Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBANDINGAN STUDI UJI KUAT TEKAN BATAKO MANUAL DENGAN BAHAN TAMBAHAN LIMBAH KERAK PENGOLAHAN MINYAK TANAH Umayya Ulfah; Liadira Kusuma Widya; Nunuk Candra Stiyanta
Rang Teknik Journal Vol 5, No 2 (2022): Vol. 5 No. 2 Juni 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.896 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v5i2.3314

Abstract

Bahan bangunan batako semakin hari semakin mahal harganya maka perlu dilakukan satu langkah inovatif yang bisa menekan harga pembuatan bahan bangunan tersebut. Dengan pemanfaatan bahan bangunan yang lebih murah harganya, salah satunya yang dapat digunakan adalah kerak yaitu limbah dari pengolahan minyak tanah sebagai bahan tambahan pembuatan batako.Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui perbandingan uji kuat tekan batako manual dengan bahan tambah kerak limbah pengolahan minyak tanah. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental. Pada penelitian ini digunakan rancangan pebandingan campuran 1 pc : 6 ps (sebagai bahan kontrol), 1 Pc : 5,5 Ps : 0,5 Kr, 1 Pc : 5 Ps : 1 Kr, 1 Pc : 4,5 Ps : 1,5 Kr, 1 Pc : 4 Ps : 2 Kr dengan volume pasir lebih sedikit (kelompok eksperimen). Pemeriksaan benda uji terhadap kuat tekan dilakukan pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari. Dimensi benda uji untuk pengujian kuat tekan 30 cm x 10 cm x 15 cm. Hasil kuat tekan yang terjadi pada masing-masing variasi masih memenuhi stndar yang ditetapkan oleh tabel mutu bata SNI-03-0348-1989, batako tipe konvensional atau batako tanpa penambahan kerak pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari menunjukan nilai rata-rata 38,2 kg/cm2 – 47,5 kg/cm2, batako tipe konvensional ini termasuk pada tingkat mutu III. Batako tipe A dengan penambahan kerak 0,5 takaran mendapatkan hasil rata-rata 69,9 kg/cm2 - 89,2 kg/cm2, batako tipe C 64,5 kg/cm2 - 86,5 kg/cm2 , batako tipe D 60,8 kg/cm2 – 79,1 kg/cm2 , dengan rata-rata tersebut batako tipe A, tipe C,dan tipe D termasuk batako dengan tingkat mutu II. Sedangkan batako dengan tingkat mutu I terlihat pada batako tipe B dengan rata-rata 100,0 kg/cm2 -140,9 kg/cm2. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Kuat tekan batako dengan penambahan kerak lebih kuat dari pada batako konvensional. Batako dengan penambahan kerak lebih kuat dengan komposisi perbandingan 1 portland cement : 5 pasir : 1 kerak.
Socialization Socialization and Technical Guidance of Road Specifications to Glodog Village Appliances, Palang District, Tuban Regency in the Framework of Village Road Development Sugiyanto; Liadira Kusuma Widya; Syariah Nur Octavia; Harry Susanto
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM) Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM) (DOAJ & SINTA 3 Indexed)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JPMM.007.1.06

Abstract

Roads are an indispensable infrastructure in supporting community economic activities, both in urban and rural areas. This community service activity was carried out with the aim of providing socialization and technical guidance on road specifications to the Glodog Village Government apparatus, Palang, Tuban East Java, in the context of village road construction. This theme was chosen because of the problem of proposing village roads to Regional Apparatus Organization (OPD) who do not have the authority to handle them. The method used is to hold a face-to-face meeting followed by participants consisting of village government officials, the head of the BPD and community leaders in Glodog Village, Palang District, Tuban East Java. The results of the implementation of this community activity went quite smoothly, followed quite enthusiastically, and received a warm welcome because it provided very useful knowledge in the construction of village roads. To get more optimal benefits, it is recommended that further socialization activities involve elements of OPD and contractors so that all problems encountered can be solved in a directed and integrated manner.