Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TAHU DENGAN PENAMBAHAN KITOSAN PADA REAKTOR ANAEROB DENGAN VARIASI WAKTU TINGGAL Erwin Kurnianto
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 5, No 1 (2017): JURNAL 2017
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v5i1.18405

Abstract

ABSTRAK Industri tahu merupakan salah satu industri yang menggunakan kedelai sebagai bahan baku utamanya. Limbah cair tahu memiliki kandungan BOD, COD, dan TSS yang tinggi, sehingga berpotensi mencemari perairan. Pengolahan limbah cair tahu dapat dilakukan dengan berbagai proses, baik dengan proses biologi, kimia,  maupun secara fisika. Pengolahan limbah secara kimia salah satunya menggunakan kitosan. Kitosan merupakan polielektrolit kationik dan polimer berantai panjang, mempunyai berat molekul besar dan reaktif karena adanya gugus amina, hidroksil yang bertindak sebagai donor elektron dan bersifat biodegradable. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui tentang pengaruh penambahan kitosan berdasarkan variasi waktu tinggal pada pengolahan limbah cair tahu dengan reaktor anaerob, dan mengetahui efektifitas pengolahan terbaik terhadap variasi waktu tinggal pengolahan limbah  cair tahu dengan penambahan kitosan pada reaktor anaerob. Penelitian dilakukan dalam skala Laboratorium yang dilakukan di Workshop Teknik Lingkungan dengan menggunakan 2 buah reaktor pengamatan yaitu reaktor kontrol dan reaktor perlakuan. Kitosan dilarutkan dengan menggunakan asam asetat 1%. 1 gr kitosan dilarutkan dalam 100 ml larutan asam asetat 1%, kemudian kitosan dicampurkan kedalam air limbah dengan dosis 225 mg/l dalam 4 liter air limbah pada reaktor perlakuan. Penambahan kitosan pada reaktor anaerob dilakukan pengamatan pada variasi waktu tinggal 4 hari, 8 hari, 12 hari dan 16 hari. Berdasarkan hasil penelitian, Pengaruh Penambahan kitosan pada reaktor anaerob terlihat pada parameter BOD dan TSS, sedangkan pH tidak terjadi perubahan. Pengaruh penambahan kitosan dilihat dari hasil penurunan parameter BOD pada reaktor kontrol berturut-turut pada hari ke 4, 8, 12, dan 16 yaitu 3%, 10%, 31% dan 48%, sedangkan pada reaktor perlakuan mengalami penurunan berturut-turut sebesar 5%, 36%, 45%, dan 58%. Pengaruh penambahan kitosan terhadap penurunan TSS pada reaktor kontrol berturut-turut pada hari ke 4, 8, 12, dan 16 yaitu  65%, 78%, 85% dan 87%. Penurunan TSS pada reaktor perlakuan berturut-turut yaitu 72%, 81%, 91% dan 93%. Waktu tinggal terbaik pada pengolahan limbah tahu dengan penambahan kitosan pada reaktor anaerob dan tanpa penambahan kitosan terdapat pada hari ke 16. Kata kunci: Kitosan, reaktor anaerob, limbah cair tahu, Total Suspended Solid (TSS), Biological Oxygen Demand (BOD), Ph