Banda Ratrina Katsum
Universitas Serambi Mekkah

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN KAPUR SIRIH Ca(OH)2 DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP MUTU KERIPIK TALAS SUTERA (Colocasia esculenta L) Chairuni Chairuni; Banda Ratrina Katsum; Rahmat Afrizal; Herry Ardiansyah
Jurnal Biology Education Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.991 KB) | DOI: 10.32672/jbe.v8i2.2368

Abstract

Tanaman talas (Colocasia esculenta L) merupakan tanaman pangan berupa umbi dengan kandungan karbohidrat yang cukup tinggi dan menjadi salah satu tanaman pangan alternatif dan  fungsional di Indonesia. Keripik adalah makanan ringan (snack food) yang tergolong jenis makanan cracker yaitu makanan yang bersifat kering dan renyah. Untuk mendapatkan keripik yang renyah umumnya dilakukan dengan menambahkan larutan kapur sirih Ca(OH)2 berfungsi untuk memberikan tekstur keripik yang renyah dan menghambat proses pencoklatan pada talas selama pengolahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan lama perendaman larutan kapur sirih Ca(OH)2 terhadap mutu keripik talas sutera. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 (dua) faktor yaitu Faktor I konsentrasi larutan kapur sirih Ca(OH)2 terdiri dari 3 (tiga) taraf : K1=10%, K2=15% dan K3=20% dan Faktor II lama perendaman (L) terdiri dari 3 (tiga) taraf : L1=5 menit, L2= 10 menit dan L3=15 menit. Parameter yang dianalisis adalah kadar air, kadar abu dan uji organoleptik (warna, rasa dan kerenyahan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi larutan kapur sirih Ca(OH)2 berpengaruh nyata terhadap uji kadar air tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap uji kadar abu dan uji organoleptik begitu pula dengan lama perendaman berpengaruh nyata terhadap uji kadar air tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap uji kadar abu dan uji organoleptik. Perlakuan terbaik pada penelitian ini adalah pada perlakuan (K2L3) yaitu pada konsentrasi larutan kapur sirih 15% dan lama perendaman 15 menit.  
PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN KAPUR SIRIH Ca(OH)2 DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP MUTU KERIPIK TALAS SUTERA (Colocasia esculenta L) Chairuni Chairuni; Banda Ratrina Katsum; Rahmat Afrizal; Herry Ardiansyah
Jurnal Biology Education Vol 8, No 2 (2020): Jurnal Biology Education
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.991 KB) | DOI: 10.32672/jbe.v8i2.2368

Abstract

Tanaman talas (Colocasia esculenta L) merupakan tanaman pangan berupa umbi dengan kandungan karbohidrat yang cukup tinggi dan menjadi salah satu tanaman pangan alternatif dan  fungsional di Indonesia. Keripik adalah makanan ringan (snack food) yang tergolong jenis makanan cracker yaitu makanan yang bersifat kering dan renyah. Untuk mendapatkan keripik yang renyah umumnya dilakukan dengan menambahkan larutan kapur sirih Ca(OH)2 berfungsi untuk memberikan tekstur keripik yang renyah dan menghambat proses pencoklatan pada talas selama pengolahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan lama perendaman larutan kapur sirih Ca(OH)2 terhadap mutu keripik talas sutera. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 (dua) faktor yaitu Faktor I konsentrasi larutan kapur sirih Ca(OH)2 terdiri dari 3 (tiga) taraf : K1=10%, K2=15% dan K3=20% dan Faktor II lama perendaman (L) terdiri dari 3 (tiga) taraf : L1=5 menit, L2= 10 menit dan L3=15 menit. Parameter yang dianalisis adalah kadar air, kadar abu dan uji organoleptik (warna, rasa dan kerenyahan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi larutan kapur sirih Ca(OH)2 berpengaruh nyata terhadap uji kadar air tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap uji kadar abu dan uji organoleptik begitu pula dengan lama perendaman berpengaruh nyata terhadap uji kadar air tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap uji kadar abu dan uji organoleptik. Perlakuan terbaik pada penelitian ini adalah pada perlakuan (K2L3) yaitu pada konsentrasi larutan kapur sirih 15% dan lama perendaman 15 menit.