Marsal Usman
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN FLUOR ALBUS PADA SISWI DI SMPN DI WILAYAH KECAMATAN TELUK BETUNG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 Ana Mariza; Marsal Usman; Lolita sari
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 3, No 3 (2014): Volume 3 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v3i3.398

Abstract

Sepanjang kehidupan kesehatan seorang wanita terdapat beberapa keluhanpenyakit, salah satu keluhan yang amat mengganggu itu adalah fluor albus (keputihan).Kasus kanker leher rahim 90% ditandai dengan keputihan. Data penelitian tentangkesehatan reproduksi wanita menunjukkan 75% wanita di dunia pasti menderitakeputihan paling tidak sekali seumur hidup dan 45% diantaranya bisa mengalaminyasebanyak dua kali atau lebih. Hasil survey Pusat Penelitian Kesehatan (PUSLITKES)Universitas Indonesia bekerja sama dengan Sentra Kawula Muda (SKALA) dan WorldPopulation Foundation (WPF) Indonesia diketahui bahwa remaja putri pada tahun 2011sebanyak 65% pernah mengalami keputihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuifaktor resiko yang berhubungan dengan kejadian fluor albus pada siswi di SMPN diWilayah Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung Tahun 2013.Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain cross sectional.Populasi berjumlah 795 siswi. Dilakukan teknik proportional stratified random samplingdidapatkan sampel sejumlah 259 siswi. Pengambilan data secara langsung denganmetode wawancara menggunakan kuisioner. Analisa bivariat menggunakan uji chi-squaredan analisis multivariate dengan uji regresi logistik ganda.Hasil penelitian pada analisa bivariat menunjukkan bahwa ada hubunganpenggunaan celana dengan kejadian fluor albus (p=0,000, OR=14,960), kebersihanorgan kewanitaan dengan kejadian fluor albus (p=0,002, OR=13,490), penggunaansabun pembersih kewanitaan dengan kejadian fluor albus (p=0,000, OR=22,000),penggunaan toilet umum dengan kejadian fluor albus (p=0,000, OR=18,242),penggunaan pembalut dengan kejadian fluor albus (p=0,000, OR=15,547), penggunaanpantyliner dengan kejadian fluor albus (p=0,000, OR=(12,364). Dari analisis multivariatfaktor yang paling berhubungan dengan kejadian fluor albus adalah penggunaan sabunpembersih kewanitaan dengan OR= 21,044. Saran yang diberikan adalah para siswidianjurkan tidak menggunakan sabun pembersih kewanitaan karena akan merusak floranormal vagina.Kata kunci : Fluor albus, faktor yang berhubungan
ANALISIS FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN FLUOR ALBUS PADA SISWI DI SMPN DI WILAYAH KECAMATAN TELUK BETUNG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 Ana Mariza; Marsal Usman; Lolita sari
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v4i2.426

Abstract

Sepanjang kehidupan kesehatan seorang wanita terdapat beberapa keluhan penyakit, salah satu keluhan yang amat mengganggu itu adalah fluor albus (keputihan). Kasus kanker leher rahim 90% ditandai dengan keputihan. Data penelitian tentang kesehatan reproduksi wanita menunjukkan 75% wanita di dunia pasti menderita keputihan paling tidak sekali seumur hidup dan 45% diantaranya bisa mengalaminya sebanyak dua kali atau lebih. Hasil survey Pusat Penelitian Kesehatan (PUSLITKES) Universitas Indonesia bekerja sama dengan Sentra Kawula Muda (SKALA) dan World Population Foundation (WPF) Indonesia diketahui bahwa remaja putri pada tahun 2011 sebanyak 65% pernah mengalami keputihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian fluor albus pada siswi di SMPN di Wilayah Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung Tahun 2013.Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi berjumlah 795 siswi. Sampel proportional stratified random sampling sejumlah 259 siswi. Pengambilan data wawancara dengan kuisioner. Analisa bivariat menggunakan uji chi-square dan analisis multivariate dengan uji regresi logistik ganda.Hasil penelitian pada analisa bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan penggunaan celana dengan kejadian fluor albus (p=0.000, OR=1.960), kebersihan organ kewanitaan dengan kejadian fluor albus (p=0.002, OR=13.490), penggunaan sabun pembersih kewanitaan dengan kejadian fluor albus (p=0.000, OR=22.000), penggunaan toilet umum dengan kejadian fluor albus (p=0.000, OR=18.242), penggunaan pembalut dengan kejadian fluor albus (p=0.000, OR=15.547), penggunaan pantyliner dengan kejadian fluor albus (p=0.000, OR=(12.364). Dari analisis multivariat faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian fluor albus adalah penggunaan sabun pembersih kewanitaan dengan OR= 21.044. Kesimpulan terdapat hubungan penggunaan celana, kebersihan organ kewanitaan, sabun pembersih kewanitaan, toilet umum, pembalut dan pantyliner dengan kejadian fluor albus, serta variabel sabun pembersih kewanitaan merupakan paling dominan. Disarankan, para siswi untuk tidak menggunakan sabun pembersih kewanitaan.Kata kunci : Celana, organ kewanitaan, sabun, toilet, pembalut, dan pantyliner, fluor albus
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYEBAB TIDAK LANGSUNG KASUS KEMATIAN MATERNAL DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2008-2011 Rosmiyati Rosmiyati; Marsal Usman
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 3, No 2 (2014): Volume 3 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v3i2.390

Abstract

Penyebab kematian maternal merupakan masalah yang cukup kompleks, dimanakematian maternal dapat digolongkan pada kematian obstetri langsung dan tidaklangsung. Data kematian maternal yang disebabkan faktor tidak langsung menurut dataSDKI tahun 2005 yaitu resiko usia < 20 tahun(0,3%) sedangkan usia >35 tahun(13,9%), terlalu banyak jumlah anak(P>=4) sebanyak 37% dan disebabkan terlalu dekatjarak anak(S<2tahun) ada 9,4%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktoryang berhubungan dengan penyebab tidak langsung kematian Maternal di Kota BandarLampung tahun 2008-2011Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan pendekatan case controlstudi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mengalami kehamilan,persalinan dengan resiko tinggi di Kota Bandar Lampung tahun 2008-2011 dengansampel minimal dari kasus yang ada 68 orang dan kontrol 68 orang, jumlah 136 orangyang diambil dengan tehnik purposive sampling. Data yang yang digunakan dalampenelitian ini merupakan data skunder dengan tehnik pengumpulan data menggunakandokumentasi. Analisis data menggunakan chi square.Hasil penelitian didapatkan responden dengan kasus hipertensi 36,2 %, jantung26,5 %, Anemia 50% dan usia resiko(<20th >35th) 35,3%, terlalu banyak jumlahanak(P>=4) 76,5%, Pada uji chi square didapatkan hasil hipertensi (p-valsue 0,062 OR= 2,187 95 CI : 2,222-27,094), jantung (p-value 0,085 OR = 2,360 95 CI : 2,104-30,118), anemia (p-value 0,014 OR = 2,579 95 CI :3,583– 45,549), usia resiko (pvalue0,000 OR = 0,105 95 CI : 0,044-0,277), paritas (p-value 0,188 OR = 0,564 95CI 0,259-1,731), jarak kelahiran (p-value 0,843 OR=1,170)Maka dapat disimpulkan, terdapat hubungan yang bermakna antara anemia dengankematian maternal,juga usia resiko tinggi dengan kematian maternal. Sedangkanvariabel hipertensi, jantung, paritas, jarak kelahiran tidak terdapat hubungan yangbermakna dengan kematian maternal. Bagi petugas kesehatan disarankan lebih seringmengadakan penyuluhan dan konseling serta pelayanan berkualitas tentang kesehatanibu hamil, bersalin dan nifas(khususnya pemberian tablet FE, dan KB) sehingga dapatmencegah kematian maternal.Kata kunci : kematian maternal, anemia, usia resiko.