Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM Tola, Baso
Al-Ulum Vol 13, No 1 (2013): Al-Ulum
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.394 KB)

Abstract

Tulisan ini akan mengkaji tentang pendidikan karakter dalam perspektif pendidikan Islam. Sejak manusia hadir ke dunia sudah dibekali potensi, berupa potensi akal, qalbu, nafsu, serta roh di samping potensi fisik jasmaniah. Semua potensi itu akan berkembang sesuai dengan stimulus yang diberikan lewat pendidikan. Akal manusia akan menjadi cerdas dan dapat digunakan untuk memecahkan problema kehidupan apabila akal itu dididik, diberi latihan-latihan intelektual dan diisi dengan berbagai ilmu pengetahuan, maka akan melahirkan kecerdasan intelektual. Demikian pula qalbu manusia akan mengalami kecerdasan emosional dan spiritual apabila diberi upaya-upaya pendidikan, sehingga manusia akan mencapai kecerdasan emosional dan spritualnya. Selanjutnya nafsu sebagai daya penggerak dapat dimaknai sebagai yang positif, sepanjang nafsu itu juga memperoleh pendidikan yang bernilai akhlak, sehingga nafsu itu terkendali dan dapat dikendalikan. ----------------------------------This writing is aimed to analysetheeducational character building according to Islamic education perspective. Since a man came upin the world, they have been equipped with spiritual potency such as mind of thinking, heart, desire, soul, and physic potency. All the potencies will develop in accordance to the stimulus which is given through education. The human mind will be smart and can be used to solve the problems, when it is educated, charged with intellectualexercises and filled it with many kinds of knowledge, in turns it will bear intellectual question. The human heart will get emotional and spiritual question, when it is given education, then they will get their emotional and spiritual question. Moreover, the desire, as motoric power, has a positive meaningas long as it is educated. Surely, the desire can be controlled.
FUNGSI FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP ILMU PENDIDIKAN Tola, Baso
Irfani Vol 10, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Institut Agama Islam Negeri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini membahas tentang filsafat pendidikan terhadap ilmu pendidikan.Filsafat merupakan acuan untuk meningkatkan mutu pendidikan., disadari atautidak, nampaknya dapat mempengaruhi situasi dan kondisi yangmemprihatinkan seperti saat ini, kita menumpukan seluruh harapan kepadapendidikan, karena sadar bahwa hanya melalui pendidikan kita dapatmemperbaiki hidup. Manusia tidak terlepas dari jangkauan pikirannya yangmencirikan hakekat manusia dan berpikirlan dia menjadi manusia, danselanjutnya Ilmu pengetahuan berkembang dari rasa ingin tahu, yangmerupakan ciri khas manusia. Ilmu pengetahuan merupakan upaya khususmanusia untuk menyingkapkan realitas, supaya memungkinkan manusiaberkomunikasi satu sama lain, membangun dialog dengan mengakui yang lain,dan meningkatkan harkat kemanusiaannya.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Tola, Baso
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2014): Tadbir
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Istilah sistem jika dikaitkan dengan pendidikan (sistem pendidikan), maka dapat mengandung makna “suatu kesatuan komponen yang terdiri dari unsur unsur pendidikan yang bekerja sama dan berhubungan antara satu  dengan yang lain termasuk kemajuan teknologi yang sangat pesat saat ini, pertumbuhan penduduk, sampai kepada perilaku bangsa. Pendidikan sebagai suatu sistem pastilah terdiri dari berbagai komponen dan unsur pendidikan. Maka dengan adanya unsur unsur yang saling bekerja sama ini kadang jika terjadi kegagalan dalam sistem pendidikan (tidak akurat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa), maka  yang menjadi acuan utama untuk dibenahi pada umumnya adalah dari aspek Kurikulum., karena kurikulum merupakan pedoman untuk dijadikan rujukan dalam proses penerapan pembelajaran, maka ia (kurikulum) menjadi sasaran utama  untuk dievaluasi implementasinya., namun juga harus dipahami bahwa keterlibatan aspek-aspek lain sebagai kesatuan daripada suatu sistem, termasuk Guru dan tenaga Kependidikan lainnya, juga tidak dapat disepelekan karena dapat mempengaruhi suatu keberhasilan pendidikan nasional sebagaimana yang diharapkan undang undang