Amar Leina Chindany
Institut Teknologi Bandung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Struktur Visual Storytelling Animasi Edukasi Pelecehan Seksual "Ku Jaga Diriku" Amar Leina Chindany; Alvanov Zpalanzani Mansoor
Wimba : Jurnal Komunikasi Visual Vol. 11 No. 1 (2020)
Publisher : KK Komunikasi Visual & Multimedia Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.918 KB) | DOI: 10.5614/jkvw.2020.11.1.1

Abstract

ABSTRAK               Strategi Pencegahan pelecehan seksual anak telah diinisiasi oleh Pemerintah melalui Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual (GN-AKSA) dengan melakukan sosialisasi dan edukasi secara menyeluruh. Melalui edukasi, anak-anak akan memiliki pengetahuan tentang pelecehan seksual sebagai perlindungan diri. Media edukasi berupa animasi menjadi objek dalam penelitian ini dengan target audiens anak sekolah dasar usia 6-8 tahun. Animasi Ku Jaga Diriku yang dibuat oleh Elya Pradytya adalah salah satu dari beberapa animasi yang digunakan sebagai media untuk sosialisasi edukasi pelecehan seksual anak. Pesan yang disampaikan dalam animasi terkait bagian tubuh yang boleh disentuh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain dan respons yang dapat dilakukan sebagai perlindungan diri. Animasi sebagai bentuk visual storytelling aktif yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dalam bentuk cerita yang divisualisasikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur visual storytelling untuk mengetahui kesesuaian kalimat visual dengan informasi verbal dalam animasi Ku Jaga Diriku. Metode yang digunakan adalah analisis data kualitatif deskriptif menggunakan Model Penceritaan Visual Primadi Zpalanzani dan Teori Bahasa Rupa Primadi Tabrani melalui wimba dan tata ungkapnya. Hasil analisis dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa struktur visual storytelling dalam animasi terdiri dari aspek teraga, tak teraga, dan sekuens yang membangun cerita dengan pesan edukasi melalui visual, dan audio dengan baik. Visualisasi menggunakan gaya kartun 2D (gambar datar) memudahkan anak untuk memproses informasi melalui gambar. Kalimat visual dalam animasi sesuai dengan informasi verbal sebagai pesan edukasi. Visual dalam animasi dapat menjelaskan pesan tekstual dengan jelas, konkret dan universal. Kata Kunci: visual storytelling, bahasa rupa, animasi, edukasi, pelecehan seksual anak