Abdul Hamid
Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERSPEKTIF DESAIN PEMBELAJARAN BAGI GURU Abdul Hamid
WIDYABORNEO Vol 1 No 01 (2018): WIDYA BORNEO
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.021 KB) | DOI: 10.56266/widyaborneo.v1i01.6

Abstract

Today Perspective ( point of view ) learning design is no longer a strange matter especially in education, both formal education and non formal education. In the world of formal education learning design changes and evolves according to the purpose of education itself. Learning Design can direct all forms of educational activities to achieve its goals and is central to the entire educational process. The formulation of learning design concept is a way to achieve learning objectives, learning design as a way of delivering instructional materials, instructional design as experience in facing learning process, instructional design as summary in planning of education / teaching, instructional design as part of teaching system.While in principle the design of learning should be a determinant in the purpose of education and can choose the content, the process of learning activities to the selection of media as well as learning and assessment tools. Dewasa ini Perspektif ( sudut pandang ) Desain Pembelajaran bukan lagi suatu hal yang asing khususnya di dunia pendidikan, baik pendidikan yang formal maupun pendidikan non formal. Pada dunia pendidikan formal Desain Pembelajaran mengalami perubahan dan berkembang sesuai dengan tujuan dari pendidikan itu sendiri. Desain Pembelajaran dapat mengarahkan segala bentuk aktifitas pendidikan untuk mencapai tujuan-tujuannya serta berkedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Rumusan konsep desain pembelajaran adalah cara untuk mencapai tujuan pembelajaran, desain Pembelajaran sebagai cara dalam meyampaikan bahan ajar, desain pembelajaran sebagai pengalaman dalam menghadapi proses belajar, desain pembelajaran sebagai rangkuman dalam merencanakan pendidikan / pengajaran, desain pembelajaran sebagai bagian dalam sistem pengajaran . Sedangkan pada prinsipnya desain pembelajaran harus menjadi penentu dalam tujuan pendidikan dan dapat memilih isi, proses kegiatan pembelajaran sampai ke pemilihan media serta alat pembelajaran dan penilaian.
Menuju Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Bermutu dengan Analisis Kebutuhan Diklat (AKD) Abdul Hamid
WIDYABORNEO Vol 1 No 02 (2019): WIDYA BORNEO
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.782 KB) | DOI: 10.56266/widyaborneo.v1i02.11

Abstract

Kegiatan pendidikan dan pelatihan terdiri dari tiga hal pokok, yaitu persiapan (perencanaan), pelaksanaan diklat, serta evaluasi paska diklat. Kunci Suatu kegiatan berada pada tahap persiapan atau perencanaan.Kegiatan kediklatan harus direncanakan dan dirancang sebaik mungkin.Salah satu kegiatan yang menentukan keberhasilan pelaksanaan diklat adalah analisis kebutuhan diklat (AKD)/Training Needs Analysis (TNA). Rumusan maslah yang disajikan adalah: apakah pengertian Analisis Kebutuhan Diklat (AKD)?;apa pengertian pendidikan dan pelatihan?; apa urgensi AKD menuju diklat bermutu?; dan bagimanakah AKD meningkatkan kualitas diklat?analisis kebutuhan diklat (AKD) merupakan suatu proses kegiatan yang sistematis untuk mengidentifikasi diskrepensi antara standar kinerja dan kompetensi pegawai sehingga dapat ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan”. Diklat adalah penyelenggaraan pembelajaran dan pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi pegawai.Ada empat peran utama dalam pelaksanaan AKD yaitu sebagai rancang bangun kegiatan diklat yang akan dilaksanakan, sebagai rencana program diklat yang dipersiapkan, sebagai pedoman pelaksanaan diklat, sebagai pedoman kegiatan evaluasi/monitoring paska diklat. tujuan pelaksanaan AKD adalah sebagai berikut:menjadi dasar penyususnan rancangan diklat , Menjadi pedoman rancang bangun kegiatan diklat, Menjadi prioritas jenis diklat, meningkatkan kinerja para pegawai, dan mengetahui perkembangan kekinian. Tingkat Kebutuhan diklatBerdasarkan sistem organisasi, umumnya dibedakan menjadi 3 (tiga) tingkat kebutuhan diklat.Pertama, kebutuhan diklat pada tingkat organisasi; kedua, kebutuhan diklat pada tingkat jabatan, dan ketiga, kebutuhan diklat pada tingkat individu.Pelaksanaan AKD bisa dilakukan dengan berbagai pendekatan.Ada tiga pendekatan AKD yang umum dilakukan, yaitu pendekatan analisis kinerja, pendekatan forum grup discussion, dan pendekatan DIF (difficulty, importance, and frequency).Tahapan pelaksanaan AKD adalah perumusan masalah, perumusan tujuan, persiapan instrument yang diperlukan, pengumpulan data, pengolahan data, penafsiran hasil, dan pelaporan.Analisis kebutuhan diklat sangat strategis dalam peningkatan kualitas diklat.