TUNIK TUNIK
Prodi Keperawatan Trenggalek Poltekkes Kemenkes Malang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

GAMBARAN KECEMASAN, DEPRESI DAN MEKANISME KOPING PERAWAT MENGHADAPI MASA PANDEMI COVID-19 TUNIK TUNIK; ELOK YULIDANINGSIH; AWAN HARIYANTO
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.778 KB) | DOI: 10.51878/healthy.v1i1.847

Abstract

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) is a disease caused by severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) and for the first time found in Wuhan, China. Nurses are one of the health professionals who are very risky to the impact of Covid-19. Anxiety psychological disorder is very commonly experienced by the nurses with various cause predictors. This research aimed to provide description of anxiety, depression, and coping mechanism of nurses during Covid-19 pandemic in Trenggalek. The design of this research was cross-sectional study with the total participants of the research were 60 nurses working at dr. Soedomo Hospital and 8 Community Health Center in Trenggalek. The instrument used in this research were two types of questionnaires regarding with anxiety and depression with DASS (Depression, Anxiety, and stress Scale), and coping mechanism to face the stressors and at last the result of the research was described. The result showed that 25% of nurses experienced mild to moderate anxiety, 10% of nurses suffered from mild to moderate depression, and 13% of nurses suffered from the symptoms of mild stress. Coping mechanism applied by the nurses when they experienced the anxiety was seeking for support, doing relaxation and light exercises and praying. Maladaptive coping mechanism used by the nurses when they experienced anxiety and stress were avoiding, self-isolation, silence, crying, anger, and so forth. According to the result, it was expected that the health service provided psychology and psychological therapy to the nurses in order to prevent further complicated impact. ABSTRAKCoronavirus disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) dan pertama ditemukan di Wuhan, China Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang sangat rentan menerima dampak dari munculnya covid-19. Gangguan psikologis kecemasan sangat mudah dialami oleh perawat dengan berbagai sumber penyebab. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran Kecemasan, Depresi dan Mekanisme Koping Perawat di Wilayah Kabupaten Trenggalek Menghadapi Masa Pandemi Covid-19. Desain penelitian ini adalah studi cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 60 perawat yang bekerja di RSUD dr.Soedomo Trenggalek dan 8 Puskesmas di wilayah Kabupaten Trenggalek. Partisipan diberikan kuesioner tentang kecemasan dan depresi dengan menggunakan DASS (Depression, Anxiety and Stress Scale),dan kuesioner yang berisi tentang mekanisme koping dalam menghadapi stressor, kemudian hasil penelitian digambarkan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 25% perawat mengalami kecemasan ringan-sedang, 10 % perawat mengalami depresi ringan-sedang dan 13% perawat mengalami gejala psikologis stress ringan. Mekanisme koping yang digunakan oleh perawat ketika mengalami kecemasan adalah mencari dukungan, melakukan relaksasi, melakukan olahragakecil dan berdoa. Mekanisme koping maladaptif yang digunakan sebagian perawat ketika mengalami kecemasan dan stress antara lain menghindar, menyendiri, menjadi pendiam, menangis, marah dan lain-lain. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan layanan kesehatan menyediakan dukungan psikologis atau terapi psikologis pada perawat agar kecemasan atau depresi perawat tidak menyebabkan dampak yang lebih berat.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DAN PENCEGAHAN TERJADINYA STROKE BERULANG TUNIK TUNIK
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.203 KB) | DOI: 10.51878/healthy.v1i2.1114

Abstract

Recurrent stroke is the occurrence of repeated strokes after the patient is discharged from the hospital or occurs after the first attack. Repeated strokes will cause more severe symptoms than the previous ones, this is because the damaged area is wider than the previous attack. Therefore, the patients and their families have to know how to prevent and what causes recurrent strokes. The purpose of this study was to determine the cause and prevention factors of recurrent stroke. The method used in this research was a literature review and the data sources were taken from Proquest, Ovid, and Google Scholar. The journals used in this study were twenty (20) research journal articles. The result showed that recurrent stroke had several cause and prevention factors. The factors included permanent factor (age) and changeable factor (lifestyle). Other factors were the provision of pharmacological therapy for controlling comorbidities, providing knowledge, motivation, and support to patients, as well as controlling stress and depression in patients ABSTRAKStroke berulang merupakan kejadian serangan ulang stroke setelah pasien pulang dari layanan kesehatan atau terjadi setelah serangan pertama. Stroke berulang akan menimbulkan gejala yang lebih parah dari gejala sebelumnya, hal ini dikarenakan área yang rusak lebih luas dibandingkan serangan sebelumnya. Penderita dan keluarga harus mengetahui bagaimana cara pencegahan dan apa saja yang menyebabkan terjadinya stroke berulang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab dan pencegahan terjadinya stroke berulang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan studi literatur review, sumber diambil dari Proquest, ovid, google scholar. Jurnal yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 20 jurnal penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stroke berulang memiliki beberapa faktor penyebab dan pencegah. Faktor tersebut antara lain faktor yang tidak bisa diubah (usia); faktor yang bisa diubah (gaya hidup). Faktor lainnya yaitu pemberian terapi farmakologis untuk pengendalian penyakit penyerta sebagai faktor resiko, pemberian pengetahuan, motivasi dan dukungan kepada pasien, dan juga pengendalian stress dan depresi pasien
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DALAM MENCEGAH TERJADINYA KOMPLIKASI HIPERTENSI TUNIK TUNIK; ELOK YULIDANINGSIH; YUYUN PUTRI MANDASARI
COMMUNITY : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/community.v2i2.1598

Abstract

Hypertension is one of the chronic diseases that many people suffer from in the working area of ??Karangan Health Center. During the pandemic, cadres have a vital role when people are afraid to visit health services, so cadres are expected to be active in overcoming problems experienced by sufferers, including preventing the emergence of complications of Hypertension. This community service activity aimed to increase cadres' knowledge, understanding, and skills to prevent Hypertension complications. This community service method was pre and post-test, counseling, training (training on how to measure blood pressure, training on how to do counseling) to cadres, and distributing tensimeters to cadres. The number of cadres who were targeted in this community service activity was 25 cadres from several villages under the authorization of Puskesmas Karangan. The results of community service based on observation and evaluation were increased knowledge of cadres about Hypertension and its complications, the cadres had skills in measuring blood pressure, understood how to provide information to the community related to Hypertension, understood how to prevent complications with exercise/gymnastic activities. Community service in the form of training and counseling in the Puskesmas Karangan generally brought benefits. Cadres had the motivation to provide information to patients to prevent Hypertension and took blood pressure for patients who could not make visits to the Puskesmas. ABSTRAKPenyakit hipertensi merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak diderita oleh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Karangan. Pada masa pandemi kader memiliki peran sangat penting disaat masyarakat takut melakukan kunjungan ke layanan kesehatan, sehingga kader diharapkan aktif untuk berperan dalam mengatasi masalah yang dialami oleh penderita, termasuk dalam mencegah munculnya komplikasi hipertensi. kegiatan pengabmas ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan juga ketrampilan kader dalam upaya pencegahan komplikasi penyakit hipertensi. Metode pengabdian masyarakat ini adalah pre dan post test, penyuluhan, pelatihan (pelatihan cara mengukur tekanan darah, pelatihan cara melakukan penyuluhan) kepada para kader, serta pembagian tensimeter kepada kader. Jumlah kader yang menjadi sasaran dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini 25 kader dari beberapa desa di wilayah kerja Puskesmas Karangan. Hasil dari pengabdian masyarakat berdasarkan observasi dan evaluasi adalah peningkatan pengetahuan kader tentang hipertensi dan komplikasinya, kader memiliki ketrampilan dalam melakukan pengukuran tekanan darah, kader mengetahui cara memberikan informasi pada masyarakat yang berhubungan dengan hipertensi, kader mengetahui cara mencegah komplikasi dengan latihan/aktivitas senam. Pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan dan penyuluhan yang dilakukan di wilayah Puskesmas Karangan secara umum memberikan manfaat pada kader dan masyarakat. Kader memiliki motivasi untuk memberikan informasi pada penderita untuk melakukan pencegahan hipertensi, serta bersedia untuk melakukan pengukuran tekanan darah bagi penderita yang tidak dapat melakukan kunjungan ke puskesmas.
Program Kemitraan Masyarakat Sosialisasi dan Pemberdayaan Guru PAUD dalam Pelaksanaan Skrining dan Stimulasi DDTK (Deteksi Dini Tumbuh Kembang) Anak Usia Prasekolah : Community Partnership Program : Socialization and Empowerment of Preschool Teachers in Implementing Early Detection and Stimulation of DDTK for Students at TK Dharma Wanita 2 Kedungsigit, Karangan Tunik Tunik; Yuyun Putri Mandasari
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2022): september
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (953.088 KB)

Abstract

Abstrak: Deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang anak merupakan tindakan yang sangat penting untuk dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita termasuk menindaklanjuti setiap keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknya. Kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak dilakukan dalam bentuk kemitraan antara keluarga, masyarakat dengan tenaga profesional. lndikator keberhasilan pembinaan tumbuh kembang anak tidak hanya meningkatnya status kesehatan dan gizi anak tetapi juga mental, emosional, sosial dan kemandirian anak berkembang secara optimal. Metode pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan kepada guru dan orang tua anak prasekolah, pelatihan (stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak) kepada para guru TK. Jumlah guru dan orang tua yang berpartisipasi berjumlah 30 orang, yaitu guru dan orang tua di TK Dharma Wanita 2 Kedungsigit Karangan Kabupaten Trenggalek. Hasil dari pengabdian masyarakat adalah peningkatan pengetahuan guru tentang cara melakukan skrining tumbuh kembang anak, dan peningkatan kemampuan psikomotor/ketrampilan dalam melakukan stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang anak usia prasekolah. Guru memiliki motivasi untuk melakukan deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang anak melalui permainan yang menyenangkan dan disukai oleh anak   Abstract: Early detection of developmental deviations has to be conducted to detect early developmental deviations in toddlers, including following up on any complaints from parents about their child's growth and development problems. The comprehensive and coordinated stimulation activities, early detection, and intervention of developmental deviations under five are in the form of partnerships between families, communities, and professionals. The indicators of the success of fostering children's growth and development are increasing children's health and nutritional status and developing children's mental, emotional, social, and independent optimally. The method of community service was counseling to teachers and parents of preschool children and training (screening for early detection of growth and development, as well as stimulation of child development) to kindergarten teachers. The number of teachers and parents who participated was thirty. Based on observations and evaluations, the results showed an increase in teachers' knowledge about how to detect children's growth and development, and an increase in psychomotor abilities/skills in stimulating and detecting early growth and development of children. As the result, the teachers had the motivation to carry out early detection and stimulation of children's growth and development through fun and interesting games.