Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Nanas Madu dan Kulit Buah Pepaya terhadap Staphylococcus aureus Inur Tivani; Meliyana Perwita Sari
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 18 No. 01 Juli 2021
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v18i1.8030

Abstract

Staphylococus aureus merupakan satu dari banyak bakteri yang amat erat hubungannnya dengan infeksi kulit. Berbagai jenis infeksi yang umum terjadi pada kulit akibat bakteri ini contohnya adalah jerawat. Pengobatan penyakit infeksi umumnya menggunakan antibiotik. Namun imbas dari pengobatan ini dapat menimbulkan resistensi bakteri terhadap antibiotik. Perlu adanya terobosan baru untuk mengatasi masalah tersebut melalui pemanfaatan zat aktif pada bahan alam yang berpotensi sebagai antibakteri sekaligus memiliki harga relatif murah. Kulit buah merupakan solusi dari permasalahan ini mengingat bahan tersebut belum dimanfaatkan dan hanya dianggap sebagai limbah belaka. Di dalam kulit buah terkandung zat aktif antibakteri yang dapat digunakan sebagai alternatif dalam penanganan resistensi terhadap antibiotik. Di Tegal, kulit buah nanas madu dan kulit buah pepaya belum dimanfaatkan dengan baik, padahal kulit dari buah tersebut memiliki kandungan flavonoid. Kandungan ini bersifat sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak kulit buah nanas madu dan papaya serta konsentrasi berapa yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan S. aureus. Kulit buah diekstraksi menggunakan metode soxhletasi pada konsentrasi 5, 15, dan 25% dengan tiga kali ulangan. Metode pengujian antibakteri menggunakan metode difusi sumuran. Hasil penelitian menunjukkan kulit buah nanas madu dengan konsentrasi 5, 15, dan 25% memiliki luas daerah hambat masing-masing sebesar 1,22±0,07; 2,50±0,29; dan 4,98±0,49 cm2. Luas daerah hambat kulit buah pepaya pada konsentrasi 5, 15, dan 25% masing-masing sebesar 0,90±0,12; 1,19±0,21; dan 2,52±0,59 cm2. Uji statistik menggunakan two-way ANOVA menunjukkan bahwa jenis kulit buah dan konsentrasi berpengaruh nyata terhadap luas daya hambat bakteri. Dari hasil peneitian dapat disimpulkan bahwa kulit buah yang paling baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus adalah kulit buah nanas madu pada konsentrasi 25%.
Edukasi tentang Literasi Media untuk Mencegah Disinformasi di Masa Pandemi Covid-19 Agus Susanto; Meliyana Perwita Sari; Heni Purwantiningrum
Jurnal Pengabdian Masyarakat (ABDIRA) Vol 2, No 3 (2022): Abdira, Juli
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v2i3.157

Abstract

Massive hoax news in the community is very disturbing efforts to control the spread of Covid-19 in Indonesia. Hoax news causes confusion and public unrest. Hoax news spread massively in the community during the Covid-19 pandemic, one of which was due to the weak ability of public media literacy in Indonesia. Overcoming this requires education about media and information literacy so that people have the ability to distinguish credible media and information. This service activity is intended to improve media and information literacy skills to prevent disinformation during the Covid-19 Pandemic in the school environment. This educational activity is carried out using the counseling method which is carried out face-to-face. Submission of material using lecture and question and answer methods. The results of the evaluation of service activities through pre-test and post-test showed an increase in knowledge about media and information literacy. Education about media and information literacy can be used as a means to empower target groups in choosing credible media and information.
EDUKASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SEKOLAH UNTUK MENCEGAH PENYEBARAN COVID-19 CLUSTER SEKOLAH Agus Susanto; Meliyana Perwita Sari; Heni Purwantiningrum
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 4 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.62 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i4.9353

Abstract

Abstrak: Kegiatan pembelajaran di sekolah secara luring di masa pandemi berpontensi terjadinya penularan Covid-19 cluster sekolah. Sekolah wajib menerapkan protokol kesehatan kepada guru maupun siswa. Namun, masih banyak ditemukan siswa yang tidak mematuhi protokol kesehatan karena kurang pengetahuan dan kesadaran. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa dalam mematuhi protokol kesehatan melalui penerapan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) di lingkungan sekolah. Kegiatan pengabdian dilaksanakan melalui penyuluhan kepada 30 kader Palang Merah Remaja (PMR) dan kader Pemberdayaan Kesehatan Sekolah (PKS) SMA Negeri 3 Kota Tegal. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan tahapan pre-test, kegiatan inti dan evalausi dalam bentuk post-test. Kegiatan inti terdiri atas penyampaian materi dan penguatan materi melalui tanya jawab dan praktik mencuci tangan. Hasil dari pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sebesar 19%. Selain itu tim praktik mencuci tangan sebelum dan sesudah pemaparan materi memperlihatkan adanya peningkatan kemampuan peserta dalam mencuci tangan sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kegiatan pengabdian berkontribusi dalam peningkatan kesadaran siswa untuk menerapkan PHBS di lingkungan sekolah.Abstract: Offline learning activities in schools during the pandemic have the potential for transmission of Covid-19 in school clusters. Schools are required to implement health protocols for teachers and students. However, there are still many students who do not comply with health protocols due to a lack of knowledge and awareness. This service activity aims to increase student awareness of complying with health protocols through the application of PHBS (clean and healthy living behavior) in the school environment. The service activities were carried out through counseling to 30 Youth Red Cross (PMR) cadres and School Health Empowerment (PKS) cadres at SMA Negeri 3 Tegal City. Service activities are carried out with pre-test, core activities, and evaluation in the form of post-test. The core activities consist of delivering material and strengthening material through questions and answers and hand washing practice. The results of the pre-test and post-test showed an increase in knowledge of 19%. In addition, the hand washing practice team before and after the presentation of the material showed an increase in the ability of participants to wash their hands according to the standards of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia. Service activities contribute to increasing student awareness to implement PHBS in the school environment.
Hubungan Kompetensi Komunikasi dengan Kualitas Pelayanan Obat di Apotek Kapten Ismail Tegal Wilyam Dwi Apri; Agus Susanto; Meliyana Perwita Sari
Jurnal Promotif Preventif Vol 6 No 1 (2023): Februari 2023: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v6i1.672

Abstract

Petugas farmasi merupakan salah satu pekerjaan yang dapat menerapkan kompetensi komunikasi terutama pada saat pemberian informasi obat yang nantinya berpengaruh dalam hal kualitas pelayanan kepada seorang pasien. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan kompetensi komunikasi dengan kualitas pelayanan obat. Penelitian dilakukan dengan metode cross sectional secara quota samplingl menggunakan instrument berupa kuisioner yang dilakukan pada bulan Agustus - September tahun 2022 dengan sample sebesar 100 orang. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan α = <0,05. Penelitian ini dilakukan di Apotek Kapten Ismail Kota Tegal. Hasil yang didapatkan dengan kategori komunikasi verbal cukup baik sebanyak 88 (88,0%) komunikasi nonverbal baik sebanyak 75 (75%) dan kualitas pelayanan obat dalam kategori baik sebanyak 83 (83%). Hasil dari uji chi-square antara komunikasi verbal dengan kualitas pelayanan obat (p = 0,015) dan komunikasi nonverbal dengan kualitas pelayanan obat (p = 0,003). Kesimpulannya, kompetensi komunikasi berhubungan dengan kualitas pelayanan obat.
PENINGKATAN KOMPETENSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN PADA SISWA FARMASI Agus Susanto; Heni Purwantiningrum; Meliyana Perwita Sari
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i1.12288

Abstract

Abstrak: Pekerjaan kefarmasian mengalami perubahan paradigma dari beroinetasi pada produk (drug orientation) menjadi berorientasi pada pelayanan (patient orientation) atau yang disebut pharmaceutical care. Hal ini berdampak pada pelayanan kefarmasian tidak hanya sekadar memberikan obat kepada pasien, tetapi harus memastikan pasien mengonsumsi obat secara rasional untuk mencapai pengobatan yang optimal. Sayangnya masih banyak tenaga kefarmasian yang masih belum aktif memberikan informasi obat kepada pasien. Salah satu faktor adalah kurangnya kompetensi komunikasi yang dimiliki oleh tenaga farmasi. Oleh karena itu, kompentensi komunikasi perlu dipersiapkan sejak di bangku sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi komunikasi interpersonal siswa. Kegiatan pengabdian dilakukan kepada 37 siswa SMK Harapan bersama, Kota Tegal, dengan menggunakan metode penyuluhan. Hasil kegiatan ini memperlihatkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan berkomunikasi siswa. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test menunjukkan adanya kenaikan 12,2% pengetahuan siswa. Kegiatan ini mendorong siswa untuk secara aktif meningkatkan kemampuan komunikasi dalam mempersiapkan diri untuk memasuki praktik di lapangan.Abstract: Pharmaceutical work has changed its paradigm from product-oriented (drug-oriented) to service-oriented (patient-oriented) or what is called pharmaceutical care. This has an impact on pharmaceutical services that do not only provide drugs to patients, but must ensure that patients consume drugs rationally to achieve optimal treatment. Unfortunately, there are still many pharmaceutical workers who are still not actively providing drug information to patients. One factor is the lack of communication competence possessed by pharmacy personnel. Therefore, communication competence needs to be prepared since school. This activity aims to improve students' interpersonal communication competencies. The service activity was carried out to 37 students of SMK Harapan Bersama, Tegal City, using the counseling method. The results of this activity showed an increase in students' knowledge and communication skills. Based on the pre-test and post-test results, there was a 12.2% increase in student knowledge. This activity encourages students to actively improve communication skills in preparing themselves to enter practice in the field. 
PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DESA PACUL TENTANG PEMBUATAN PRODUK FOOTSANITIZER SPRAY KOMBINASI EKSTRAK BIJI KOPI DAN RIMPANG JAHE Wilda Amananti; Inur Tivani; Meliyana Perwita Sari; Kusnadi Kusnadi
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 3 (2022): DESEMBER
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/qh.v8i3.7278

Abstract

Sebagian besar dari penduduk desa pacul adalah pegawai perkantoran yang dalam sehari-harinya. Mereka menggunakan sepatu selama bekerja. Penggunaan sepatu yang tertutup dalam waktu yang lama, akan menimbulkan bau kaki. Bau kaki sering dialami oleh setiap orang. footsanitizer merupakan sebuah inovasi baru untuk menghilakan bau kaki. Foot sanitizer perlu dilakukan penambahan bahan aktif mengingat penggunaan berlebih alkohol sebagai bahan utamanya akan menimbulkan efek iritan. Bahan aktif yang dapat digunakan berupa rempah-rempah salahsatunya yaitu ektrak biji kopi dan rimbang jahe. Bentuk kegiatan untuk meningkatkan meningkatkan pengetahauan, pemahaman dan pelatihan mengenai produk footsanitizer spray kombinasi ekstrak biji kopi dan rimpang jahe. meliputi Memberi materi tentang pentingnya kebersihan kaki, Memberikan materi tentang pemanfaatan biji kopi dan rimpang jahe, Penyuluhan tentang manfaat penggunaan footsanitizer spray, Memberi pelatatihan pembuatan footsanitizer spray dari ekstrak kombinasi ekstrak biji kopi dan rimpang jahe bagi masyarakat Desa Pacul, khususnya ibu-ibu PKK Desa Pacul sesuai dengan tingkat ilmu yang mudah dipahami oleh masyarakat dengan jumlah peserta sebanyak 52 peserta dan melibatkan mahasiswa DIII Farmasi Politeknik Harapan Bersama. Memberikan kuesioner untuk diisi oleh peserta untuk mengetahui peningkatan pengetahuan masyarakat desa pacul tentang pembuatan footsanitizer spray dari ekstrak kombinasi ekstrak biji kopi dan rimpang jahe Dari hasil kegiatan pengabdian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat desa pacul meningkat. Berdasarkan hasil kuesioner menunjukan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat desa Pacul tentang pembuatan footsanitizer spray. Dari hasil kuesioner pengetahuan masyarakat meningkat dari 84.33 yaitu nilai pre test dan 85.33 yaitu nilai post test. Walaupuin Hasil peningkatan tidak meningkat signifikan