Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS KLUWUT KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES TAHUN 2018 Rosmalia Kamil; Olivia Fujiyanti
Jurnal Praktik Dan Pendidikan Keperawatan Vol 1 No 2 (2021): Journal of Nursing Practice and Education
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jnpe.v1i2.292

Abstract

Diare merupakan salah satu penyakit infeksi yang menyebabkan kematian pada bayi dan anak balita (Kemenkes RI, 2015). Diare adalah buang air besar sebanyak tiga kali atau lebih dalam satu hari dengan konsistensi cair. Diare saat ini masih menjadi masalah yang sulit untuk ditanggulangi. Jumlah penderita diare pada balita di Puskesmas Kluwut Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Tahun 2016 sebanyak 1026 (9,13%) kasus, sedangkan Tahun 2017 Kasus diare pada balita 1060 (9,38%) kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu balita tentang perilaku hidup bersih dengan kejadian diare pada balita di Puskesmas Kluwut Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Tahun 2018. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey analitik dengan menggunakan pendekatan case control. Populasi penelitian ini yaitu 118 responden. Sampel penelitian terdiri dari 59 ibu yang mempunyai anak balita yang menderita diare dan 59 ibu yang mempunyai anak balita yang tidak menderita diare. Data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer. Teknik sampling dengan random sampling. Analisis data dilakukan menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah static koefisien kontingenti dan perhitungan Odds Ratio (OR). Hasil analisis statistik dengan teknik static koefisien kontingenti menunjukkan nilai ρ = 0,003 dan OR = 3,136 dengan CI 95% = 1,463 < OR < 3,136. Nilai ρ < 0,05 dapat diinterpretasikan secara statistik bahwa terdapat hubungan yang signifikan antar tingkat pengetahuan ibu balita tentang perilaku hidup bersih dengan kejadian diare pada balita. Sehingga Tingkat pengetahuan ibu yang buruk tentang perilaku hidup bersih menjadi faktor risiko kejadian diare pada balita. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa tingkat pengetahuan buruk pada kelompok kasus sebanyak 42 responden (35,6%) lebih banyak bila dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya 26 responden (22,0%) sedangkan tingkat pengetahuan baik pada kelompok kasus hanya 17 responden (14,4%), lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok kontrol sebanyak 33 responden (28,0%). Sedangkan saran untuk tenaga kesehatan diharapkan lebih meningkatkan pelayanan kesehatan, penyuluhan tentang perilaku hidup bersih, pencegahan penyakit diare di puskesmas, PKD dan posyandu untuk menekan kasus kejadian diare pada balita.
PENINGKATAN PENGETAHUAN ASI EKSLUSIF SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN CAKUPAN ASI EKSLUSIF Rosmalia Kamil; Nur Hidayah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau
Publisher : INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.861 KB) | DOI: 10.36656/jpmph.v2i2.815

Abstract

Abstrak Penyuluhan merupakan kegiatan dalam memberikan serta meningkatkan pengetahuan, sikap, kelompok maupun masyarakat untuk meningkatkan kesehatan. Penyuluhan tentang ASI Ekslusif pada ibu yang mempunyai Bayi Dua Tahun (BADUTA) dapat memberikan pengetahuan lebih tentang ASI agar dapat memberikan gizi pada bayi serta cakupan ASI Ekslusif bisa mencapai target 82%. Pengetahuan ini mempengaruhi ibu menyusui saja. Ibu yang berpengetahuan baik hanya akan menyusui bayinya, dan ibu yang berpengetahuan kurang rentan terhadap iklan susu, jadi ibu lebih tertarik membeli susu bubuk daripada hanya menyusui bayinya. Metode dalam pelaksanaan IbM dengan metode ceramah dan diskusi, dengan menggunakan powerpoint dan leaflet. Adapun luaran yang diperoleh yaitu meningkatnya pengetahuan dan kesadaran ibu yang mempunyai Bayi Dua Tahun (BADUTA)tentang ASI Ekslusif di Desa Kendawa.
PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA PADA REMAJA PUTRI UNTUK MENCEGAH TERJADINYA STUNTING Suci Utami; Rosmalia Kamil; Ziyadatul Chusna
Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau
Publisher : INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.5 KB) | DOI: 10.36656/jpmph.v2i2.818

Abstract

Masa remaja merupakan peralihan dari masa anak ke masa dewasa dengan ditandai banyak perubahan yaitu berupa biologis, kognitif, dan emosional Menurut WHO anemia merupakan masalah gizi terbesar pada remaja yang dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap kinerja dan pertumbuhan kognitifnya Peningkatan pengetahuan melalui pendekatan pendidikan kesehatan merupakan aktivitas memberikan dan meningkatkan kognitif, afektif pada individudalam hal ini remaja putri agar dapat menjaga dan menguatkan kesehatan mereka sendiri. Pendidikan kesehatan tentang anemia pada remaja putri dapat memberikan knowledge tentang gizi pada remaja agar mencegah anemia pada remaja putri Secara umum anemia merupakan masalah kesehatan yang dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap kinerja dan pertumbuhan kognitifnya, maka dari itu sangat penting bagi remaja putri mengerti bahaya anemia dan cara mengatasi anemia dengan konsumsi makanan gizi seimbang. Metode dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab dengan menggunakan lembar balik adapun luaran yang diperoleh yaitu meningkatnya kesadaran dan pengetauan remaja putri tentang anemia di Desa Janegara. Luaran yang diperoleh yaitu adanya media pendidikan kesehatan tentang anemia remaja putri di Desa Janegara.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU NIFAS DENGAN PENGETAHUAN ASI EKSLUSIF DI KABUPATEN BREBES Rosmalia Kamil; Silpi
Journal of Midwifery and Health Administration Research Vol 3 No 1 (2023): JOMHEAR Vol 3, No 1. JUNI 2023
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu KesehatanBrebes

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8245346

Abstract

Background: Breast milk is the main and first food for newborns and the best and natural, containing all nutrients as needed for optimal growth and development of babies. The problem of exclusive breastfeeding is that there is still a low understanding of postpartum mothers, families and communities about exclusive breastfeeding. The habit of giving food or drink early from some people also triggers the lack of success in exclusive breastfeeding. Exclusive breastfeeding is the provision of breast milk (ASI) without food and drink (including lemon juice, honey, sugar water), which starts from newborn (BBL) until the age of 6 months. The purpose of this study is, To determine the relationship between the characteristics of postpartum mothers with Exclusive Breastfeeding Knowledge in PMB Mrs. S Kluwut Village in 2022. Methods: This research is an analytical descriptive research. The population in this study is postpartum mothers totaling 48 people in PMB Mrs. S Kluwut Village, Brebes Regency. Total sampling data collection technique, the total sample used in this study was 48 people. Univariate and bivariate data analysis was then analyzed with Chi square statistical tests. Results: The results showed a relationship between maternal education and maternal knowledge about exclusive breastfeeding (p 0.023 < 0.05), there was a relationship between work and maternal knowledge about exclusive breastfeeding (p 0.000 < 0.05), there was a relationship between parity with maternal knowledge about exclusive breastfeeding (p 0.036 < 0.05). Conclusion: The results showed that there was a relationship between education, work, and maternal parity with maternal knowledge about exclusive breastfeeding with a p value of < 0.05. The need to provide counseling about exclusive breastfeeding not only to postpartum mothers, but also to women of childbearing age so that knowledge about exclusive breastfeeding becomes better.