Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Dunia Kesmas

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS PADA IBU DI RSUD. Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG Ana Mariza
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v6i3.493

Abstract

Menurut data WHO persentase kemungkinan terjadinya abortus cukup tinggi sekitar 15%-40% angka kejadian, diketahui pada ibu yang sudah dinyatakan positif hamil dan 60%-75% angka abortus terjadi sebelum usia kehamilan 12 minggu. Tujuan penelitian diketahui hubungan usia dan paritas dengan kejadian abortus. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dilaksanakan di Rumah Sakit Abdoel Moeloek Bandar Lampung tahun 2016. Populasi penelitian ini adalah 289 ibu hamil trimester I dan II, teknik penelitian menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel 168 responden. Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Analisa data yang digunakan adalah analisis bivariat secara chi square. Hasil penelitian dapat simpulkan ibu hamil trimester I dan II yang dirawat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek yang mengalami abortus lebih banyak dibandingkan yang tidak. Terdapat hubungan a n t a r a usia, dan paritas dengan kejadian abortus. Berdasarkan hasil itu disarankan pada ibu hamil agar mengatur jarak dan usia kehamilan untuk menghindari kejadian abortus
EFEKTIFITAS PENGGUNAANPEMBALUTHERBALTERHADAP PENURUNAN KEJADIANFLUOR ALBUS PADA MAHASISWIDIII KEBIDANAN UNIVERSITAS MALAHAYATI TAHUN 2017 Vida Wira Utami; Ana Mariza
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 6, No 4 (2017): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v6i4.498

Abstract

Dalamkehidupankesehatanseorangwanitaterdapatbeberapakeluhanpenyakit, Salahsatukeluhanyangamatmenggangguituadalahfluoralbus(keputihan).Fluoralbus (Keputihan) adalahcairanyangberlebihanyangkeluardarivagina.Keputihanbisabersifatfisiologis (dalamkeadaannormal)namunbisajugabersifatpatologis(karenapenyakit).Kasus kankerleher rahim90%ditandaidengan keputihan. Walaupun tidaksemuakeputihandisebabkan karenakankerserviks. Berdasarkandatapenelitiantentangkesehatanreproduksiwanitamenunjukkan75% wanitadiduniapastimenderitakeputihanpalingtidaksekaliseumurhidupdan45% diantaranyabisamengalaminyasebanyakduakaliataulebih.Menurut WHO,Indonesia merupakanNegaradenganpenderitakankermulutrahimno.1diduniadan62%disebabkan olehpenggunaanpembalutyangtidakberkualitas.Pembalut herbalmerupakan pembalutwanitayangterbuatdarikapasmurnimengandungherbaldanantisepticalami, bebas dari bahan kimiaberbahaya.Rancanganpenelitianmenggunakanpreeksperimentalpendekatanonegrouppretest posttestdesign. pengamatandilakukanselama3siklus(3bulan).penelitian ini ingin mengetahui pengaruh penggunaan pembalut herbal terhadap kejadian fluor albus (keputihan) pada mahasiswa DIII Kebidanan Universitas Malahayati. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa DIII Kebidanan Universitas Malahayati Bandar Lampung tahun 2017.Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa pembalutherbalefektifdalammenurunkankejadian fluor albus dengan diperoleh t hitung13,063 danP Value0,000. Hal ini dikarenakan pembalut herbalyang digunakandalampenelitianinimengandung100%kapasmurnidanbahanherbalalami yang diproduksidengansystembioteknologi
ANALISIS FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN FLUOR ALBUS PADA SISWI DI SMPN DI WILAYAH KECAMATAN TELUK BETUNG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 Ana Mariza; Marsal Usman; Lolita sari
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 3, No 3 (2014): Volume 3 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v3i3.398

Abstract

Sepanjang kehidupan kesehatan seorang wanita terdapat beberapa keluhanpenyakit, salah satu keluhan yang amat mengganggu itu adalah fluor albus (keputihan).Kasus kanker leher rahim 90% ditandai dengan keputihan. Data penelitian tentangkesehatan reproduksi wanita menunjukkan 75% wanita di dunia pasti menderitakeputihan paling tidak sekali seumur hidup dan 45% diantaranya bisa mengalaminyasebanyak dua kali atau lebih. Hasil survey Pusat Penelitian Kesehatan (PUSLITKES)Universitas Indonesia bekerja sama dengan Sentra Kawula Muda (SKALA) dan WorldPopulation Foundation (WPF) Indonesia diketahui bahwa remaja putri pada tahun 2011sebanyak 65% pernah mengalami keputihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuifaktor resiko yang berhubungan dengan kejadian fluor albus pada siswi di SMPN diWilayah Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung Tahun 2013.Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain cross sectional.Populasi berjumlah 795 siswi. Dilakukan teknik proportional stratified random samplingdidapatkan sampel sejumlah 259 siswi. Pengambilan data secara langsung denganmetode wawancara menggunakan kuisioner. Analisa bivariat menggunakan uji chi-squaredan analisis multivariate dengan uji regresi logistik ganda.Hasil penelitian pada analisa bivariat menunjukkan bahwa ada hubunganpenggunaan celana dengan kejadian fluor albus (p=0,000, OR=14,960), kebersihanorgan kewanitaan dengan kejadian fluor albus (p=0,002, OR=13,490), penggunaansabun pembersih kewanitaan dengan kejadian fluor albus (p=0,000, OR=22,000),penggunaan toilet umum dengan kejadian fluor albus (p=0,000, OR=18,242),penggunaan pembalut dengan kejadian fluor albus (p=0,000, OR=15,547), penggunaanpantyliner dengan kejadian fluor albus (p=0,000, OR=(12,364). Dari analisis multivariatfaktor yang paling berhubungan dengan kejadian fluor albus adalah penggunaan sabunpembersih kewanitaan dengan OR= 21,044. Saran yang diberikan adalah para siswidianjurkan tidak menggunakan sabun pembersih kewanitaan karena akan merusak floranormal vagina.Kata kunci : Fluor albus, faktor yang berhubungan
ANALISIS FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN FLUOR ALBUS PADA SISWI DI SMPN DI WILAYAH KECAMATAN TELUK BETUNG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 Ana Mariza; Marsal Usman; Lolita sari
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v4i2.426

Abstract

Sepanjang kehidupan kesehatan seorang wanita terdapat beberapa keluhan penyakit, salah satu keluhan yang amat mengganggu itu adalah fluor albus (keputihan). Kasus kanker leher rahim 90% ditandai dengan keputihan. Data penelitian tentang kesehatan reproduksi wanita menunjukkan 75% wanita di dunia pasti menderita keputihan paling tidak sekali seumur hidup dan 45% diantaranya bisa mengalaminya sebanyak dua kali atau lebih. Hasil survey Pusat Penelitian Kesehatan (PUSLITKES) Universitas Indonesia bekerja sama dengan Sentra Kawula Muda (SKALA) dan World Population Foundation (WPF) Indonesia diketahui bahwa remaja putri pada tahun 2011 sebanyak 65% pernah mengalami keputihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian fluor albus pada siswi di SMPN di Wilayah Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung Tahun 2013.Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi berjumlah 795 siswi. Sampel proportional stratified random sampling sejumlah 259 siswi. Pengambilan data wawancara dengan kuisioner. Analisa bivariat menggunakan uji chi-square dan analisis multivariate dengan uji regresi logistik ganda.Hasil penelitian pada analisa bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan penggunaan celana dengan kejadian fluor albus (p=0.000, OR=1.960), kebersihan organ kewanitaan dengan kejadian fluor albus (p=0.002, OR=13.490), penggunaan sabun pembersih kewanitaan dengan kejadian fluor albus (p=0.000, OR=22.000), penggunaan toilet umum dengan kejadian fluor albus (p=0.000, OR=18.242), penggunaan pembalut dengan kejadian fluor albus (p=0.000, OR=15.547), penggunaan pantyliner dengan kejadian fluor albus (p=0.000, OR=(12.364). Dari analisis multivariat faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian fluor albus adalah penggunaan sabun pembersih kewanitaan dengan OR= 21.044. Kesimpulan terdapat hubungan penggunaan celana, kebersihan organ kewanitaan, sabun pembersih kewanitaan, toilet umum, pembalut dan pantyliner dengan kejadian fluor albus, serta variabel sabun pembersih kewanitaan merupakan paling dominan. Disarankan, para siswi untuk tidak menggunakan sabun pembersih kewanitaan.Kata kunci : Celana, organ kewanitaan, sabun, toilet, pembalut, dan pantyliner, fluor albus
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI BPS RHOMA SARTIKA NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2015 Ana Mariza
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 4, No 4 (2015): Volume 4 Nomor 4
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v4i4.449

Abstract

Berdasarkan hasil perhitungan data SUSENAS tahun 2012, presentasi bayi usia 0-6 bulan yang menerima ASI Eksklusif di Propinsi Lampung sebesar 30,5%. Jika diperkabupaten atau kota, Bandar Lampung masih dibawah rata-rata yaitu sebesar 21,46%. Tujuan dari penelitian ini diketahui hubungan pendidikan dengan pekerjaan ibu terhadap pemberian asi eksklusif di BPS Rhoma Sartika, SST Natar, Lampung Selatan 2015.Jenis penelitian ini kuantitatif dengan rancangan analitik pendekatan cross sectional, dimana populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan sebanyak 39 dan sampel sebanyak 39 orang yang diambil dengan tehnik total sampling. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan uji statistik Chi Square.Hasil analisa dalam penelitian ini menunjukkan bahwa distribusi frekuensi Distribusi frekuensi pemberian ASI eksklusif sebagian besar dengan kategori tidak memberikan sebanyak 21 responden (53,8%). Distribusi frekuensi pendidikan responden sebagian besar dengan kategori pendidikan rendah sebanyak 24 responden (61,5%). Distribusi frekuensi pekerjaan responden sebagian besar dengan kategori tidak bekerja sebanyak 22 responden (56,4%). Ada hubungan pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif (p-value 0,000 < α 0,05). OR: 24,700. Ada hubungan pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif (p-value 0,003 < α 0,05). OR: 11,050.Disarankan ibu menyusui untuk dapat lebih aktif dalam mencari informasi dan lebih meningkatkan pengetahuanagar lebih mengetahui tentang pemberian ASI eksklusif, sehingga diharapkan lebih meningkatnya kesadaran dalam pemberian ASI eksklusif.Kata Kunci : Pendidikan - Pekerjaan - ASI Eksklusif.