Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengelolaan laboratorium IPA SMP daerah terpencil yang terdiri dari empat indikator yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dilaksanakandi SMPN 1 Baruppu, SMP Negeri 2 Baruppu Satap,SMPN 1 Rantebua, SMPN 2 Rantebua, SMP Negeri 1 Buntu Pepasan dan SMP Negeri 2 Buntu Pepasan. Hasil penelitian menunjukkan 1) Perencanaan pengelolaan laboratorium IPA SMP belum dilakukan secara efektif hal ini ditandai dengan tidak adanya penyusunan pengadaan dan perbaikan alat atau bahan praktikum, dan penyusunan jadwal pratikum 2) Pengorganisasian pengelolaan Laboratorium IPA SMP juga belum dilakukan secara efektif yang meliputi struktur pengelola laboratorium IPA belum ada secara lengkap 3) Pelaksanaan pengelolaan laboratorium IPA SMP belum dilakukan secara efektif hal ini dikarenakan sekolah tidak memiliki laboran IPA sehingga penyedian dan pengembalian alat dan bahan praktikum dilakukan oleh siswa dan guru 4) Pengawasan pengelolaan Laboratorium IPA SMP masih belum dilakukan secara teratur hanya pada waktu tertentu oleh penanggung jawab utama melalui kunjungan apabila ada kesempatan tertentu. Grafik pengelolaan laboratorium IPA SMP diperoleh persentase rata-rata untuk perencanaan, pengorganisasian,pelaksanaan dan pengawasan yaitu 42,75 %, hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan laboratorium IPA secara keseluruhan belum dilaksanakan secara efektif.