Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASCARIASIS (CACINGAN) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIWULUH KABUPATEN BREBES TAHUN 2019 Kamil, Rosmalia
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.513 KB) | DOI: 10.34305/jikbh.v10i2.101

Abstract

Cacingan merupakan kondisi di dalam tubuh manusia terdapat cacing. Cacingan dapat mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan, dan produktivitas penderitanya sehingga secara ekonomi banyak menyebabkan kerugian. Cacingan bisa terjadi pada orang dewasa namun lebih banyak kejadian terjadi pada usia anak-anak. Hal ini dapat disebabkan anak yang kurang menjaga kebersihan diri terutama pada saat mereka sedang bermain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang ascariasis (cacingan) pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Siwuluh Kabupaten Brebes. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode survey yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang cacingan pada balita di Wilayah Puskesmas Siwuluh. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian 50 responden ibu yang mempunyai balita, menunjukkan pengetahuan responden dikategorikan berpengetahuan baik sebanyak 9 responden (18%), Cukup sebanyak 13 responden (26%), dan kurang 28 responden (56%). Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Siwuluh berpengetahuan kurang. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk data awal
Pendidikan Kesehatan Gizi Seimbang pada Balita Suci Utami; Rosmalia Kamil; Dea Riskha Fitriliana
Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Akbid Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.218 KB) | DOI: 10.37402/abdimaship.vol2.iss1.125

Abstract

Health education is an activity to provide and increase knowledge, good individual, group or community attitudes to maintain and improve their own health Health education on balanced nutrition in toddlers can provide more knowledge about nutrition to parents in order to prevent malnutrition in children under five is a health problem that can affect child development to adulthood, it is very important for parents to understand the dangers of malnutrition and how to prevent it by providing a balanced nutritional diet. The method of implementing Ibm is carried out by the lecture method, and the discussion using lealets while the outcome obtained is the increased awareness and knowledge of parents about balanced nutrition for toddlers in Sutapranan Village. The output obtained was the presence of health education media on balanced nutrition in PKK activities in Sutapranan Village.
STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASCARIASIS (CACINGAN) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIWULUH KABUPATEN BREBES TAHUN 2019 Rosmalia Kamil
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 10 No. 2 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v10i2.101

Abstract

Cacingan merupakan kondisi di dalam tubuh manusia terdapat cacing. Cacingan dapat mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan, dan produktivitas penderitanya sehingga secara ekonomi banyak menyebabkan kerugian. Cacingan bisa terjadi pada orang dewasa namun lebih banyak kejadian terjadi pada usia anak-anak. Hal ini dapat disebabkan anak yang kurang menjaga kebersihan diri terutama pada saat mereka sedang bermain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang ascariasis (cacingan) pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Siwuluh Kabupaten Brebes. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode survey yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang cacingan pada balita di Wilayah Puskesmas Siwuluh. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian 50 responden ibu yang mempunyai balita, menunjukkan pengetahuan responden dikategorikan berpengetahuan baik sebanyak 9 responden (18%), Cukup sebanyak 13 responden (26%), dan kurang 28 responden (56%). Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Siwuluh berpengetahuan kurang. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk data awal
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS KLUWUT KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES TAHUN 2018 Rosmalia Kamil; Olivia Fujiyanti
Jurnal Praktik Dan Pendidikan Keperawatan Vol 1 No 2 (2021): Journal of Nursing Practice and Education
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jnpe.v1i2.292

Abstract

Diare merupakan salah satu penyakit infeksi yang menyebabkan kematian pada bayi dan anak balita (Kemenkes RI, 2015). Diare adalah buang air besar sebanyak tiga kali atau lebih dalam satu hari dengan konsistensi cair. Diare saat ini masih menjadi masalah yang sulit untuk ditanggulangi. Jumlah penderita diare pada balita di Puskesmas Kluwut Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Tahun 2016 sebanyak 1026 (9,13%) kasus, sedangkan Tahun 2017 Kasus diare pada balita 1060 (9,38%) kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu balita tentang perilaku hidup bersih dengan kejadian diare pada balita di Puskesmas Kluwut Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Tahun 2018. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey analitik dengan menggunakan pendekatan case control. Populasi penelitian ini yaitu 118 responden. Sampel penelitian terdiri dari 59 ibu yang mempunyai anak balita yang menderita diare dan 59 ibu yang mempunyai anak balita yang tidak menderita diare. Data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer. Teknik sampling dengan random sampling. Analisis data dilakukan menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah static koefisien kontingenti dan perhitungan Odds Ratio (OR). Hasil analisis statistik dengan teknik static koefisien kontingenti menunjukkan nilai ρ = 0,003 dan OR = 3,136 dengan CI 95% = 1,463 < OR < 3,136. Nilai ρ < 0,05 dapat diinterpretasikan secara statistik bahwa terdapat hubungan yang signifikan antar tingkat pengetahuan ibu balita tentang perilaku hidup bersih dengan kejadian diare pada balita. Sehingga Tingkat pengetahuan ibu yang buruk tentang perilaku hidup bersih menjadi faktor risiko kejadian diare pada balita. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa tingkat pengetahuan buruk pada kelompok kasus sebanyak 42 responden (35,6%) lebih banyak bila dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya 26 responden (22,0%) sedangkan tingkat pengetahuan baik pada kelompok kasus hanya 17 responden (14,4%), lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok kontrol sebanyak 33 responden (28,0%). Sedangkan saran untuk tenaga kesehatan diharapkan lebih meningkatkan pelayanan kesehatan, penyuluhan tentang perilaku hidup bersih, pencegahan penyakit diare di puskesmas, PKD dan posyandu untuk menekan kasus kejadian diare pada balita.
EVALUASI PELAKSANAAN INTERVENSI GIZI SPESIFIK PENURUNAN STUNTING PADA SASARAN REMAJA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS JATIBARANG KABUPATEN BEBES Ziyadatul Chusna Almabruroh Yuni Alfi; Suci Utami; Rosmalia Kamil; Adi Irwansah
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 9 No 2 (2021): Juli-Desember 2021
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The problem of stunting shows the influence of chronic nutritional problems starting from the condition of the mother/prospective mother, fetal period and infancy/toddler, as well as various diseases felt by children during toddlerhood. Therefore, it is necessary to make improvements such as in terms of prevention and direct reduction of disorders, namely with specific nutrition interventions and sensitive nutrition interventions. This type of research is descriptive analytic. The population is female teenagers totaling 140 people. The sampling technique used accidental sampling of 40 respondents. Data were obtained using a closed questionnaire. Analyzed using frequency distribution It was found that 40 young women (100%) had received information about the youth Posyandu but there were 26 young women (65%) who regularly attended the Posyandu. 25 young women (62.5%) did not take blood supplement tablets regularly. 37 young women (92.5) said they received counseling materials but 34 young women (85%) still consumed snacks like food sold on the roadside. Adolescent knowledge about anemia and stunting is good (85%) but 31 young women (77.5%) do not know that anemia can cause stunting. It is recommended that teenagers, especially young women, routinely consume blood-added tablets and participate in Youth Posyandu activities in order to avoid anemia and stunting
PENINGKATAN PENGETAHUAN ASI EKSLUSIF SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN CAKUPAN ASI EKSLUSIF Rosmalia Kamil; Nur Hidayah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau
Publisher : INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.861 KB) | DOI: 10.36656/jpmph.v2i2.815

Abstract

Abstrak Penyuluhan merupakan kegiatan dalam memberikan serta meningkatkan pengetahuan, sikap, kelompok maupun masyarakat untuk meningkatkan kesehatan. Penyuluhan tentang ASI Ekslusif pada ibu yang mempunyai Bayi Dua Tahun (BADUTA) dapat memberikan pengetahuan lebih tentang ASI agar dapat memberikan gizi pada bayi serta cakupan ASI Ekslusif bisa mencapai target 82%. Pengetahuan ini mempengaruhi ibu menyusui saja. Ibu yang berpengetahuan baik hanya akan menyusui bayinya, dan ibu yang berpengetahuan kurang rentan terhadap iklan susu, jadi ibu lebih tertarik membeli susu bubuk daripada hanya menyusui bayinya. Metode dalam pelaksanaan IbM dengan metode ceramah dan diskusi, dengan menggunakan powerpoint dan leaflet. Adapun luaran yang diperoleh yaitu meningkatnya pengetahuan dan kesadaran ibu yang mempunyai Bayi Dua Tahun (BADUTA)tentang ASI Ekslusif di Desa Kendawa.
PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA PADA REMAJA PUTRI UNTUK MENCEGAH TERJADINYA STUNTING Suci Utami; Rosmalia Kamil; Ziyadatul Chusna
Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau
Publisher : INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.5 KB) | DOI: 10.36656/jpmph.v2i2.818

Abstract

Masa remaja merupakan peralihan dari masa anak ke masa dewasa dengan ditandai banyak perubahan yaitu berupa biologis, kognitif, dan emosional Menurut WHO anemia merupakan masalah gizi terbesar pada remaja yang dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap kinerja dan pertumbuhan kognitifnya Peningkatan pengetahuan melalui pendekatan pendidikan kesehatan merupakan aktivitas memberikan dan meningkatkan kognitif, afektif pada individudalam hal ini remaja putri agar dapat menjaga dan menguatkan kesehatan mereka sendiri. Pendidikan kesehatan tentang anemia pada remaja putri dapat memberikan knowledge tentang gizi pada remaja agar mencegah anemia pada remaja putri Secara umum anemia merupakan masalah kesehatan yang dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap kinerja dan pertumbuhan kognitifnya, maka dari itu sangat penting bagi remaja putri mengerti bahaya anemia dan cara mengatasi anemia dengan konsumsi makanan gizi seimbang. Metode dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab dengan menggunakan lembar balik adapun luaran yang diperoleh yaitu meningkatnya kesadaran dan pengetauan remaja putri tentang anemia di Desa Janegara. Luaran yang diperoleh yaitu adanya media pendidikan kesehatan tentang anemia remaja putri di Desa Janegara.
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK DUKUNGAN SUAMII DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI POSYANDU DESA JANEGARA KECAMATAN JATIBARANG KABUPATEN BREBES TAHUN 2022 Rosmalia Kamil
Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2023): Maret : Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Politeknik Pratama Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antenatal Caree (Pemeriksaan Kehamilan) merupakan caraa pentingg untuk mendukung dan memonitoring kesehatann pada ibuu hamill serta mendeteksi kehamilan normal, ibui hamil sebaiknyaa dianjurkann mengunjungii bidan serta dokterr sedinii mungkinn semenjakk iaa merasakan dirinya hamil untuk mendapatkann pelayanann Antenatall Caree. Pada masalah kasus psikologis ibu hamil yang beratt perluu doronganu dan dukungan darii orang terdekat dalami keluarga. Karenaa pengaruh faktor psikologis kepada kehamilann merupakan ketidakmampuani pengasuhan kehamilani dan mempunyaii potensi melakukan tindakani yang membahayakani terhadap kehamilan. Penelitian inii bertujuani untuk mengetahuii hubungan antara karakteristik dukungani suami dengani kunjungan Antenatal Caree padai ibu hamil di Posyandu Desa Janegara Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes Tahun 2022.Pada jenis penelitian inii menggunakan penelitian analitikk dengan rancangan penelitian cross-sectional. Sedangkan populasi penelitiann ini adalahi ibu hamil yang melakukani kunjungan Antental Caree di Posyandu Desa Janegara Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes bulan Januari sampai Mei Tahun 2022 dengan sampel berjumlah 47 responden yang diambil secara random sampling. Pengumpulani data dilakukan dengan menggunakani data primeri dani sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sebagian besar mendapatkan dukungan instrumental 33 responden (70%), dukungan informasional 45 responden (96%), dukungan emosional 42 responden (89%), dukungan penilaian 43 responden (91%), sedangkan Hubungan dukungan instrumental dengan kunjungani Antenatal Care pada ibu hamil sebagian besar responden 30 (63%) melakukan kunjungan ANC secara teratur mendapatkan dukungan instrumental dan sebagian kecil responden 4 (9%) yang melakukan kunjungan ANC secara teratur tidak mendapatkan dukungan instrumental, Hubungan dukungan emosional dengan kunjungan Antenatal Caree pada ibu hamili sebagian besar responden 32 (68%) melakukan kunjungan ANC secara teratur mendapatkan dukungan emosional dan sebagian kecil responden 10 (21%) yang melakukan kunjungan ANC secara teratur tidak mendapatkan dukungan emosional. Terdapat hubungan antara dukungan instrumental dan dukungan emosional dengan kunjungan ANC pada ibu hamil di Posyandu Desa Janegara Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes Tahun 2022. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa sebagiani besar ibu hamili yang melakukani kunjungani Antental Care di Posyandu Desa Janegara mendapatkan dukungan dari suami baik dukungan instrumental dan dukungan emosional, dan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensii khususnya bagi tenaga kesehatan sehingga akan meningkatkan mutu pelayanan pada masyarakat yang berkaitan dengan kunjungan Antental Care.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU NIFAS DENGAN PENGETAHUAN ASI EKSLUSIF DI KABUPATEN BREBES Rosmalia Kamil; Silpi
Journal of Midwifery and Health Administration Research Vol 3 No 1 (2023): JUNI
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu KesehatanBrebes

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8245346

Abstract

Background: Breast milk is the main and first food for newborns and the best and natural, containing all nutrients as needed for optimal growth and development of babies. The problem of exclusive breastfeeding is that there is still a low understanding of postpartum mothers, families and communities about exclusive breastfeeding. The habit of giving food or drink early from some people also triggers the lack of success in exclusive breastfeeding. Exclusive breastfeeding is the provision of breast milk (ASI) without food and drink (including lemon juice, honey, sugar water), which starts from newborn (BBL) until the age of 6 months. The purpose of this study is, To determine the relationship between the characteristics of postpartum mothers with Exclusive Breastfeeding Knowledge in PMB Mrs. S Kluwut Village in 2022. Methods: This research is an analytical descriptive research. The population in this study is postpartum mothers totaling 48 people in PMB Mrs. S Kluwut Village, Brebes Regency. Total sampling data collection technique, the total sample used in this study was 48 people. Univariate and bivariate data analysis was then analyzed with Chi square statistical tests. Results: The results showed a relationship between maternal education and maternal knowledge about exclusive breastfeeding (p 0.023 < 0.05), there was a relationship between work and maternal knowledge about exclusive breastfeeding (p 0.000 < 0.05), there was a relationship between parity with maternal knowledge about exclusive breastfeeding (p 0.036 < 0.05). Conclusion: The results showed that there was a relationship between education, work, and maternal parity with maternal knowledge about exclusive breastfeeding with a p value of < 0.05. The need to provide counseling about exclusive breastfeeding not only to postpartum mothers, but also to women of childbearing age so that knowledge about exclusive breastfeeding becomes better.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIWULUH KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES TAHUN 2020 Rosmalia Kamil; Bunga Trisnia
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ibu dan Anak Vol. 3 No. 2, Agustus (2020): JULKIA
Publisher : LPPM STIKes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Status gizi balita merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua. Perlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang usia balita didasarkan fakta bahwa kekurangan gizi akan berdampak menurunnya daya tubuh, sehingga rentan terkena penyakit. Bahkan gizi buruk bisa mengakibatkan terhambatnya kecerdasan dan perkembangan fisik anak. Untuk mengatasi kasus kurang gizi memerlukan peran dari keluarga, praktisi kesehatan dan pemerintah. Pemerintah harus meningkatkan kualitas posyandu, jangan hanya penimbangan dan vaksinasi saja, tetapi harus diberikan juga penyuluhan gizi dan kualitas makanan tambahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Siwuluh Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Tahun 2020. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriftif analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional. Populasi penelitian adalah ibu yang mempunyai anak balita yang berdomisili di Wilayah Kerja Puskesmas Siwuluh Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Tahun 2020 dengan sampel berjumlah 75 responden yang diambil secara random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer dan sekunder. Analisis data secara univariat dan secara bivariat menggunakan analisis rank spearman. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Siwuluh Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Tahun 2020 yang mempunyai kategori tingkat pengetahuan baik dengan anak gizi lebih ada 10 responden (18%), dengan gizi anak baik ada 38 responden (69,1%) dan dengan status gizi anak kurang ada 7 responden (12,7%). Sedangkan pengetahuan ibu cukup dengan status gizi anak lebih ada 2 responden (10%), dengan status gizi anak baik ada 10 responden (50%) dan dengan status gizi anak kurang ada 8 responden (40%). Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Siwuluh Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Tahun 2020 (p = 0,022 < 0,05). Kesimpulan : penelitian ini adalah bahwa sebagian besar ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Siwuluh berpengetahuan cukup dengan status gizi kurang dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi khususnya bagi tenaga kesehatan sehingga akan meningkatkan mutu pelayanan pada masyarakat yang berkaitan dengan status gizi anak. Kata kunci : pengetahuan ibu tentang gizi, status gizi balita