Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN Ernie Tisnawati Sule; Sri Djatnika Arifin; Suryaningsih -
Sosiohumaniora Vol 3, No 1 (2001): SOSIOHUMANIORA, MARET 2001
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.68 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v3i1.5195

Abstract

Keberadaan Sumberdaya manusia dalam suatu perusahaan sangatlah penting, oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan para karyawan sehingga para karyawan dapat memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh perusahaan. Bentuk perhatian yang diberikan oleh perusahaan dapat berupa perlindungan dari suatu risiko kerja yang mengancam keselamatan dan kesehatan karyawan. Penelitian ini untuk mengetahui sampai sejauhmana Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Pengaruhnya terhadap Produktivitas Karyawan. Hipotesis yang diuji adalah, pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja akan meningkatkan Produktivitas Karyawan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian survey dan deskriptif analisis. Penulis mengambil objek penelitian yaitu di tiga perusahaan industri textil yang cukup besar di kawasan Kabupaten Bandung. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan telah melaksanakan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai r= 0,95 (hubungan antara kedua variabel sangat kuat), t hitung = 5,269 > t tabel = 3,18 (Ho ditolak) berarti hipotesis dapat diterima bahwa jika Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dilaksanakan dengan baik dan benar maka Produktivitas Karyawan akan meningkat. Kata kunci: Keselamatan kerja, produktivitas
MANAJER DAN PERANGKAT MANAJEMEN BARU Wa Ode Zusnita Muizu; Ernie Tisnawati Sule
PEKBIS Vol 9, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.055 KB) | DOI: 10.31258/pekbis.9.2.151-160

Abstract

Manajer adalah orang yang melaksanakan kegiatan manajemen. Dalam setiaporganisasi bisnis, para manajer bertugas untuk memastikan bahwa keseluruhantujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi dapat diwujudkan melalui rangkaiankegiatan manajemen, baik yang bersifat fungsional maupun bersifat operasional.Salah satu tugas atau peran seorang manajer yaitu harus bisa mengatasi konflikyang ada dalam suatu organisasi yang dipimpinnya sehingga setiap konflik itudapat diselesaikan dengan baik dan tidak ada yang merasa dirugikan. Untuk dapatmengimplementasikan kegiatan manajemen tersebut sesuai denga fungsinyamasing-masing, maka diperlukan beberapa keahlian manajemen (managerial skills)dan kompetensi khusus yang diperlukan oleh setiap orang yang terlibat dalamkegiatan organisasi berdasarkan tingkatannya dalam organisasi yang bisamembedakan seorang manajer dan bukan manajer. Keahlian tersebut meliputikeahlian teknis, keahlian konseptual, keahlian berkomunikasi dan berinteraksi,keahlian dalam pengambilan keputusan, keahlian dalam pengaturan waktu,keahlian dalam manajemen global dan keahlian dalam teknologi. Oleh karena itu,bagi mereka yang ingin menjadi seorang manajer, maka kedua aspek darimanajemen, yaitu pengetahuan dan pengalaman perlu untuk dikuasai secarabersamaan, oleh karena itu disebutkan bahwa seorang pemimpin merupakanelemen yang sangat vital dalam menentukan maju mundurnya sebuah organisasi.
MENCIPTAKAN HIGHER EDUCATION SUSTAINABLE DEVELOPMENT MELALUI INTELLECTUAL CAPITAL UNTUK MEMPERKUAT DAYA SAING PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA Wa Ode Zusnita Muizu; Ernie Tisnawati Sule
PEKBIS Vol 10, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.313 KB) | DOI: 10.31258/pekbis.10.1.27-38

Abstract

The vision of Indonesia 2030, the Indonesian economy is targeted to enter the top 5world economic power, with economic growth above 7 percent, per capita income ofabout US $ 18 thousand and the population of 285 million people. To achieve that,the economy is focused on industrialization, service and trade as a catalyst forcapital accumulation. In addition, the quality of community life should be modern andequitable, marked the entry of Human Resources (HR) Indonesia in the top 30human development index (HDI) in the world. Since 1990, in Malaysia andSingapore, the pattern of education that leads to the results of research andcompetence of human resources output has been implicated for a long time.Information from the Ministry of Manpower also revealed that Indonesia's educationlevel is still low (53 percent of elementary school), low productivity (marked byunemployment of educated workers and lack of inventions or applied research inscience and technology), competitiveness is low. This affects the performance of theeconomy. As a result, IMD World Competiveness Yearbook 2005 outlines, from 60countries of the world, Indonesia's economic performance rankings are in the orderof 60 or the last. This is the weakness of the education model in Indonesia, whichcan not be equated with outside education. Especially higher education. What is theend result of our higher education? Not clear! Then arise the phenomenon of"contribute" our education with indicators such as: printing many educatedunemployed (coming from college); printing many scholars but not synergizing withthe needs of the business world and industry; and print human resources but lackthe competence and skill that clearly fit the field. The competitiveness of the nationno longer rests on the richness of natural resources, but is increasingly determinedby innovation (technology) and human creativity in utilizing science. This meanshuman resource education and training, the key to shaping human capital. too early.The intellectual capital approach has become the talk of many universities, due tothe fact that the university's primary goal is the production and dissemination ofknowledge and other important emphasis is on research and human resources.(Elena, 2004), so the input and output are mostly composed of intangibles.Therefore, this seems inconsistent where there is greater development ofscholarship assessment and management of intangibles for business than highereducation institutions such as universities.
PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK KEMAJUAN BERSAMA INDONESIA – MALAYSIA Wa Ode Zusnita Muizu; Ernie Tisnawati Sule
PEKBIS Vol 8, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.179 KB) | DOI: 10.31258/pekbis.8.2.112-119

Abstract

Hubungan luar negeri Indonesia dengan negara-negara lain telah dimulai sejak Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Hubungan ini diperlukan guna memenuhi kebutuhan hidup dan eksistensi keberadaan suatu negara dalam tata pergaulan internasional, di samping demi terciptanya perdamaian dan kesejahteraan hidup yang merupakan dambaan setiap manusia dan negara di dunia. Saat ini Indonesia telah menjalin kerjasama bilateral dengan 162 negara, termasuk dengan Malaysia. Berbagai kerja sama telah dilakukan Indonesia dengan Malaysia hingga saat ini, sehingga tercipta hubungan baik diantara kedua negara, baik dalam konteks hubungan bilateral, maupun kerja sama ASEAN. Peran strategis Indonesia dan Malaysia di kawasan regional (ASEAN) sangatlah penting. Data makroekonomi menunjukkan bahwa ASEAN merupakan kawasan yang dinamis dan penuh dengan potensi. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi Indonesia dan Malaysia untuk dapat memanfaatkan peluang dan potensi pasar ASEAN tidaklah ringan. Dibutuhkan peran SDM yang berkualitas dan berdaya saing sebagai human capital untuk merespon dengan cepat semua tantangan global yang ada.