Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Prosiding Konferensi Nasional PKM-CSR

Pelatihan Implementasi Kewirausahaan Berbasis Lingkungan (Green Entrepreneurship) Pada Siswa SMA Negeri 9 Tangerang Slamet Mudjijah; Yugi Setyarko
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.177 KB)

Abstract

Pemanfaatan sumber daya alam harus mendukung prinsip pembangunan berkelanjutan (sustainable development), yaitu kegiatan pembangunan yang dilakukan saat ini tanpa mengorbankan kesempatan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhannya. Keberlanjutan sebuah usaha dalam jangka panjang bergantung pada seberapa peduli pengusaha terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh usahanya. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan kesadaran lingkungan sekaligus mengembangkan jiwa kewirausahaan para generasi muda khususnya siswa SMA Negeri 9 Tangerang. Pelatihan tentang implementasi kewirausahaan berwawasan lingkungan (green enterpreneurship) pada golongan tenaga kerja produktif (siswa SMA) yang dinilai memiliki potensi untuk mengimplementasikan dan mengembangkan konsep tersebut pasca menyelesaikan studinya. Kegiatan ini dilaksanakan dengan bentuk presentasi dan evaluasi hasil. Kegiatan pada pertemuan pertama berupa presentasi diberikan oleh dosen, dan pertemuan kedua dilakukan evaluasi terhadap implementasi pelatihan yang akan digunakan sebagai pertimbangan kegiatan berikutnya. Kegiatan diikuti oleh empat puluh satu siswa kelas X. Hasil kegiatan menunjukan bahwa peserta pelatihan memahami dan menyadari arti pentingnya kemandirian ekonomi yang berbasis lingkungan. Hasil evaluasi kegiatan menghasilkan rencana lanjutan yaitu tentang perintisan usaha berbasis lingkungan sebagai inkubator bisnis bagi siswa SMA Negeri 9 Tangerang.
Pelatihan Peluang Usaha Berbasis Sumber Daya Lokal Bagi Pengrajin Batik Di Desa Kedungkamal Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo Slamet Mudjijah; Astrid Dita Meirina Hakim
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.461 KB)

Abstract

Desa Kedungkamal Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo menjadi salah satu andalan bagi Pemerintah Daerah sebagai upaya menciptakan wilayah eko-wisata. Pemerintah Daerah Purworejo mengembangkan kawasan kerajinan batik berbasis sumber daya lokal. Wirausaha membatik dikelola oleh beberapa ibu rumah tangga. Kendala yang dialami pembatik adalah permodalan masih menggunakan sumber pribadi para anggotanya. Motif batik yang digunakan dalam proses membatik berdasarkan permintaan pemesan atau berdasarkan penawaran pembatik yang idenya berasal dari gambar motif batik yang ada di media internet. Hal ini tidak sesuai dengan prinsip kreatif dan inovatif yang menjadi cira khas wirausahawan. Oleh karena itu perlu dilakukan edukasi bagi para pembatik di Desa Kedungkamal, Kecamatan Grabag kabupaten Purworejo tentang pentingnya kreatifitas dan inovasi dalam menjalankan usahanya. Peluang usaha akan dapat dikembangkan secara optimal bila inovasi telah mampu meningkatkan minat para pecinta batik. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan tentang peluang usaha bagi Pengrajin Batik di Desa Kedungkamal Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo. Kegiatan diharapkan akan berdampak pada keberlanjutan usaha pengrajin batik dan terbentuknya kawasan eko-wisata Kabupaten Purworejo. Kegiatan diikuti oleh 12 pengrajin batik, dilaksanakan dengan metode diskusi dan pendampingan selama satu semester. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa para peserta semakin berusaha meningkatkan kualitas produk. Penjualan batik juga telah dikembangkan dengan membuat display pada toko terdekat. Rekomendasi diberikan kepada pemerintah daerah untuk memberikan pembinaan lanjutan terutama dalam bidang promosi.