Roh Cahaya Padang
Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kekerasan Terhadap Perempuan Dalam Pernikahan Pariban : (Studi Etnografi Kritis Pernikahan Sepupu di Desa Pasir Tengah, Kabupaten Dairi) Roh Cahaya Padang; Formas Juitan Lase
Jurnal Inada: Kajian Perempuan Indonesia di Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar Vol. 3 No. 2 (2020): DESEMBER
Publisher : Pusat Studi Wanita, Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/ji.v3i2.2856

Abstract

Abstract This article discusses violence against women in Pariban marriages. Pariban marriages are cousins' marriages that are the only legal ones. This Pariban marriage is also known as a harmonious marriage in Batak culture. Does this research try to explore whether there is violence in Pariban marriages? Then, what are the characteristics of the violence occurring in Pariban marriages, especially in Pasir Tengah village, Dairi Regency? To answer this question, the researcher used the critical ethnographic method developed by Creswell. In addition, this study also uses Pierre Bourdieu's theory and WHO's concept of interpersonal violence and interpersonal communication. Then in the results of this study, the researcher found that there was violence against women who were married to Pariban. The characteristics of violence experienced are four forms of violence, namely physical violence, psychological violence, economic violence and sexual violence. Keywords: Critical Ethnography, Women's Violence, Pariban Marriage, Pierre Bourdieu Abstrak Artikel ini membahas kekerasan terhadap perempuan dalam pernikahan Pariban. Pernikahan Pariban merupakan pernikahan sepupu yang satu-satunya sah di mata hukum. Pernikahan pariban ini juga dikenal sebagai pernikahan yang harmonis di budaya Batak. Penelitian ini mencoba menelusuri kekerasan dalam pernikahan pariban sekaligus mengkarateristikkan karakteristik kekerasan dalam pernikahan Pariban terkhususnya di desa Pasir Tengah, Kabupaten Dairi. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka peneliti menggunakan metode etnografi kritis yang dikembangkan oleh Jhon Creswell. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan teori Pierre Bourdieu dan konsep kekerasan antar pribadi dari WHO dan komunikasi interpersonal. Kemudian pada hasil penelitian ini, peneliti menemukan bahwa adanya kekerasan terhadap perempuan yang menikah dengan pariban. Karakteristik kekerasan yang dialami terdapat empat bentuk kekerasan, yaitu kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan ekonomi dan kekerasan seksual. Kata Kunci: Etnografi Kritis, Kekerasan Perempuan, Pernikahan Pariban, Pierre Bourdieu