Safrina Safrina
Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat, FKM UTU, Meulaboh, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) DENGAN RESIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA Safrina Safrina; Enda Silvia Putri
Jurnal Biology Education Vol 10, No 1 (2022): Volume 10 Nomor 1 Edisi Khusus Tahun 2022
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.858 KB) | DOI: 10.32672/jbe.v10i1.4119

Abstract

Permasalahan stunting masih menjadi salah satu masalah gizi di Indonesia. Salah satu upaya untuk mengatasinya yaitu Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan PMT yang diolah dari daun kelor dan ikan lumi lumi dalam bentuk mie dan nugget terhadap resiko kejadian stunting. Jenis penelitian adalah quasi experimental. Lokasi penelitian yaitu di Desa Tanjong Bungong, Kecamatan Kaway XIV, Kabupaten Aceh Barat pada bulan September s/d November 2021. Populasi berjumlah 30 balita. Sampel merupakan total populasi yaitu 30 balita dengan teknik pengambilan purposive sampling non random sampling. Instrumen pengumpulan data yaitu kuesioner melalui wawancara dan observasi. Teknik analisis yaitu secara univariat dan bivariat dengan SPSS. Analisis univariat untuk mendeskripsikan karaktersitik responden. Analisis bivariat untuk mengetahui adakah terdapat perbedaan rata-rata TB/U balita sebelum dan sesudah pemberian PMT dengan uji paired sample t-test dengan tingkat nilai sig (α) = 0,05. Jika nilai p-value lebih kecil dari nilai sig (α) (p-value 0,05) maka terdapat perbedaan rata-rata TB/U balita sebelum dan sesudah PMT. Hasil uji paired sample t-test diperoleh nilai p-value lebih kecil dari nilai sig (α) (0,00 0,05). Artinya terdapat perbedaan rata-rata TB/U balita sebelum dan sesudah PMT. Kesimpulan yaitu terdapat hubungan antara PMT dengan resiko kejadian stunting pada balita. Saran yaitu agar ibu balita dapat dengan rutin memberikan PMT berupa hasil olahan dari daun kelor dan ikan lumi-lumi agar terhindarnya anak dari kejadian stunting.  
HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) DENGAN RESIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA Safrina Safrina; Enda Silvia Putri
Jurnal Biology Education Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Biology Education Edisi Khusus
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.858 KB) | DOI: 10.32672/jbe.v10i1.4119

Abstract

Permasalahan stunting masih menjadi salah satu masalah gizi di Indonesia. Salah satu upaya untuk mengatasinya yaitu Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan PMT yang diolah dari daun kelor dan ikan lumi lumi dalam bentuk mie dan nugget terhadap resiko kejadian stunting. Jenis penelitian adalah quasi experimental. Lokasi penelitian yaitu di Desa Tanjong Bungong, Kecamatan Kaway XIV, Kabupaten Aceh Barat pada bulan September s/d November 2021. Populasi berjumlah 30 balita. Sampel merupakan total populasi yaitu 30 balita dengan teknik pengambilan purposive sampling non random sampling. Instrumen pengumpulan data yaitu kuesioner melalui wawancara dan observasi. Teknik analisis yaitu secara univariat dan bivariat dengan SPSS. Analisis univariat untuk mendeskripsikan karaktersitik responden. Analisis bivariat untuk mengetahui adakah terdapat perbedaan rata-rata TB/U balita sebelum dan sesudah pemberian PMT dengan uji paired sample t-test dengan tingkat nilai sig (α) = 0,05. Jika nilai p-value lebih kecil dari nilai sig (α) (p-value 0,05) maka terdapat perbedaan rata-rata TB/U balita sebelum dan sesudah PMT. Hasil uji paired sample t-test diperoleh nilai p-value lebih kecil dari nilai sig (α) (0,00 0,05). Artinya terdapat perbedaan rata-rata TB/U balita sebelum dan sesudah PMT. Kesimpulan yaitu terdapat hubungan antara PMT dengan resiko kejadian stunting pada balita. Saran yaitu agar ibu balita dapat dengan rutin memberikan PMT berupa hasil olahan dari daun kelor dan ikan lumi-lumi agar terhindarnya anak dari kejadian stunting.