Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DETERMINANTS OF TECHNOLOGY ADOPTION: THE CASE OF DRYLAND FARMER IN LOMBOK Determinasi Adopsi Teknologi: Kasus Petani Lahan Kering di Lombok Abdullah Usman
JURNAL AGRIMANSION Vol 1 No 2 (2001): Jurnal AGRIMANSION (AGRIBUSINESS MANAGEMENT & EXTENSION) MEI
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v1i2.66

Abstract

ABSTRACT Dryland farmers in Lombok underuse the water provided through deep well irrigation pump, far below the optimum level of wateruse. Question raised in this study is what are the determinants factors explaining wateruse level of dryland farmers in Lombok. Therefore, this study aims to identify such determinants factors and by knowing the factors, it can be a valuable consideration in motivating farmers to optimize their wateruse. This study used a two-stage cluster sampling method: (1) to choose pumps by classifying a total of 168 pumps into 23 existing pump groups and (2) to select farmers from each selected pumps. The number of farmers interviewed is 323. To investigate the factors affecting the level of wateruse, linear multiple regression was used. This study revealed that Adopters are significantly different to non-adopters in terms of age, farming experience, hours of extension attended, holding area, farm income, farmer income, household income and cropping intensity. Land status, the frequency of operator change, the access of respondents to part time jobs, migration status and dryland problems are significant at the five percent level or lower. Determinant factors which can be used to explain the phenomenon of under use of water are: price of water, proportion of cash-cost farm income, household income, and hours of attending extension training. Implication of this study is that attempt to motivate farmers in optimizing wateruse can be more effective if we can reduce the water price or find the in-question product market which is provide more reasonable price. ABSTRAK Penggunaan air irigasi pompa artesis oleh petani lahan kering di Pulau Lombok masih jauh dibawah tingkat penggunaan optimum. Masalah yang diangkat dalam kajian ini adalah apa saja yang menjadi faktor penentu didalam menjelaskan tingkat penggunaan air oleh petani lahan kering di Pulau Lombok. Karena itu, kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penentu yang dimaksud yang dengan memahaminya dapat diupayakan solusi untuk mendorong petani agar mengoptimumkan penggunaan air. Kajian ini menggunakan sampel yang ditentukan dengan metoda cluster dua langkah: (1) untuk menentukan pompa dengan mengkalisifikasikan 168 pompa kedalam 23 group and (2) untuk memilih petani dari masing-masing skim dari pompa yang terpilih. Petani yang diwawancara 323 orang. Untuk memeriksa faktor penentu digunakan regresi berganda. Study ini mengungkapkan bahwa adopter berbeda dengan non adopter dalam hal: umur, pengalaman bertani, penyuluhan, luas areal, pendapatan usahatani, pendapatan rumah tangga dan intensitas tanam. Faktor penentu adopsi teknologi meliputi: harga air, proporsi pendapatan, pendapatan rumah tangga, dan penyuluhan. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa memotivasi petani agar mengoptimumkan penggunaan airnya dapat dilakukan dengan menekan harga air atau mengusahakan pasar produk yang dihasilkan petani lahan kering
1. Studi sosial ekonomi adopsi teknologi petani lahan kering: kasus pada irigasi pompa airtanah di Lombok Abdullah Usman
JURNAL AGRIMANSION Vol 7 No 1 (2006): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2006
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v7i1.128

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi petani di dalam menggunakan irigasi pompa airtanah menggunakan data survei dari 323 responden di Pulau Lombok, NTB. Informasi dikumpulkan dengan mewawancarai petani menggunakan kuisioner yang sudah dirancang dan diujicoba sebelumnya. Penyampelan responden dilakukan dengan menggunakan metoda kluster sampling dua tahap: tahap pertama, pemilihan pompa contoh; tahap kedua, pemilihan petani contoh. Penelitian ini mengungkapkan bahwa: faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan petani didalam mengadopsi teknologi airtanah adalah umur, pendidikan, lamanya petani menghadiri penyuluhan, luas lahan yang dikuasai, pendapatan usahatani, status pemilikan lahan, kondisi rumah, pekerjaan sebelumnya, status keimigrasian, dan masalah dalam berusahatani. Kata kunci: adopsi, teknology, irigasi Abstract The aim of this research is to identify factors afecting farmers in adoption a new technology, in this case is groundwater pump irrigation. Survey was conducted by interviewing 323 respondents in Lombok, NTB. Information was collected by interviewing dryland farmers using quistionnaire which has been tested beforehand. Sampling technique used is two step cluster sampling method: to choose pumps and farmers respectively. This research rises that factors influencing farmers in adopting the tchnology are age, education, hours of farmers attending extension, acreage of land used, farm income, land ownership status, house kondition, previous job, migration status and problem in running dryland farm.