Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Penerapan Green Manufacturing pada IKM Dadi Mulyo Irwan Sukendar; Eli Mas'idah; Raka Wisnu Prayuda
Applied Industrial Engineering Journal Vol 5, No 1 (2021): JUNI
Publisher : Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/aiej.v5i1.5151

Abstract

 AbstractIKM Dadi Mulyo produces wood sawdust waste of approximately 400kg/day which if left for days on end will accumulate more and pollute the company's environment and the surrounding environment. Green Manufacturing method is used to perform analysis to reduce waste and increase added value. The research was conducted by direct observation and interviews. The results of the analysis show that the application of green manufacturing is able to reduce waste and increase added value by 50%. So that the increase in added value has the potential to improve the welfare of employees. Keywords: Waste, Green manufacturing, Value stream mapping, Future Stream Mapping, Value Added AbstrakIKM Dadi Mulyo menghasilkan limbah serbuk gergaji kayu kurang lebih 400 kg/hari yang apabila dibiarkan berhari-hari akan menjadi semakin menumpuk, mencemari lingkungan perusahaan dan lingkungan sekitar. Metode Green Manufacturing digunakan untuk melakukan analisis guna mengurangi pemborosan dan meningkatkan nilai tambah. Penelitian dilakukan dengan observasi langsung dan wawancara. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan Green Manufacturing mampu mengurangi pemborosan dan meningkatkan nilai tambah sebesar 50%. Sehingga peningkatan nilai tambah berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan.Kata kunci: Waste, Green manufacturing, Value stream mapping, Future Stream Mapping, Value AddedReferensi[1]       I. W. Sutarman, “Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu Di Kota Denpasar (Studi Kasus Pada Cv Aditya),” J. PASTI, vol. 10, no. 1, pp. 15–22, 2016.[2]       Bahri S., “Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan kayu untuk pembuatan briket arang dalam mengurangi pencemaran lingkungan di Nangroe Aceh Darussalam,” J. Mek., vol. vol.4 no.2, pp. 410–415, 2007.[3]       I. N. Tika, I. G. Ayu, T. Agustiana, D. Agus, and W. Erawan, “Pengolahan Limbah Serbuk Gergaji Kayu Menjadi Bata Akustik,” pp. 585–593, 2017.[4]       I. Artikel, “Jurnal SENOPATI,” pp. 50–61, 2019.[5]       U. Malik, “Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Imu Pengetahuan Alam Universitas Riau,” vol. I, no. 2, pp. 21–26, 1994.[6]       P. O. Box and S. Lind, “Proceedings of the 2008 Winter Simulation Conference S. J. Mason, R. R. Hill, L. Mönch, O. Rose, T. Jefferson, J. W. Fowler eds.,” pp. 1922–1930, 2008.[7]       C. B. Joung, J. Carrell, P. Sarkar, and S. C. Feng, “Categorization of indicators for sustainable manufacturing,” Ecol. Indic., vol. 24, pp. 148–157, 2013, doi: 10.1016/j.ecolind.2012.05.030.[8]       T. Stock and G. Seliger, “Opportunities of Sustainable Manufacturing in Industry 4.0,” Procedia CIRP, vol. 40, no. Icc, pp. 536–541, 2016, doi: 10.1016/j.procir.2016.01.129.[9]       S. Editor, Front Matter. 2014.[10]     “13 Green Manufacturing.pdf.” .[11]     A. M. Deif, “A system model for green manufacturing,” J. Clean. Prod., vol. 19, no. 14, pp. 1553–1559, 2011, doi: 10.1016/j.jclepro.2011.05.022.[12]     W. Widada, “Reduce The Risk of Atherosclerosis through the wet Cupping Therapy,” J. Med. Sci. Clin. Res., vol. 6, no. 11, pp. 581–586, 2018, doi: 10.18535/jmscr/v6i11.102.[13]     S. Sih, W. Wijayanti, and P. D. Sukmawati, “Potensi Limbah Serat Kayu Dari Pelepah Pisang Kering Sebagai Bahan Baku Pembuatan Frame Kacamata,” pp. 340–342.[14]     S. Wardani, “Pemanfaatan Limbah Batu Bara ( Fly Ash ) Untuk Stabilitas Tanah Maupun Keperluan Teknik Sipil Lainnya Dalam Manggurangi Pencemaran Lingkungan,” Pengukuhan Guru Besar Fak. Tek. Univ. Diponogoro, pp. 1–71, 2008.
Pendampingan Proses Produksi Pembuatan Tempe Kedelai Brav Deva Bernadhi; Irwan Sukendar; Isyhad Kabirur Rochman
Jurnal Sains Teknologi dalam Pemberdayaan Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): December 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/jstpm.v3i2.1664

Abstract

Desa Plompong merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes. Jarak dari Universitas Islam Sultan Agung menuju desa Plompong kurang lebih berjarak 235 km. Sebagian besar penduduk di Desa Plompong bekerja di bidang pertanian, sehingga pertaniannya cukup berkembang. Tanaman yang ditanam di lahan pertanian sebagian besar berupa padi, jagung, dan kedelai. Terdapat 1 kelompok yang membuka usaha pembuatan tempe walaupun usaha tersebut masih bersifat usaha kecil. Kelompok Usaha Mandiri Sejahtera Bersama merupakan kelompok yang dibentuk oleh warga dukuh Cirendu desa Plompong untuk berusaha menghasilkan produksi tempe kedelai. Produksi tempe juga tidak dapat dilakukan setiap hari karena ketersediaan alat produksi dan hasil dari pertanian kedelai (bahan baku) yang tidak stabil atau tidak pasti. Produksi masih mempergunakan cara yang manual untuk mengolah tempe kedelai sehingga produksi yang dihasilkan tidak dapat dilakukan setiap hari dan rata-rata hasil produksi 60 sampai dengan 100 bungkus. Program pengabdian masyarakat dalam bentuk pendampingan proses produksi tempe kedelai pada kelompok Usaha Mandiri Sejahtera Bersama.
A Building Material Inventory Planning Using Always Better Control (ABC) and Economic Order Quantity (EOQ) Irwan Sukendar
Journal of Industrial Engineering and Halal Industries Vol. 3 No. 2 (2022): Journal of Industrial Engineering and Halal Industries (JIEHIS)
Publisher : Industrial Engineering Department, Faculty of Science and Engineering, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jiehis.3784

Abstract

Langgeng Jaya is a retail business engaged in the sale of construction materials and building tools. TB. Langgeng Jaya has erratic demand historical data. So the problem arises how much inventory is needed. Building materials in TB. Langgeng Jaya is obtained from quite a lot of distributors or suppliers with different lead times for each company. Inefficient management results in problems in product inventory such as out of stock and excess stock of building materials being sold. To overcome this problem, the method used in this research is Always Better Control (ABC) and Economic Order Quantity (EOQ) analysis. The ABC method is used to classify a large number of product types into three groups, namely group A, group B, and group C. In this approach it results that those included in group A are 30 types of products with a monetary value percentage of 77.46%. group B there are 31 types of products with a monetary value of 12.57%, while for group C there are 89 types of products with a monetary value of 9.97%. Group A has a higher cumulative price percentage value than groups B and C which will later become the focus for further processing using the EOQ method. By using the EOQ (Economic Order Quantity) multi-item multi-supplier and single item single-supplier policies, this can reduce the costs incurred from ordering goods from suppliers. The results of the EOQ (Economic Order Quantity) method approach, namely the difference in costs incurred by the average company, are Rp. 1,192,537.
Strategi Pemasaran Menggunakan Metoda Strength Weekness Opportunity Threat (SWOT) Irwan Sukendar
Applied Industrial Engineering Journal Vol 6, No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/aiej.v6i2.7538

Abstract

CV. Aneka Kulit adalah salah satu produsen yang bergerak di bidang kulit sapi dan kulit hewan lainnya yang terletak di Tahunan Jepara, Jawa Tengah dan sudah berdiri selama 11 tahun. Permasalahan yang terjadi pada CV. Aneka Kulit yaitu terjadi penurunan penjualan di sebabkan karena Persaingan usaha sejenis dan Kurangnya promosi pada CV. Aneka Kulit. Penentuan strategi pemasaran dengan menggunakan metode SWOT menghasilkan alternatif strategi pemasaran yaitu strength opportunity (SO). Sedangkan penentuan strategi pemasaran dengan menggunakan Metode AHP menghasilkan strategi adalah (SO3), (SO4), (SO5), dengan bobot 0,27,0,27,0,27 sehingga strategi pemasaran yang terpilih untuk diterapkan pada CV. Aneka Kulit yaitu (SO3), (SO4), (SO5) yaitu Mempertahankan kualitas produk, Menambah karyawan untuk bagian promosi, menambah karyawan untuk mengolah limbah kulit.
PEMILIHAN PEMASOK BAHAN BAKU KAIN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) Irwan Sukendar; Andre Sugiyon; Bayu Aji Prasetyo
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 1, No 1 (2022): September
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.272 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pemasok yang terbaik dari segi kecepatan, ketersedian barang, dan harga barang, agar keterlambatan ketika pemesanan maupun pengiriman bahan dasar kain tidak terjadi lagi sehingga memiliki pemasok tetap yang akan digunakan untuk jangka waktu tertentu seperti kriteria perusahaan. Penelitian ini menggunakan dua metode Analitic Hierarchy Process serta Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution, guna mencari pemasok terbaik berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah ada. Pemilihan pemasok bahan baku kain adalah salah satu komponen terpenting dalam menjalankan sebuah produksi disebuah perusahaan, kinerja Pemasok mempengaruhi kinerja perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu secara hati-hati dan tepat mengevaluasi pemasok mereka. Pemilihan pemasok merupakan kegiatan strategis. Ini terutama benar jika pemasok menawarkan barang-barang yang penting dan penggunaan jangka waktu tertentu sehingga perlu untuk dilakukan pemilihan pemasok yang tepat. UMKM Karisma Collection adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang indusutri garmen, yang memproduksi beberapa produk yaitu celana, baju, dan krudung. Hal ini dikarenakan setiap produk memiliki bahan baku yang berbeda, dan tentunya motif yang dihasilkan berbeda.Hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah bahwa pemasok Al-Haqq mempunyai jarak terpendek ke solusi ideal positif (A+) yaitu 0,194 yang artinya di beberapa kriteria yang sudah ditentukan pemasok Al-haqq memiliki jarak terdekat dengan kriteria biaya yang paling minimal dan manfaat yang maksimal dengan nilai total 0,194 dibandingkan pemasok lain dan jarak terpanjang dari solusi ideal negative (A-) dengan nilai 0,400 yang artinya pemasok Al-Haqq memiliki jarak terjauh dari kriteria manfaat yang minimal dan dan biaya yang maksimal, sehingga memiliki nilai kedekatan relative (Ci) yaitu sebesar 0,674 yang berarti pemasok Al-Haqq memiliki kriteria terbaik dengan biaya yang minimal dan manfaat yang maksimal berdasarkan metode TOPSIS dibandingkan dengan pemasok yang lain nya membuatnya menjadi pemasok yang optimal
Analisis Supply Chain Management dalam Menjaga Kontinuitas Pasokan Batubara dengan Mengoptimalkan Alat Angkut Batubara (Additional Vessel) Muhammad Sagaf; Rahmad Setya Darmawan; Irwan Sukendar
Jurnal Teknik Industri Vol 2, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri, UNISSULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jurti.2.2.86-95

Abstract

Dalam proses manajemen rantai pasok batubara di PLTU Tanjung Jati B, kontinuitas pasokan batubara merupakan suatu hal yang harus dijaga jika ingin unit tetap beroperasi. PLTU Tanjung Jati B selalu dituntut optimal dalam operasi unitnya karena merupakan backbone sistem kelistrikan Jawa Bali dengan menyumbang listrik sekitar 10%-12% per tahunnya. Tentunya dengan beban yang diberikan disetiap tahunnya oleh PLN P2B kepada PLTU Tanjung jati B diatas 80% maka jika hanya menggunakan Dedicated Vessel dalam membantu menjaga kontinuitas pasokan batubara PLTU Tanjung Jati B tentu akan kurang. Penambahan Additional Vessel diharapkan mampu membantu kinerja Dedicated Vessel dalam menjaga kontinuitas pasokan batubara di PLTU Tanjung Jati B. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan Additional Vessel yang digunakan pada setiap tahunnya agar kontiunitas pasokan batubara pada PLTU Tanjung Jati B dapat terjaga sehingga dapat menghilangkan kerugian dalam produksi energi. Optimalisasi Supply Chain Management dalam menjaga kontinuitas pasokan batubara pada PLTU Tanjung Jati B yang terdiri dari 3 komponen utama yaitu menjaga ketersediaan batubara, mengoptimalkan alat angkut batubara dengan adanya Additional Vessel dan kesiapan alat bongkar pada PLTU itu sendiri harus dapat memberikan dampak yang optimal untuk menjaga keberlangsungan operational unit. Penambahan Additional Vessel juga sangat berpengaruh dalam menjaga kontinuitas pasokan batubara PLTU Tanjung Jati B. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan PLTU Tanjung Jati B harus memiliki minimal kontrak batubara sebanyak 8 juta ton/tahun guna mendukung operational unit dalam menyediakan listrik ke sistem Jawa Bali. Opsi menggunakan Additional Vessel juga harus dilakukan jika alokasi energi yang diberikan oleh PLN P2B lebih dari 80% agar kontinuitas pasokan batubara PLTU Tanjung Jati B dapat terjaga.