebesar 27 871,29 HKO dan perkembangan sektor informal rendah. Luas kawasan budidaya tambak udang berkelanjutan adalah 2 350 ha (50 % dari potensi kawasan) yang terdiri atas penggunaan 325,5 ha tambak intensif; 117,5 ha tambak semi intensif dan 1 880 ha tambak tradisional. Dengan budidaya tambak udang berkelanjutan ini, diperkirakan dapat menyerap tenaga kerja sebesar 124 146,98 HKO dan perkembangan sektor informal yang tinggi.