Jeffry Octavianus Nessy
Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pandangan Rasul Paulus terhadap Penganiayaan yang Dialami Orang Kristen Jeffry Octavianus Nessy
Teokristi: Jurnal Teologi Kontekstual dan Pelayanan Kristiani Vol 1, No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.337 KB)

Abstract

This article discusses the persecution of believers based and experienced by Paul. As the Lord Jesus has been persecuted, so believers as followers of Christ will be persecuted. Throughout the history of Christianity,it has been proven that believers often experience obstacles and suffering in carrying out their worship. For believers the persecution is not a defeat or even punishment, but a victory. The inhibition and suffering experienced by believers is certainly known by God. God has such a wonderful purpose that he allows the persecution of His children. The purpose is for the glory of Christ to mature believers spiritually, to create the unity of the body of Christ, the church is growing, and evangelism is growing to win souls for the glory of His name. The progress of the gospel is not determined by any circumstances or anyone’s motivation because what the Lord has opened, no man can ever shut.Artikel ini membahas tentang penganiayaan terhadap orang percaya dan yang dialami oleh Paulus. Sebagaimanana Tuhan Yesus telah dianiaya, demikian juga orang-orang percaya sebagai pengikut Kristus akan dianiaya. Di sepanjang sejarah kekristenan terbukti bahwa orang-orang percaya sering mengalami penghambatan serta penderitaan dalam menjalankan ibadahnya. Bagi orang percaya,penganiayaan bukanlah merupakan suatu kekalahan atau bahkan hukuman, melainkan kemenangan. Penghambatan dan penderitaan yang dialami oleh orang percaya tentu diketahui oleh Allah. Allah mempunyai maksud yang indah sehingga ia mengijinkan terjadinya penganiayaan terhadap anak-anak-Nya. Tujuan itu adalah untuk kemuliaan Kristus yang mendewasakan orang-orang percaya dalam rohani, mencipakan kesatuan tubuh Kristus, gereja semakin bertumbuh, serta penginjilan yang semakin berkembang untuk memenangkan jiwa bagi kemuliaan nama-Nya. Kemajuan Injil tidak ditentukan oleh situasi apapun atau motivasi siapapun karena apa yang sudah Tuhan bukakan, tidak ada siapapun juga yang akan bisa menutupnya.