Elis Susilawati
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung, Jl. Soekarno Hatta No. 754 Cibiru, Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN AKTIVITAS ANTIDIABETES DARI EKSTRAK ETANOL DAN FRAKSINYA DARI DAUN SINGAWALANG (Petiveria alliacea L.) Elis Susilawati; I Ketut Adnyana; Neng Fisheri
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 13 No. 02 Desember 2016
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman singawalang sebagai obat herbal antidiabetes masih belum banyak dikenal oleh masyarakat dan juga penelitiannya belum cukup mendalam sebagai suatu obat herbal Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktifitas antidiabetes dari ekstrak etanol dan fraksinya dari daun singawalang. Pengujian aktivitas antidiabetes dilakukan dengan metode uji toleransi glukosa dan uji resistensi insulin. Pada Uji Toleransi Glukosa Oral (Oral Glucose Tolerance Test/OGTT), mencit dibagi dalam enam kelompok. Kelompok I (kontrol) diberikan glukosa sebayak 3 mg/kg berat badan (bb). Kelompok II diberikan ekstrak etanol 80 mg/kg bb. Group III, IV, dan V diberikan sebanyak 80 mg/kg bb dari fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, dan fraksi air. Kelompok VI diberikan glibenklamida 0,65 mg/kg bb. Pengaruh pemberian ekstrak etanol dan fraksinya terhadap OGTT pada kelompok mencit normal diukur pada rentang waktu 30, 60, 90, dan 120 menit. Pada uji resistensi insulin dievaluasi dengan tes toleransi insulin dimana hewan uji terlebih dahulu diberikan emulsi tinggi lemak selama 14 hari dan dilanjutkan dengan diberikan bahan uji selama 14 hari dan metformin 65 mg/kg bb sebagai pembanding. Pada uji toleransi glukosa menunjukkan bahwa kelompok yang diberikan ekstrak dan fraksi dari daun singawalang pada dosis 80 mg/kg bb memiliki kemampuan untuk menghambat kenaikan kadar glukosa darah akibat pemberian glukosa. Pada uji resistensi insulin, kelompok yang diberikan fraksi n-heksana dan fraksi etil asetat dengan dosis 80 mg/kg bb dan ekstrak etanol dan fraksi air dengan dosis 160 mg/kg bb, mampu meningkatkan nilai KTTI (konstanta tes toleransi insulin). Nilai KTTI paling besar ditunjukan pada pemberian fraksi air dengan dosis 160 mg/kg bb. Ekstrak etanol dan fraksinya dari daun singawalang dapat menurunkan kadar glukosa darah. Ekstrak etanol dan fraksinya dari daun singawalang dosis 160 mg/kg bb menunjukkan aktivitas antidiabetes yang lebih baik dibandingkan dosis 80 mg/kg bb. Singawalang (Petiveria alliacea), an Indonesian herbal medicine as antidiabetic is not widely known, but definitive studies on efficacy and mechanism of action are lacking.This study aimed to evaluate the antidiabetic activity of various fractions of ethanol extract from Petiveria alliacea leaves. The effect on the glucose absorption was investigated by the oral glucose tolerance and insulin resistance test. On oral glucose tolerance test (OGTT), the mice were divided into six groups. Group I (control) received glucose 3 mg/kg body weight (bw). Group II received ethanol extract 80 mg/kg bw. Group III, IV, and V were given 80 mg/kg bw of n-hexane fraction, ethyl acetate fraction, and water fraction, respectively. Group VI received glibenclamide 0.65 mg/kg bw. The effect of ethanol extract and its fractions on OGTT in normal mice group was assessed at different time intervals (30, 60, 90, and 120 min). On insulin resistance test, mice given high fat emulsion for 14 days and then given ethanolic extract and its fraction for another 14 days and metformin at dose of 65 mg/kg bw as control. On OGTT, the ethanol extract and its fraction at dose of 80 mg/kg bw were able to inhibit increasing of the level of glucose in blood due to feeding of glucose. On insulin resistance test, the fraction of n-hexane and ethyl acetate at dose of 80 mg/kg bw and the ethanol extracts at dose of 160 mg/kg bw were able to increase the value of the KTTI (the rate constant for plasma glucose disappearance). The highest value of KTTI was for water fraction at dose of 160 mg/kg bw. The ethanol extract and its fraction from Petiveria alliacea leave at dose of 160 mg/kg bw able to decreased level glucose in blood significantly.
Aktivitas ekstrak etanol daun singawalang (Petiveria alliacea L.) dan fraksinya sebagai antidiabetes Elis Susilawati; I Ketut Adnyana; Neng Fisheri
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v5i2.113

Abstract

Abstrak Diabetes melitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia. Salah satu tanaman yang mempunyai efek antidiabetes adalah daun singawalang (Petiveria alliacea L.). Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antidiabetes dengan model hewan defisiensi insulin dan penghambatan enzim alfa glukosidase. Pengujian defisiensi insulin dilakukan menggunakan mencit induksi  aloksan. Mencit dikelompokkan menjadi 11 kelompok, yaitu normal, kontrol negatif, kontrol positif (glibenklamid 0,65 mg/kgbb), ekstrak etanol (dosis 80 dan 160 mg/kgbb), fraksi n-heksana (dosis 80 dan 160 mg/kgbb),  fraksi etil asetat (dosis 80 dan 160 mg/kgbb), dan fraksi air (dosis 80 dan 160 mg/kgbb). Pemberian bahan uji dilakukan berulang setiap hari selama 14 hari dan kadar glukosa darah diukur  pada hari ke-7, 14, 17, dan 19. Kemudian hewan dikorbankan, dilakukan isolasi pankreas, dan dihitung luas pulau Langerhans, jumlah sel alfa dan beta pankreas. Pada uji hambat enzim alfa glukosidase, dilakukan penentuan nilai IC50 tiap fraksi terhadap aktivitas enzim, dan akarbose digunakan sebagai pembanding. Hasil uji defisiensi insulin menunjukkan bahwa ekstrak etanol dosis 80 dan 160 mg/kgbb memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar glukosa darah. Berdasarkan hasil histologi pankreas juga menunjukkan bahwa ekstrak etanol dosis 80 dan 160 mg/kgbb mengurangi jumlah sel alfa pankreas, diperkirakan dapat menurunkan sekresi glukagon. Pada metode penghambatan enzim alfa glukosidase fraksi n-heksana dan fraksi air menunjukkan adanya penghambatan aktivitas enzim alfa glukosidase yang lebih baik dibandingkan akarbose. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ektrak etanol daun singawalang dan fraksinya mempunyai aktivitas sebagai antidiabetes. Kata kunci:     Daun singawalang, defisiensi insulin, enzim alfa glukosidase.  In vivo and in vitro activity of ethanol extracts from the leaves of singawalang (Petiveria alliacea l.) and its fractions as antidiabetic Abstract Diabetes mellitus (DM) is a group of metabolic disorders characterized by hyperglycemia. One of the plants that has antidiabetic effect is the leaves of singawalang (Petitiia alliacea L.). This study aims to examine antidiabetic activity with animal model of insulin deficiency and inhibition of alpha glucosidase enzyme. Tests of insulin deficiency were performed using alloxan induction mice. The mice were grouped into 11 groups, normal, negative control, positive control (glibenclamide 0.65 mg/kgbw), ethanol extract (doses 80 and 160 mg/kgbw), n-hexane fractions (doses 80 and 160 mg/kgbw), ethyl acetate doses 80 and 160 mg/kgbw), and water fractions (doses of 80 and 160 mg/kgbw). Testing was performed daily for 14 days and blood glucose was measured on days 7, 14, 17, and 19. Later animals were sacrificed, isolated pancreas, and calculated the area of Langerhans Island, the number of alpha and beta cells of the pancreas. In the alpha glucosidase enzyme inhibition test, IC50 values were determined for each fraction of enzyme activity, and the acarbose was used as a comparison. Insulin deficiency test results showed that ethanol extract dose 80 and 160 mg/kg bw has the ability to lower blood glucose levels. Based on histological results of the pancreas also showed that ethanol extract dose 80 and 160 mg/kgbw reduce the number of pancreatic alpha cells, is expected to decrease glucagon secretion. In the inhibition method of alpha glucosidase enzyme n-hexane fraction and water fraction showed the inhibition of alpha glucosidase enzyme activity better than akarbose. The conclusion of this research is the ethanol extract of singawalang leaves and fraction has activity as antidiabetes. Keywords:      Diabetes mellitus, leaf singawalang, insulin deficiency, the enzyme alpha-glucosidase.