Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH MAT PILATES EXERCISE TERHADAP FLEKSIBILITAS TUBUH Trisnowiyanto, Bambang
Jurnal Kesehatan Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jurkes.v9i2.4583

Abstract

"> Otot yang tidak lentur mengakibatkan penurunan lingkup gerak sendi, sehingga menurunkan aktivitas gerak dasar manusia sehari-hari seperti duduk ke berdiri, berjalan, membungkuk, meraih sesuatu ke depan dan mengangkat beban. Fleksibilitas punggung berfungsi saat membungkuk dan mengangkat beban. Dengan meningkatnya fleksibilitas akan memperbaiki kemampuan fungsi gerak tubuh serta mengurangi risiko cidera akibat retriksi otot. Fleksibilitas dapat ditingkatkan dengan latihan Pilates. Mengetahui pengaruh latihan matPilates terhadap peningkatan fleksibilitas tubuh. Eksperimen kuasi dengan rancangan one group pre?post test with control, dengan penentuan subjek melalui kriteria inklusi dan eksklusi. 30 orang wanita berusia 30 hingga 50 tahun, yang terdiri dari 13 orang kelompok latihan mat Pilates dan 17 orang kelompok control. program mat Pilates exercise selama 50 menit setiap sesi latihan sebanyak 2 kali perminggu selama 6 minggu. Fleksibilitas badan dengan themodified schober test (MST). uji homogenitas denganmann-whitney p= 0,702 (p>0,05). Uji beda kelompok perlakuan dengan wilcoxon p= 0,001 (p<0,05), uji beda pada kelompok kontrolp= 0,552 (p>0,05). Latihan mat Pilates selama 50 menit, 2 kali perminggu selama 6 minggu mampu meningkatan fleksibilitas tubuh wanita usia 20-50 tahun.
PERBEDAAN EFEK LATIHAN MEDICINE BALL DAN CLAPPING PUSH UP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT LENGAN PEMAIN BULUTANGKIS REMAJA USIA 13 – 16 TAHUN Harista, Nurul Fithrianti; Trisnowiyanto, Bambang
Jurnal Kesehatan Vol 9, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jurkes.v9i1.3409

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental lapangan dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah two group pre test ? post test design yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan medicine ball dan clapping push up terhadap daya ledak otot lengan pemain bulutangkis remaja usia 13 ? 16 tahun berjumlah 36 orang laki-laki dikelompokkan secara acak menjadi 2 kelompok yaitu kelompok K1 sebagai kelompok latihan medicine ball dan K2 kelompok latihan clapping push up. Perlakuan pada penelitian ini adalah latihan medicine ball dengan intensitas 70-80%, 2-3 set, 8-15 repetisi, istirahat tiap set 2 menit dan latihan clapping push up 2-3 set, 8-12 repetisi, istirahat tiap set 2 menit yang dilakukan selama 6 minggu. Yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah latihan medicine ball, latihan clapping push up dan daya ledak otot lengan. Hasil yang didapat pada daya ledak otot lengan sebelum latihan pada kelompok medicine ball (K1) (5,727?0,956 meter) dan kelompok clapping push up (K2) (5,155?1,137). Rata-ratadaya ledak otot lengan setelah latihan pada kelompok medicine ball (K1) (7,183?0,937) dan kelompok clapping push up (K2) (5,944?1,121). Hasil dari penelitian ini latihan medicine ball dapat meningkatkan daya ledak otot lengan, latihan clapping push up dapat meningkatkan daya ledak otot lengan, latihan medicine ball lebih meningkatkan daya ledak otot lengan pemain bulutangkis remaja usia 13 ? 16 tahun dibandingkan latihan clapping push up.
Hubungan Ketebalan Lemak Dengan Fleksibilitas Trunkus Remaja Putri Bambang Trisnowiyanto
Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 5 No 1 (2016): INTEREST : JURNAL ILMU KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/interest.v5i1.35

Abstract

Abstract: Fat Thickness, Flexibility Trunks. The purpose of this study to determine the thickness of fat on the trunk flexibility in adolescent girls. The flexibility of the body is a person's ability to perform activities with the widest stretch especially the muscles and ligaments around the joints of the body. The ability of flexibility in the lumbar region known to affect the working system of the human body, especially in conducting activities related to body curvature. Individuals who have a lot of folds of fat in various segments of the body will affect the ability of the flexibility of the trunk. This research method using a descriptive correlation between variables. Research instrument with skinfold caliper for fat thickness and fingertip to the floor for the trunk flexibility. Test the relationship between the thickness of the fat with the flexibility of the trunk with Spearman p = 0.000 (p <0.05) showed a significant correlation, r = -0,720 with the direction of the negative correlation. Conclusion there is a relationship between the thickness of body fat to the flexibility of the trunk in adolescent daughter
Pengaruh Latihan Konvensional Dan Akuatik Pada Pemulihan Kemampuan Motorik Penyandang Hemiparesis Pasca Stroke Infark Bambang Trisnowiyanto
Jurnal Keterapian Fisik Vol 1 No 1 (2016): JURNAL KETERAPIAN FISIK
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.846 KB) | DOI: 10.37341/jkf.v1i1.68

Abstract

Abstract: Conventional, Aquatic, Motoric Skill, Hemiparetic, Infarction Stroke. Research objective is to knows how the effects of aquatic training with conventional training to increase motoric skill of hemiparetic patients suffered from infarction stroke. They have got intensive care in Dr. Muwardi Hospital of Surakarta in 2012. These quasi experiment research by design; two group pretest-posttest design, with purposive sampling. Treatment; twice perweek for 6-week intervention. Subjects are 15 men, 5 women with hemiparetic post infarction stroke that have no complicated diseases (41–65 years old). Analyzed based on aquatic group (n=9) and conventional group (n=11) ordering by age match subject ordinal pairing assigned. Results of the anlysis both of aquatic and conventional training have got influnce to increase motoric skill of hemiparetic patients that caused by infarction stroke P=0,000 (α=0,05). The aquatic training has got influnce more than and conventional to increase motoric skill of hemiparetic patients that caused by infarction stroke. Thus these findings indicate that aquatic exercise benefits people with hemiparesis and can be used as a method of exercise rehabilitation for these people.
Latihan Peningkatan Kemampuan Biomotor (Kelincahan, Kecepatan, Keseimbangan Dan Fleksibilitas) Dengan Teknik Lari (Shuttle Run, Zig-Zag, Formasi 8) Pada Pesilat Bambang Trisnowiyanto
Jurnal Keterapian Fisik Vol 1 No 2 (2016): JURNAL KETERAPIAN FISIK
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.246 KB) | DOI: 10.37341/jkf.v1i2.85

Abstract

Abstract : Biomotor Components (Agility, Speed, Flexibilty, Balance), Pencak Silat Athlete. Biomotor such as agility is one of components must had had been own by athlete as physical condition indicator for exellence performance in competition. Agility perform with abilty change of direction and body position in fast and exact at movement without lossing balance and conscious of body position. The purpose of the study was to know influence of agility exercise model for agility, speed, flexibilty and balance in pencak silat athlete. Also to know whereas the efective model of agility exercise can improve physical ability of pencak silat athlete. This research is quantitative research, with quasi experiment design three treatment counterbalance-balance. Data analyses uses Wilcoxon test and Kruskal Wallis test. For measure improvement uses mean different. The significance satandart is p=0.05 (5%). Research result are : There is significant comparation between shutle run, zig-zag run, zig-zag combine 8 numeral run, for agilty and speed (p<0.05), shutle run useful for improve balance and speed, zig-zag run useful for improve agility and zig-zag combine 8 numeral run usefull for improve flexibility.
Beda Pengaruh Intervensi Peregangan Dan Mobilisasi Sendi terhadap Perbaikan Keterbatasan Lingkup Gerak Sendi Bambang Trisnowiyanto
Jurnal Kesehatan Vol 7, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.915 KB) | DOI: 10.26630/jk.v7i2.186

Abstract

Keterbatasan sendi adalah hilangnya kemampuan mobilitas aktif dan pasif dari suatu persendian tubuh yang mengakibatkan terganggunya aktivitas kegiatan sehari-hari. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh intervensi peregangan sendi dengan teknik end range mobilization dan mobilization with movement terhadap perbaikan keterbatasan lingkup gerak sendi dengan subjek penelitian 20 orang pasien frozen shoulder dengan rentang usia 40-65tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah experimental, dengan rancangan two group pre and post test design. Hasil uji beda post test kelompok mobilization with movement diperoleh hasil selisih rerata nilai LGS pre dan post, untuk LGS eksternal rotasi bahu adalah 19,5o, untuk LGS abduksi bahu adalah 31,5o, dan LGS internal rotasi bahu adalah 27o. Sedangkan hasil selisih rerata pada kelompok end range mobilization untuk LGS eksternal rotasi bahu adalah 5,5o, untuk LGS abduksi bahu adalah 11,5o dan untuk LGS internal rotasi bahu adalah 7,5o. Maka dapat disimpulkan intervensi teknik mobilization with movement lebih berpengaruh dibandingkan teknik peregangan dengan end range mobilization terhadap perbaikan keterbatasan lingkup gerak sendi.
TEKNIK PENGULURAN OTOT–OTOT LEHER UNTUK MENINGKATKAN FUNGSIONAL LEHER PADA PENDERITA NYERI TENGKUK NON-SPESIFIK Bambang Trisnowiyanto
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 1, No 1 (2017): JURNAL KESEHATAN TERPADU EDISI MARET
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.687 KB)

Abstract

ABSTRAKNyeri tengkuk merupakan masalah yang umum dijumpai yaitu 3,5% kasus per 1.000 orang. Kondisi ini dialami dua dari tiga orang selama masa hidupnya, nyeri tengkuk akan mengakibatkan terganggunya aktivitas fungsional sehari-hari. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh pemberian teknik penguluran otot-otot leher terhadap peningkatan fungsional leher pada penderita nyeri tengkuk non spesifik. Rancangan penelitian yang digunakan ialah one group pre-test and post-test design. Subjek penelitian sebanyak 23 orang yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 13 orang perempuan dengan rentang usia lebih dari 20 tahun. Subjek dipilih dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Subjek mendapat perlakuan berupa latihan penguluran sebanyak 6 kali seminggu atau setiap hari berturut-turut selama 1 minggu. Program latihan penguluran diberikan selama 20-30 menit setiap sesi latihan.Hasil uji analisis data dengan non parametrik Wilcoxon test, diperoleh p=0.000 (p<0.05). Nilai kemampuan fungsional dengan neck pain and disability visual analogue scale (NPAD). Terdapat pengaruh latihan penguluran otot-otot leher terhadap peningkatan fungsional leher pada penderita nyeri tengkuk non spesifik.Kata kunci : latihan penguluran, fungsional leherABSTRACTNeck pain is a common problem of 3.5% of cases per 1,000 people. This condition is experienced by two out of three people during life. Neck pain will result in disruption of daily functional activities. The purpose of this study is to determine the effect of the provision of stretching of the neck muscles to the functional improvement of the neck in patients with non specific nape pain.This research design is one group pre-test and post-test design. Research subjects were 23 people consisting of 10 men and 13 women with age range more than 20 years. Subject chosen by inclusion and exclusion criteria. The subject received treatment in the form of stretching exercises 6 times a week or every day for 1 week in a stretching exercise program is given for 20-30 minutes each training session. Results of data analysis test with non parametric Wilcoxon test, obtained p = 0.000 (p <0.05). The value of functional ability with neck pain and disability visual analogue scale (NPAD).There is an effect of neck muscle stretching exercises on the functional improvement of the neck in patients with non specific nape pain.Keyword: stretching exercises, functional neck
PENGARUH PROGRAM PILATES TERHADAP EKSTENSIBILITAS OTOT HAMSTRING Bambang Trisnowiyanto; Wirdi Hapsanti
Jurnal Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Ikatan Fisioterapi Indonesia cabang kota bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lingkup gerak sendi (LGS) sangat bergantung pada karakteristik struktural dan biomekanik jaringan ikat di sekitarnya. Tingginya dampak pemendekan otot hamstring yang secara langsung dapat berdampak pada penurunan ekstensibilitas. Oleh karena itu, diperlukan suatu peregangan untuk mengembalikan panjang otot dan diharapkan dapat mengembalikan ekstensibilitasnya secara bertahap, salah satunya dengan menggunakan program Pilates. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh program pilates terhadap peningkatan ekstensibilitas otot hamstring. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain one group pre and post test with control group. Kelompok eksperimen diberi perlakuan latihan peregangan dan pilates, sedangkan kelompok kontrol hanya diberi latihan peregangan. Tes sit andreach merupakan instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur ekstensibilitas otot hamstring pada sebelum dan sesudah perawatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan berupa latihan peregangan dan latihan pilates pada kelompok eksperimen (p-value 0,000; mean=7,000), (2) terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan berupa latihan peregangan pada kelompok kontrol (p-value=0,000; mean = 1,800), dan (3) program pilates dan latihan peregangan lebih berpengaruh terhadap peningkatan ekstensibilitas otot hamstring dibandingkan untuk latihan stetching saja. Kesimpulannya program pilates berpengaruh signifikan terhadap peningkatan ekstensibilitas otot hamstring.