Fariz Al Hazmi
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Persepsi Partisipan Terhadap Kualitas Pameran Seni Rupa Secara Virtual dalam Situasi Pandemi Covid-19 Fariz Al Hazmi; Kharisma Nanda Zenmira; ST. Agung Budyawan
JURNAL TATA KELOLA SENI Vol 7, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Program Pascasarjana ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jtks.v7i2.5239

Abstract

ABSTRAK Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) yang terjadi belakangan ini menyebabkan perubahan dalam beberapa tatanan kehidupan masyarakat dan bentuk kegiatan publik, salah satunya adalah pameran seni rupa. Peralihan konsep dan cara pameran yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka kemudian menjadi virtual/daring tentunya hal ini dapat memengaruhi kualitas sebuah pameran, baik dari segi pelayanannya, konsep display maupun sistem informasi yang digunakan, sehingga pemangku kepentingan dalam pameran memiliki peran dan tanggung jawab untuk membuat suatu pameran tersebut tetap berkualitas dan memberikan pengalaman serta kepuasan kepada pengguna jasa meskipun pameran tersebut berbasis virtual. Pengujian kualitas pameran dilakukan dengan melakukan wawancara semi terstruktur kepada tujuh orang narasumber pengguna jasa pameran virtual/daring dan diukur melalui lima dimensi kualitas pelayanan, yaitu Tangible, Reliability, Responsiveness, Empathy, dan Assurance. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pameran secara virtual/daring memberikan pengalaman yang baru bagi para pengguna jasa yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Meskipun mengalami situasi perubahan dari pameran secara tatap muka ke pameran secara virtual/daring, kualitas pameran masih sangat baik karena pemangku kepentingan memperhatikan tiap karya yang dipamerkan dari partisipan sebagai pengguna jasa. Hal tersebut menunjukkan bahwa dimensi tangible (bukti fisik), reliabilitiy (kehandalan), responsiveness (cepat tanggap), dan empati dalam pameran virtual memiliki kualitas yang baik dan secara positif memberikan dampak kepuasan terhadap pengguna jasa. Sedangkan pada dimensi assurance (jaminan), pemangku kepentingan tidak memengaruhi kepuasan terhadap pengguna jasa, karena kualitas assurance (jaminan) berasal dari kesadaran pengguna jasa dalam berkarya yang harus tetap mengikuti pameran walaupun dengan situasi yang berbeda. Participants’ Perceptions of the Virtual Agency of Art Exhibition Quality in the Covid-19 Pandemic Situation ABSTRACT The Corona Virus Disease Pandemic (Covid-19) that has occurred recently has caused changes in various structures of community life and forms of community activities, one of which is an art exhibition. The transfer of the concept and mode of the exhibition that was previously carried out face-to-face to virtual/daring, of course, can affect the quality of an exhibition, both in terms of service, display concept and information system used, so that stakeholders in the exhibition have roles and responsibilities. responsible for realizing exhibitions that remain of high quality and provide experience and satisfaction to service users even though the exhibition is virtually based. Exhibition quality testing is carried out by conducting semi-structured interviews with seven speakers using virtual/daring exhibition services and measured through five dimensions of service quality, namely Tangible, Reliability, Responsiveness, Empathy, and Assurance. Based on the results of the research conducted, virtual/daring exhibitions provide new experiences for service users that they have never experienced before. Although the situation has changed from face-to-face exhibition to virtual/daring exhibition, the quality of the exhibition is still very good because stakeholders pay attention to every work on display from participants as service users. This shows that the dimensions of tangible, reliability, responsiveness, and empathy in virtual exhibitions have good quality and have a positive effect on service user satisfaction. Whereas in the dimension of assurance, stakeholders do not affect service user satisfaction, because quality assurance comes from the awareness of service users in their work who must continue to participate in exhibitions even in different situations.
Motivasi Relawan dalam Acara Seni Budaya (Studi Kasus Festival Banjar di Jakarta) Fariz Al Hazmi; Sherlyta Seftiandy
JURNAL TATA KELOLA SENI Vol 8, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Program Pascasarjana ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jtks.v8i1.5771

Abstract

ABSTRAKKualitas suatu acara festival dapat dikatakan baik apabila dapat melibatkan masyarakat. Salah satu festival yang mempromosikan seni budaya dan pariwisata yaitu Festival Banjar, di mana festival tersebut sudah dilaksanakan dalam bentuk acara tahunan sejak tahun 2017 yang diselenggarakan oleh Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) Jabodetabek. Festival Banjar melibatkan masyarakat lokal, khususnya anak muda sebagai Relawan untuk membantu proses keberlangsungan acara. Dengan adanya peluang keterlibatan dalam acara yang kemudian menjadi daya tarik sebagian masyarakat untuk berpartisipasi dan ikut serta sebagai relawan dalam Festival Banjar. Hal tersebut tentunya didasari dari sebuah motivasi dan dorongan baik dari individu maupun dari lingkungan sekitar. Tujuan dalam penelitian yaitu meninjau terkait motivasi relawan untuk terlibat mengikuti kegiatan kerelawanan melalui enam dimensi Volunteer Fungction Inventory (VFI) dan tiga teori kebutuhan McClelland. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur. Hasil menunjukkan bahwa motivasi berperan penting dalam memengaruhi relawan yang terlibat dalam acara seni budaya. Nilai menjadi dasar dalam keterlibatan relawan melalui rasa memiliki terhadap kebudayaan yang dipertunjukkan. Selain itu, kebutuhan akan pemahaman, sosial, pencapaian, karir, dan perlindungan juga mendorong keikutsertaan relawan dalam membantu acara seni budaya. Volunteer Motivation in Cultural Arts Events(Case Study of Banjar Festival in Jakarta)ABSTRACTThe quality of a festival event can be said to be good if it can involve the community. One of the festivals that promote arts, culture and tourism is the Banjar Festival, where the festival has been held in the form of an annual event since 2017 organized by the Jabodetabek Bubuhan Harmony (KBB). The Banjar Festival involves local people, especially young people, as volunteers to help the process of the event's sustainability. With the opportunity to be involved in the event which later became an attraction for some people to participate and participate as volunteers in the Banjar Festival. This is certainly based on motivation and encouragement from both the individual and the surrounding environment. The purpose of this research is to review the motivation of volunteers to be involved in volunteer activities through 6 dimensions of the Volunteer Function Inventory (VFI) and 3 McClelland's theory of needs. This research uses a descriptive qualitative method with a case study approach. Data collection techniques in this study used semi-structured interviews. The results show that motivation plays an important role in influencing volunteers who are involved in cultural arts events. Values are the basis for volunteer involvement through a sense of belonging to the culture shown. In addition, the need for understanding, social, achievement, career and protection also encourages the participation of volunteers in assisting cultural arts events.
Utilization Of Rhizophora Stylosa Bark For Natural Dyeing On Cotton Batik Fabric Fariz Al Hazmi; Ataswarin Oetopo
Corak Vol 11, No 1 (2022): MAY 2022
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/corak.v11i1.5727

Abstract

The Rhizophora stylosa mangrove or commonly known as Red Mangrove grows in coastal areas with a saltwater and muddy environment. Natural dyes are extracted from such plant parts as roots, leaves, flowers, stems, and fruits. Natural dyes have distinctive colors and are environmentally friendly compared to synthetic dyes. The use of such natural dyes as mangroves can contribute to the green movement by minimizing the number of pollutants. The objective of this study was to analyze the result of Rhizophora stylosa mangrove stem bark color and its quality in cotton batik fabric. The mangrove stem bark is applied as the raw material for natural dyes. The bark is extracted by boiling it to obtain a natural dye solvent. The dye is tested on cotton-based fabrics by mordanting or fixation using alum (KAI(SO4)21∙2H2O), calcium oxide (Ca(OH)2), and ferrous sulfate (FeSO4). Red mangrove bark (Rhizophora stylosa) can produce natural colors of grey, brown, and peach on fabrics made of natural fibers (cotton fabrics) in batik. The hue and color depend on the type of the applied fixative material and the temperature in the process of boiling the fabric to release the wax on the batik (lorod). This research highlight that the red mangrove (Rhizophora stylosa) can be used as a dye in batik-making.