Pembangunan saluran irigasi untuk menunjang penyediaan bahan pangan nasional sangat diperlukan, sehingga ketersediaan air di lahan akan terpenuhi walaupun lahan tersebut berada jauh dari sumber air permukaan (sungai). Hal tersebut tidak terlepas dari usaha teknik irigasi yaitu memberikan air dengan kondisi tepat mutu, tepat ruang dan tepat waktu dengan cara efektif dan ekonomis. Hasil kajian ini di harapkan dapat bermanfaat untuk memberikan informasi tentang kondisi Daerah Irigasi Bekri dan permasalahannya, memberikan gambaran kinerja jaringan irigasi melalui evaluasi kinerja pintu air pada salah satu saluran sekunder Daerah Irigasi Bekri serta memberikan kontribusi kepada pihak pemerintah dengan cara transfer ilmu dan teknologi peningkatan kinerja daerah irigasi. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode survey dan pengukuran debit air secara simulasi per 5 cm, ini dimaksudkan untuk memperoleh akurasi data yang tinggi sehingga dalam plotting ke kurva, regresi yang dihasilkan juga baik. Pengukuran debit menggunakan alat pengukur kecepatan aliran (current meter). Berdasarkan dari hasil kajian dan analisis data diperoleh selisih perhitungan debit hasil pengukuran maksimum terjadi pada kondisi pintu air dibuka setinggi 15 cm dengan selisih nilai 0,041 m3/detik. Hasil perhitungan perkiraan dampak analisis ekonomi terhadap selisih debit yang terjadi pada pintu air saluran sekunder BBK 7 tersebut menimbulkan kerugian Rp. 830.250.000,00 (delapan ratus tiga puluh juta dua ratus lima puluh ribu rupiah). Hasil perhitungan tersebut hanya berlaku untuk pintu air sekunder BBK 7 Daerah Irigasi Bekri.