Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERKEMBANGAN DAN PROYEKSI PRODUKSI DAN KONSUMSI BERAS DI NUSA TENGGARA BARAT Sopiatun Zohdi Nur; Taslim Sjah; FX Edy Fernandez
JURNAL AGRIMANSION Vol 21 No 3 (2020): Jurnal Agrimansion Desember 2020
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v21i3.426

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (a) menganalisis perkembangan produksi dan konsumsi beras di Nusa Tenggara Barat (b) menganalisis metode peramalanyang tepat untuk memproyeksikan produksi dan konsumsi beras di Nusa Tenggara Barat, dan (c) memproyeksikan produksi dan konsumsi beras di Nusa Tenggara Barat tahun 2019-2023. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan unit analisis yaitu Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jenis data yang digunakan merupakan data kuantitatif dan kualitatif dengan sumber data sekunder. Analisis data yang digunakan diantaranya adalah metode deskriptif,metode Double Exponential Smoothing oleh Holt dan Metode Trend Least Square dan metode Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perkembangan produksi beras di Nusa Tenggara Barat dalam kurun waktu 14 tahun terakhir (2005-2018) mengalami fluktuasi, namun secara umum mengalami peningkatan. Produksi beras terendah di NTB terjadi pada tahun 2005 sebesar 772.421 ton, sedangkan produksi beras tertinggi terjadi pada tahun 2018 sebesar 1.409.855 ton. Hal tersebut juga diikuti oleh perkembangan konsumsi beras di NTB. Tingkat konsumsi beras terendah terjadi pada tahun 2013 sebesar 504.240 ton/tahun, sedangkan tingkat konsumsi beras tertinggi terjadi pada tahun 2018 sebesar 586.601 ton/tahun. Perbandingan jumlah produksi beras dan tingkat konsumsi beras di NTB menunjukkan adanya surplus produksi sebesar 556.194 ton. (2) Metode peramalan terbaik yang dapat digunakan untuk memproyeksikan produksi beras di Nusa Tenggara Barat tahun 2019-2023 adalah metode Trend Least Square karena mempunyai nilai MAPE terkecil, sedangkan metode peramalan terbaik untuk memproyeksikan konsumsi beras di NTB tahun 2019-2023 adalah metode Holt’s Double Exponential Smoothing karena mempunyai nilai MAPE terkecil. (3) Produksi beras diproyeksikan sebanyak 1.425.916 ton pada tahun 2019 dan sebanyak 1.602.890 ton pada tahun 2023 dengan peningkatan sebesar 22.122 ton per tahun. Konsumsi beras diproyeksikan sebanyak 599.346 ton/tahun pada tahun 2019 dan sebanyak639.755 ton/tahun pada tahun 2023. Produksi beras dalam 5 tahun kedepan mengalami surplus diatas konsumsi sebesar 686.889 ton per tahun
PERAMALAN PENJUALAN MINUMAN LOVE JUICE PRODUK PT. KALBE FARMA TBK. DI KOTA MATARAM Olivia Benedicta Karuna W; FX. Edy Fernandez; Taslim Sjah
JURNAL AGRIMANSION Vol 22 No 1 (2021): Jurnal Agrimansion April 2021
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v22i1.505

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis perkembangan penjualan minuman Love Juice yang dipasarkan oleh PT. Kalbe Farma Tbk. di Kota Mataram, (2) menganalisis metode peramalan yang tepat untuk meramalkan penjualan minuman Love Juice pada PT. Kalbe Farma Tbk. di Kota Mataram, (3) Meramalkan penjualan minuman Love Juice tahun 2019 pada PT. Kalbe Farma Tbk. di Kota Mataram. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Kalbe Farma Tbk. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan unit analisis berupa produk minuman Love Juice oleh PT. Kalbe Farma Tbk. Cabang Kota Mataram dengan empat varian rasa, yaitu jambu biji, delima, jeruk, dan mangga. Penentuan daerah sampel ditentukan menggunakan purposive sampling dengan objek penelitian di PT. Kalbe Farma Tbk. Cabang Kota Mataram. Jenis penelitian ini menggunakan data kuantitatif, dengan sumber data yaitu data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Penjualan minuman Love Juice selama 5 tahun terakhir bersifat fluktuatif; (2) Metode peramalan yang tepat digunakan untuk meramalkan penjualan minuman Love Juice adalah metode Trend Least Square; (3) Peramalan penjualan minuman Love Juice rata-rata perbulan yaitu rasa jambu biji sebanyak 4.205.645 botol, rasa delima sebanyak 3.784.224 botol, rasa jeruk sebanyak 2.345.674 botol, dan rasa mangga sebanyak 6.667.340 botol.
ANALISIS KESESUAIAN KUALITAS TAHU YANG DIMINTA DAN KUALITAS TAHU YANG DITAWARKAN DI KOTA MATARAM Ni Ketut Sri Pujasai; Taslim Sjah; Halil Halil
JURNAL AGRIMANSION Vol 22 No 1 (2021): Jurnal Agrimansion April 2021
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v22i1.509

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) menganalisis kualitas tahu yang diminta oleh konsumen di Kota Mataram; (2) menganalisis kualitas tahu yang ditawarkan oleh produsen di Kota Mataram; dan (3) menganalisis kesesuaian kualitas tahu yang diminta oleh konsumen dan kualitas tahu yang ditawarkan oleh produsen di Kota Mataram. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik survei dan dilengkapi pengumpulan data sekunder. Unit analisis dalam penelitian ini adalah konsumen dan produsen tahu di Kota Mataram. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Mataram. Dari 6 kecamatan di Kota Mataram ditetapkan 4 kecamatan sebagai daerah sampel penelitian konsumen yaitu Kecamatan Mataram, Sekarbela, Sandubaya dan Kecamatan Cakranegara dan 2 kecamatan sebagai daerah sampel penelitian produsen yaitu Kecamatan Sandubaya dan Kecamatan Sekarbela secara purposive sampling atas pertimbangan bahwa kecamatan tersebut memiliki jumlah konsumsi dan produksi tahu terbanyak dari 6 kecamatan lainnya. Jumlah responden konsumen ditentukkan secara “quota sampling” yakni 30 konsumen. Untuk menentukan responden konsumen di keempat kecamatan tersebut menggunakan teknik “accidental sampling”. Jumlah sampel produsen tahu diambil secara “quota sampling” yakni 30 produsen. Selanjutnya jumlah responden produsen di masing-masing kecamatan dilakukan secara “quota sampling” (50% produsen di Desa Abiantubuh dan 50% produsen di Desa Kekalik Jaya). Untuk menentukan responden produsen di kedua kecamatan tersebut menggunakan teknik “accidental sampling”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Konsumen tahu di Kota Mataram meminta (mengkonsumsi) tahu dengan kualitas cukup empuk, berwarna cukup putih, dan sangat segar; (2) Produsen tahu di Kota Mataram menawarkan (memproduksi) tahu dengan kualitas cukup empuk, berwarna putih, dan sangat segar; (3) Terdapat kesesuaian antara tingkat keempukan, warna dan kesegaran tahu yang diminta oleh konsumen dan tahu yang ditawarkan oleh produsen di Kota Mataram.