p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Sentris
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Shanghai Cooperation Organization (SCO) in Eurasia Regionalism: New India-Pakistan Membership and Regional Security Raviq Ayusi; Siti Nurhasanah
Jurnal Sentris Vol. 1 No. 1 (2019): Regionalism
Publisher : Kelompok Studi Mahasiswa Pengkaji Masalah Internasional Unpar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/sentris.v1i1.4175.165-180

Abstract

Tulisan ini membahas tipologi baru dalam regionalisme saat ini yang ada di kawasan Eurasia, Shanghai Cooperation Organization (SCO). SCO adalah SCO adalah permanen organisasi internasional antar-pemerintah yang awalnya dibentuk untuk memerangi terorisme, separatisme dan ekstremisme (3T) di kawasan Eurasia. Regionalisme muncul bisanya disebabkan beberapa faktor seperti faktor geografi, kondisi sosial budaya, kerjasama ekonomi dan lain sebagainya. Berdasarkan ciri regionalisme dan adanya globalisasi, makalah ini menganalisa karakteristik khusus regionalisme dikawasan Eurasia yang diwakili oleh SCO melalui pendekatan tatakelola keamanan dan regionalisme. Karakter regionalisme SCO terlihat dari bagaimana proses keanggotaan India dan Pakistan sebagai anggota SCO pada Juni 2017 dan faktor keamanan kawasan. Tulisan ini akan diuraikan melalui tiga komponen: dinamika dan perkembangan SCO dalam menghadapi ancaman keamanan kawasan, tatakelola keamanan: bagaimana SCO melihat ancaman keamanan kawasan saat ini, dan identifikasi regionalisme melalui studi kasus perluasan keanggotaan India dan Pakistan dalam SCO
Defining the Role of Multinational Corporations: Starbucks and Coffee Culture in Indonesia Siti Nurhasanah; Chika Dewi
Jurnal Sentris Vol. 2 No. 2 (2019): Non State Actor
Publisher : Kelompok Studi Mahasiswa Pengkaji Masalah Internasional Unpar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/sentris.v2i2.4181.63-77

Abstract

Aktor-aktor non-negara dalam Hubungan Internasional memiliki kekuatan ekonomi, politik, dan sosial yang memiliki pengaruh dalam level nasional dan internasional. Tulisan ini akan fokus membahas salah satu aktor non-negara yaitu MNCs dengan mengambil studi kasus Starbucks. Starbucks merupakan salah satu MNCs yang berhasil menjadi coffee shop nomor satu dan pada tahun 2018 tercatat memiliki 27.000 outlet yang tersebat di seluruh belahan dunia. Indonesia telah menjadi host country sejak tahun 2002 saat Starbucks pertama kali hadir di Indonesia berlokasi di Plaza Indonesia. Starbucks telah berkembang pesat dan pada tahun 2018 tercatat memiliki 326 outlet di 22 kota besar di Indonesia. Starbucks tidak hanya menjual kopi, tetapi memberikan kesan baru dalam menikmati kopi yang dikenal dengan “Starbucks experience”. Starbucks telah mempromosikan coffee culture sejak 1971. Di Indonesia, Starbucks telah berkontribusi terhadap transformasi budaya ngopi dari cara tradisional menjadi modern, dimana tempat ngopi dibuat sangat nyaman dimanjakan dengan berbagai fasilitas. Starbucks menjadi bagian dari modernisasi budaya ngopi di Indonesia yang telah mendorong kedai-kedai kopi untuk mencontoh manajemen dan pemasaran Starbucks serta memiliki sasaran konsumen yang lebih luas. Starbucks menciptakan berbagai inovasi terutama dalam varian rasa yang memungkinkan kopi bisa dinikmati oleh siapa saja tanpa mengenal umur. Dalam tulisan ini, penulis ingin menganalisis kedatangan Starbucks kaitannya dengan transformasi budaya ngopi di Indonesia menggunakan konsep milik Arjun Appandurai yaitu “5 dimensions of global cultural flow” dan menganalisis kegagalan Starbucks dalam menciptakan produk hibrid di Indonesia.