Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

5. HUBUNGAN EFISIENSI TEKNIS USAHATANI DENGAN KENDALA SOSIAL EKONOMI PADA USAHATANI PADI DI DAERAH IRIGASI MAMAK KAKIANG KABUPATEN SUMBAWA Abubakar Abubakar
JURNAL AGRIMANSION Vol 1 No 2 (2001): JURNAL AGRIMANSION MEI 2001
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v1i2.220

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (a) untuk mengetahui produksi frontir dan tingkat efisiensi teknis dan (b) mengetahui hubungan antara efisiensi teknis usahatani dengan kendala sosial ekonomi. Penaksiran fungsi produksi Cobb-Douglas digunakan metode Ordinary Least Square (OLS) dan fungsi produksi frontir diperoleh dari fungsi produksi Cobb-Douglas dengan cara “Stokastik”. Selanjutnya untuk mengetahui hubungan efisiensi teknis usahatani dengan kendala sosial ekonomi dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi frontir usahatani padi pada sawah beririgasi pada musim hujan sebesar 6,5511 ton/ha dengan tingkat efisiensi teknis usahatani sebesar 69,94 %, sedangkan pada musim kemarau diperoleh produksi frontir sebesar 5,9723 ton/ha dengan tingkat efisiensi teknis usahatani sebesar 76,58 %. Ada hubungan positif antara tanggungan keluarga, umur, dan status petani dalam kelompok tani dengan efisiensi teknis usahatani, sedangkan pendapatan luar usahatani berhubungan negatif dengan efisiensi teknis usahatani. ABSTRACT The aims of this research are (a) to investigate frontier production function and Technical Efficiency Rating (TER) (b) to identify socioeconomic constraints and technical efficiency relationships. Cobb-Douglas production function was estimated by “Ordinary Least Square (OLS)”. The frontier production function of Cobb-Douglas production function was iterated by Stocastic method. And finally, the correlation between technical efficiency and socioeconomic constraints was tested by Spearman rank correlation. Frontier Production on the rainy season was 6.5511 tones per hectar with technical efficiency was 69.94 %. Frontier Production on the dry season was 5.9723 tones per hectar with technical efficiency was 76.58 %. There were positive correlations between technical efficiency and family members, ages, status of farmers in representative group, farm. However, off-farm income and technical efficiency was correlated negatively.
ANALISIS STRATEGI PENGHIDUPAN DAN KESEJAHTERAAN EKONOMI RUMAHTANGGA NELAYAN DI KAWASAN PESISIR KECAMATAN LEMBAR KABUPATEN LOMBOK BARAT Muhammad Yusuf; Syarif Husni; Abubakar Abubakar
JURNAL AGRIMANSION Vol 20 No 2 (2019): Jurnal Agrimansion Agustus 2019
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v20i2.301

Abstract

Penelitian bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi potensi asset rumahtangga dan strategi penghidupan (livelihood strategy) sesuai dengan asset yang dimiliki yang dilakukan oleh rumahtangga nelayan di kawasan pesisir Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat; (2) Menganalisis tingkat pendapatan dan kesejahteraan (livelihood outcome) rumahtangga dari dampak strategi penghidupan yang dilakukan; dan (3) Memformulasi strategi penghidupan ke depan dan model intervensi menurut preferensi rumahtangga serta potensi sumberdaya di kawasan pesisir Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan pengumpulan data dilakukan dengan teknik survei. Data dianalisis secara deskriptif Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Asset penghidupan masyarakat nelayan di kawasan pesisir Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat meningkat sehingga potensi pengembangan ekonomi mereka ke depan cenerung meningkat pula; (2) Strategi penghidupan utama dari rumahtangga nelayan di kawasan pesisir Kecamatan Lembar adalah melakukan diversifikasi usaha sebagai suatu mekanisme untuk masalah kehidupan mereka dalam rangka mempertahankan dan/atau meningkatkan kesejahteraan mereka; (3) Rata-rata total pendapatan rumahtngga masyarakat nelayan di kawasan pesisir Kecamatan Lembar mencapai Rp 20.572.570,- yang berasal dari berbagai bersumber pendapatan dengan pendapatan per kapitas sebesar Rp 5.143.143,-. Strategi penghidupan melalui diversifikasi usaha mampu meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan di kawasan pesisir Kecamatan Lembar. Kontribusi pendapatan dari sumber penghasilan baru seperti: sumberdaya perikanan, peternakan, perkebunan, pertanian tanaman pangan, yang menjadi daya dukung utama dari masyarakat nelayan di kawasan pesisir ini mencapai 38 % dari total penghasilan rumahtnggga; (4) Berdasarkan kriteria BPS, masyarakat nelayan di kawasan pesisir Kecamatan Lembar tersebut termasuk kategori tidak miskin; kriteria Bank Dunia pendapatan per kapita masyarakat nelayan di kawasan ini tergolong miskin. Sementara itu berdasarkan kriteria Sayogyo menghasilkan kategori yang tenagh-tengah yaitu hamprr miskin; dan (5) Prioritasan program dan bentuk bantuan ke dapan adalah bantuan tunai, tersediaaanya sumber pembiayaan murah, bantuan teknis menyangkut pengetahuan dan ketrampilan, bantuan bahan peralatan untuk memulai usaha, dan membantu program manajemen usaha dan mengembangkan jaringan pemasaran produk.