Firdaus Firdaus
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Nusa Tenggara Barat

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SUPERVISI KLINIS DENGAN TEKNIK DEMONSTRASI MENGAJAR UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU Firdaus Firdaus
PEDAGOGOS : Jurnal Pendidikan Vol 1 No 2 (2019): Pedagogos : Jurnal Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gg.v1i2.162

Abstract

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, maka faktor kinerja guru menempati posisi yang sangat penting. Salah satu langkah strategis yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatkan kinerja guru adalah melaksanakan teknik supervisi yang lebih efektif. Supervisi klinis sebagai salah satu model supervisi sangat diperlukan untuk membantu guru mengidentifikasi dan mengatasi segala kesulitannya terutama terkait dengan ketrampilan atau kemampuan mengajar. Dengan model supervisi klinis supervisor berusaha untuk mengubah perilaku mengajar guru agar menjadi lebih baik dengan cara yang efektif. Pada kenyataannya tindak lanjut dari suatu proses supervisi yang dilakukan pengawas hanya dilakukan melalui penjelasan secara verbal. Bagi guru yang memiliki komitmen dan kemampuan berpikir abstrak yang rendah, akan mengalami kesulitan dalam menterjemahkan arahan verbal tersebut. Oleh karena itu supervisor dalam melaksanakan supervisi memerlukan suatu teknik bantuan yang bisa dilihat secara langsung oleh guru dan dapat dicontoh. Oleh karena itu diperlukan model supervisi pembelajaran yang berbasis pada pengamatan demonstrasi mengajar guru lain yang lebih baik kemampuan mengajarnya (guru model). Oleh karena itu perlu dipadukan antara model supervisi klinis dengan teknik demonstrasi mengajar dalam proses supervisi, untuk menghasilkan proses supervisi yang lebih efektif memperbaiki kinerja guru dalam pembelajaran. Supervisi klinis dengan teknik demonstrasi mengajar dilaksanakan melalui tahapan-tahapan, yang merupakan gabungan dan irisan dari tahapan proses supervisi klinis dengan tahap proses demonstrasi mengajar. Berdasarkan proses penggabungan dari tahapan supervisi klinis dan tahapan demonstrasi mengajar, maka tahapan supervisi klinis dengan teknik demonstrasi mengajar terdiri dari (1) tahap penelitian dan observasi awal, (2) tahap pelaksanaan demonstrasi mengajar, (3) tahapan implementasi dan observasi mengajar, dan (4) tahap pertemuan balikan. Supervisi Klinis dengan Teknik Demonstrasi Mengajar memungkinkan keterbatasan jumlah pengawas sekolah tidak menjadi kendala dalam menjaga kualitas layanan supervisi, karena dilakukan dengan teknik berkelompok
SUPERVISI KLINIS DENGAN TEKNIK DEMONSTRASI MENGAJAR UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU Firdaus Firdaus
PEDAGOGOS : Jurnal Pendidikan Vol 1 No 2 (2019): Pedagogos : Jurnal Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.938 KB) | DOI: 10.33627/gg.v1i2.162

Abstract

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, maka faktor kinerja guru menempati posisi yang sangat penting. Salah satu langkah strategis yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatkan kinerja guru adalah melaksanakan teknik supervisi yang lebih efektif. Supervisi klinis sebagai salah satu model supervisi sangat diperlukan untuk membantu guru mengidentifikasi dan mengatasi segala kesulitannya terutama terkait dengan ketrampilan atau kemampuan mengajar. Dengan model supervisi klinis supervisor berusaha untuk mengubah perilaku mengajar guru agar menjadi lebih baik dengan cara yang efektif. Pada kenyataannya tindak lanjut dari suatu proses supervisi yang dilakukan pengawas hanya dilakukan melalui penjelasan secara verbal. Bagi guru yang memiliki komitmen dan kemampuan berpikir abstrak yang rendah, akan mengalami kesulitan dalam menterjemahkan arahan verbal tersebut. Oleh karena itu supervisor dalam melaksanakan supervisi memerlukan suatu teknik bantuan yang bisa dilihat secara langsung oleh guru dan dapat dicontoh. Oleh karena itu diperlukan model supervisi pembelajaran yang berbasis pada pengamatan demonstrasi mengajar guru lain yang lebih baik kemampuan mengajarnya (guru model). Oleh karena itu perlu dipadukan antara model supervisi klinis dengan teknik demonstrasi mengajar dalam proses supervisi, untuk menghasilkan proses supervisi yang lebih efektif memperbaiki kinerja guru dalam pembelajaran. Supervisi klinis dengan teknik demonstrasi mengajar dilaksanakan melalui tahapan-tahapan, yang merupakan gabungan dan irisan dari tahapan proses supervisi klinis dengan tahap proses demonstrasi mengajar. Berdasarkan proses penggabungan dari tahapan supervisi klinis dan tahapan demonstrasi mengajar, maka tahapan supervisi klinis dengan teknik demonstrasi mengajar terdiri dari (1) tahap penelitian dan observasi awal, (2) tahap pelaksanaan demonstrasi mengajar, (3) tahapan implementasi dan observasi mengajar, dan (4) tahap pertemuan balikan. Supervisi Klinis dengan Teknik Demonstrasi Mengajar memungkinkan keterbatasan jumlah pengawas sekolah tidak menjadi kendala dalam menjaga kualitas layanan supervisi, karena dilakukan dengan teknik berkelompok