Abdi Nadeak
Universitas Methodist Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Non Laba Berdasarkan ISAK 35 Pada Panti Asuhan Gelora Kasih Sibolangit Sahala Purba; Duma Megaria Elisabeth; Deby Tobing; Rejeki Elmawati; Leni Siagian; Hizkia Tambunan; Selvina Sitorus; Abdi Nadeak
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2022): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v6i2.9800

Abstract

Pengabdian ini bertujuan buat memberikan masukkan kepada Panti Asuhan agar dapat mengaplikasikan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)35 dalam penyajikan laporan keuangan yang akan disampaikan kepada pihak-pihak donatour sehingga pihak penyumbang dapat percaya dengan dana yang disumbangkannya kepada pihak panti, sehingga akan terjadi keberlanjutan para pihak donatour untuk menyumbangkan dananya kepada panti asuhan. Adapun metode pengabdian yang dilakukan menggunakan metode kualitatif deskriptip yaitu melakukan wawancara mendalam kepada pihak panti asuhan tentang bagaimana selama ini sistem pelaporan keuangan yang digunakan pada panti asuhan dan bagaimana tanggapan pihak donatour terhadap sistem pelaporan yang dilakukan pihak panti, apakah pihak donatour dapat menerimanya atau tidak. Pengabdian masyarakat ini dilakukan pada bulan Desember 2021 dengan jumlah peserta 8 orang. Adapun yang menjadi hasil dari wawancara yang didapatkan dari pihak panti asuhan bahwa selama ini penyajian laporan keuangan hanya digunakan dengan menyajikan penerimaan aliran kas dan pengeluaran aliran kas saja yang diumumkan pada gereja setiap akhir bulannya di dalam warta jemaat. Sehingga bisa disimpulkan bahwa panti asuhan gelora kasih belum menerapkan secara sepenuhnya ISAK 35 dalam penyajian laporan keuangannya itu disebabkan keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki pada panti asuhan, dengan demikian dengan adanya pelatihan ini panti asuhan dapat menerapkan ISAK 35 dalam penyusunan laporan keuangannya.
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS BERORIENTASI NONLABA BERDASARKAN ISAK 35 DI PANTI ASUHAN GELORA KASIH SIBOLANGIT Rejeki Pasaribu; Sahala Purba; Deby Tobing; Hizkia Tambunan; Leni Siagian; Selvina Sitorus; Abdi Nadeak
Jurnal Ilmiah Raflesia Akuntansi Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Raflesia Akuntansi
Publisher : Politeknik Raflesia Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53494/jira.v8i1.120

Abstract

Karakteristik entitas nirlaba berbeda dengan entitas bisnis. Perbedaan utama yang mendasar terletak pada cara entitas nirlaba memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya. Entitas nirlaba memperoleh sumberdaya dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumberdaya yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi implementasi laporan keuangan pada Panti Asuhan Gelora Kasih Sibolangit berdasarkan Interprestasi Standar Akuntansi Keuangan Nomor 35. Sejauh ini Panti Asuhan Gelora Kasih masih menggunakan laporan keuangan sebatas kas masuk dan kas keluar. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan laporan keuangan Panti Asuhan Gelora Kasih dengan laporan Keuangan yang lengkap berdasarkan ISAK 35 dengan menggunakan aplikasi pembantu yaitu Microsoft Excel. Meskipun organisasi non laba tidak fokus mencari keuntungan, namun masih menghadapi masalah keuangan karena organisasi non laba memiliki anggaran, membayar karyawan, membayar tagihan, listrik dan telepon dan masalah keuangan lainnya. Selain itu, ada ciri khusus organisasi non laba dalam memperoleh sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Organisasi non laba memperoleh dana dari iuran dari donatur yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau menerima manfaat ekonomi yang sepadan dengan dana yang diberikan (PSAK 45, 2015). Keistimewaan ini memiliki karakteristik yang menimbulkan perbedaan jenis transaksi, siklus bisnis, pola pengelolaan keuangan, perlakuan akuntansi dan kebutuhan pelaporan keuangan badan usaha secara umum (IAI, 2018). Panti Asuhan termasuk organisasi non laba. Panti Asuhan merupakan suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial kepada anak telantar dengan melaksanakan penyantunan dan pengentasan anak telantar, memberikan pelayanan pengganti fisik, mental, dan sosial pada anak asuh.