Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ENTREPRENEURSHIP DI PERGURUAN TINGGI DAN REVOLUSI MENTAL CIVITAS ACADEMICA Kristoforus Kopong
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 2, No 1 (2017): DARI PENDIDIKAN KARAKTER MENUJU REVOLUSI MENTAL
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v2i1.17

Abstract

Secara historis negara Indonesia termasuk negara yang paling menderita akibat krisis ekonomi pada tahun 1997 sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk bisa bangkit lagi (recovery). Selain itu, jumlah pengangguran tingkat sarjana di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Perguruan Tinggi belum memiliki perhatian yang serius untuk menghasilkan out put yang tidak hanya siap bekerja tetapi lebih dari itu siap untuk membuka lapangan pekerjaan. Pendidikan tinggi perlu memiliki komitmen bersama baik secara internal kelembagaan maupun secara eksternal bersama para stakeholders untuk membentuk mentalitas civitas academica dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan pekerjaan melalui program pendidikan entrepreneurship.
INTERNALISASI DAN IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MEMBANGUN SIKAP TOLERANSI DI ANTARA SISWA BEDA AGAMA DI SMA NEGERI I ENDE Kristoforus Kopong
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 5, No 2 (2021): KEPEMIMPINAN
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v5i2.118

Abstract

SMA Negeri 1 Ende yang beralamat di Kelurahan Onekore, Kecamatan Ende Tengah Kabupaten Ende, merupakan salah satu sekolah yang siswanya berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda termasuk agama. Karena itu, peneliti mengangkat tema internalisasi dan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam membangun sikap toleransi antara siswa beda agama di SMA Negeri 1 Ende. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah internalisasi dan implementasi nilai-nilai Pancasila di SMA Negeri 1 Ende dalam membangun sikap toleransi antara siswa beda agama? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana internalisasi dan implementasi nilai-nilai Pancasila yang dilakukan SMA Negeri 1 Ende. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi SMA Negeri 1 Ende dalam melakukan upaya strategis untuk menginternalisasi dan mengimplementasi nilai-nilai Pancasila dalam membangun sikap toleransi antara siswa beda agama. Subyek atau narasumber dalam penelitian ini 15 orang, yang terdiri dari 8 guru dan 7 orang siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, awancara, dan dokumentasi; sementara analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data observasi, wawancara dan dokumentasi dianalisis dengan menggunakan tahap-tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Disimpulkan bahwa internalisasi nilai-nilai Pancasila di SMA Negeri 1 Ende sudah terlaksana dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara baik dengan para guru maupun siswa bahwa internalisasi atau proses penanaman nilai-nilai Pancasila sudah dilakukan dengan baik melalui kegiatan intra kurikuler (proses pembelajaran), ko-kurikuler (pendalaman materi pembelajaran), maupun kegiatan ekstra kurikuler. Demikian pun dengan implementasi (pelaksanaan) nilai-nilai Pancasila. Namun demikian dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila masih ada siswa yang belum melakukannya secara sungguh-sungguh baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah atau masyarakat dimana siswa itu berada. Untuk itu diperlukan upaya limplementasi nilai-nilai Pancasila secara terprogram dan berkelanjutan agar terbangun sikap toleransi di antara siswa beda agama di SMA Negeri 1 Ende.
PERAN KATEKIS DALAM PENDIDIKAN POLITIK BAGI GENERASI MILENIAL PADA PERHELATAN PEMILU 2019 Kristoforus Kopong
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 3, No 1 (2018): PERAN KATEKIS DI TAHUN POLITIK
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v3i1.63

Abstract

Pemilu adalah pengejawantahan kedaulatan rakyat. Dua fungsi pemilu yang saling berkaitan yaitu menciptakan sirkulasi dan seleksi pemimpin (elite politik) dan pendidikan politik warga negara. Menjelang pemilu serentak 2019 parpol maupun para kandidatnya memberikan perhatian lebih pada fungsi pemilu sebagai sarana untuk sirkulasi (seleksi) pemimpin dengan tekanan pada kekuasaan. Sedangkan fungsi pendidikan politik warga negara diabaikan begitu saja. Katekis sebagai warga Gereja sekaligus warga negara yang mengajar dan mendidik perlu memiliki sensitivitas politik dan berpartisipasi aktif di dalamnya dengan memberikan pendidikan politik bagi warga masyarakat terutama pada generasi milenial yang mana sebagian besar dari mereka adalah pemilih pemula. Melalui pendidikan politik generasi milenial akan mengerti dan memahami posisinya sebagai pemegang kedaulatan yang sangat menentukan gerak serta perjalanan bangsa dan negaranya.
MEMBUMIKAN PANCASILA: UPAYA MEREDAM RADIKALISME DI ENDE-INDONESIA Kristoforus Kopong
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 3, No 2 (2018): FUNDAMENTALISME AGAMA
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v3i2.69

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendiskusikan secara berimbang kekuatan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan dasar negara Indonesia di satu sisi dan kekuatan paham radikalisme di sisi yang lain sekaligus menegaskan bahwa Pancasila adalah adalah dasar negara dan alat pemersatu bangsa Indonesia. Kemajemukaan di Indonesia menuntut adanya alat pemersatu yang sekaligus sebagai alat untuk meredam pelbagai paham-paham yang bertentangan dengan kemajemukan seperti radikalisme. Radikalisme dengan motif dan tujuan untuk apapun dapat merusak tatanan hidup berbangsa dan bernegara maka dari sisi manapun dan di pelosok manapun di Indonesia termasuk di Ende, radikalisme harus dilawan dengan sungguh-sungguh melalui kegiatan membumikan Pancasila. Hasilnya bahwa Pancasila harus tetap dibumikan di seluruh pelosok negeri agar bibit-bibit radikalisme tidak berkembang. Ende harus menjadi contoh bagi bangsa Indonesia bagaimana Pancasila diamalkan sehingga benih radikalisme tidak berkembang.