This Author published in this journals
All Journal JURNAL BIOMEDIK
Djemi Ch. Tomuka
Universitas Sam Ratulangi Manado

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENDEKATAN BIOETIK TENTANG EUTANASIA Wakiran, Mutiara D. B. I.; Tomuka, Djemi Ch.; Kristanto, Erwin G.
Jurnal Biomedik : JBM Vol 5, No 1 (2013): JURNAL BIOMEDIK : JBM Suplemen
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.5.1.2013.2602

Abstract

Abstract: Generally, a patient desires a ‘normal’ death free from pain and fear which is called in medical terms: euthanasia. Nowadays, euthanasia is a dilemmatic issue among doctors. Medical ethics has become a broader consideration which has developed quite rapidly in the last three decades; therefore, ethical considerations have become major concerns in the medical profession. They are often found in conflict especially between a doctor and a patient, and these can not be solved by using the traditional rules of medical ethics. In such cases, the rules of law, depending on region or nation, can be enforced, so that the problem under discussion (euthanasia) can not be separated from the issues of the rights and obligations of the involved parties. The rapid development in medical science and biology creates more complex problems which can not be solved by long-standing medical ethics; therefore, bioethics has been developed in the expectation of providing more available and logical solutions. Keywords: euthanasia, death, conflict.   Abstrak: Kematian yang diidamkan oleh para penderita ialah kematian yang normal, jauh dari rasa sakit dan mengerikan yang dalam istilah medis disebut eutanasia. Eutanasia merupakan suatu persoalan yang dilematik baik di kalangan dokter. Etika telah menjadi suatu bagian dari dunia kedokteran yang cukup pesat perkembanganya dalam tiga dekade terakhir dan pertimbangan etika menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan profesi kedokteran. Dalam profesi ini seringkali dijumpai konflik antara dokter dan pasien yang tidak dapat dipecahkan oleh kaidah-kaidah etika. Dalam hal seperti ini maka kaidah-kaidah hukum dapat dapat diberlakukan, sehingga pembicaraan tidak dapat dilepaskan dari masalah hak dan kewajiban dari pihak-pihak yang yang terlibat dalam permasalahan tersebut. Perkembangan yang pesat dalam ilmu kedokteran dan biologi serta permasalahan yang mengiringinya semakin kompleks sehingga kajian tentang etika kedokteran yang membahas mengenai bidang medis dan profesi kedokteran saja tidak cukup; untuk itu dikembangkan bioetika (etika biomedis) yang diharapkan dapat menghasilkan solusi yang lebih dapat diterima dan logik. Kata kunci: euthanasia, etika, konflik.
IDENTIFIKASI JENAZAH PADA KORBAN BENCANA Welong, Frelly; Kristanto, Erwin G.; Tomuka, Djemi Ch.
Jurnal Biomedik : JBM Vol 5, No 1 (2013): JURNAL BIOMEDIK : JBM Suplemen
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.5.1.2013.2601

Abstract

Abstract: Disasters in our country have become very important issues. It is said that our country is a disaster supermarket due to the quantity and quality of disasters in Indonesia from 2000-2010. Disasters claimed both material and human lives. Disasters such as earthquakes and tsunamis often resulted in the findings of unidentified bodies (the disaster victims). Identification of a dead body is very important in a disaster. The method used to identify the dead body must be standarized - according to forensic identification methods and standard DVI procedures (Disaster Victim Identification) in reference to Interpol. Additionally, the methods can also assist the police in the personal identification of cases whose identities are still questionable. Victim identifications in turn will help to determine the perpetrators. Keywords: disaster, identification, identification methods, DVI     Abstrak: Isu bencana di negara kita Indonesia ini sudah sangat sering didengar karena cuku banyak bencana yang telah terjadi di negara kita. Negara kita bahkan disebut ‘supermarket bencana’ akibat banyaknya bencana yang terjadi di Indonesia dalam kurun waktu 2000-2010. Bencana tidak hanya memakan korban material saja tetapi juga korban jiwa. Pada bencana- bencana seperti gempa bumi dan tsunami sering didapati jenazah-jenazah yang identitasnya tidak diketahui. Penentuan identitas jenazah disini sangat penting; untuk itu dapat digunakan metode-metode identifikasi menurut forensik dan juga prosedur-prosedur standard DVI (Disaster Victim Identification) yang mengacu pada Interpol. Selain itu, metode-metode tersebut bisa membantu pihak kepolisian dalam penyidikan kasus-kasus dimana identitas korban masih diragukan; dan juga untuk menentukan pelaku kejahatan pada kasus-kasus  pembunuhan, pemerkosaan, dan lainnya yang berhubungan dengan masalah identifikasi. Kata kunci: bencana, identifikasi, metode identifikasi, DVI
TINJAUAN MEDIKOLEGAL PERKIRAAN SAAT KEMATIAN Senduk, Eklesia A; Mallo, Johannis F.; Tomuka, Djemi Ch.
Jurnal Biomedik : JBM Vol 5, No 1 (2013): JURNAL BIOMEDIK : JBM Suplemen
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.5.1.2013.2604

Abstract

Abstract: Most human beings will experience cycles of life, including the processes of natural conception, birth, and death. From the various life cycles mentioned, death is the one that still contains a huge mystery. Death also affects the close relatives and others connected to the deceased. Death  is not only a medical and social issue, but also an important legal issue. In homicide cases, the estimated time of death can help reveal the identity of the murderer,  and as a clue to the whereabouts of the crime scene. A certification of death made by a medical doctor will help the deceased’s relatives to claim insurance, legally change his/her marriage status, and  other legal interests. It is every medical doctor’s concern to master the basics of estimating post mortem intervals. Keywords: post mortem interval, death    Abstrak: Semua makhluk hidup termasuk manusia akan mengalami siklus kehidupan, berawal dari proses pembuahan, kelahiran, kehidupan didunia, dan diakhiri dengan kematian. Dengan kata lain semua manusia sudah didiagnosis untuk mati. Kematian tidak hanya akan mempengaruhi almarhum/almarhumah saja, namun juga keluarga maupun orang-orang yang terhubung dengan almarhum/almarhumah.  Kematian bukan hanya masalah medis dan sosial, namun juga merupakan masalah hukum yang teramat penting. Perkiraan saat kematian akan membantu penyidik untuk membuka identitas pembunuh, dan memberi petunjuk mengenai dimana sebenarnya tempat kejadian perkara. Sertifikasi kematian oleh dokter juga akan membantu keluarga almarhum untuk memperoleh hak hukumnya, seperti asuransi, perubahan status perkawinan dan kepentingan hukum lainnya. Pemahaman dasar-dasar perkiraan saat kematian menjadi kepentingan setiap dokter dalam melaksanakan tugasnya. Kata kunci: mati, perkiraan saat kematian.