Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DISPARITAS DALAM PENJATUHAN PIDANA Nimerodi Gulo
Masalah-Masalah Hukum Vol 47, No 3 (2018): MASALAH-MASALAH HUKUM
Publisher : Faculty of Law, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.292 KB) | DOI: 10.14710/mmh.47.3.2018.215-227

Abstract

Rumusan norma yang berkaitan dengan ancaman pidana pada dasarnya bersifat maksimum. Hal tersebut menimbulkan ruang disparitas putusan hakim. Disapritas tersebut dapat menimbulkan rasa ketidakadilan (keadilan substantif) bagi terpidana. Rumusan masalahnya adalah,  apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya disparitas pidana dalam penjatuhan pidana yang dilakukan oleh hakim dan apakah yang menjadi dasar pertimbangan hakim dalam memutus perakara pidana didalam persidangan?. Metode penelitian yang digunakan adalah metode normatif dan empiris dalam kaitannya dengan keadilan substantif. Hasil penelitian menunjukan dalam memutuskan perkara hakim tunduk pada Pasal 197 KUHAP, yaitu hakim harus memiliki pertimbangannya sendiri didalam menentukan berat atau ringannya hukuman yang akan dijatuhkan kepada terdakwa, melalui pembuktian materil dipersidangan untuk mendukung kesimpulan dalam pertimbangan hakim.  Saat ini peradilan di Indonesia masih menggunakan metode penjatuhan hukuman berdasarkan pemeriksaan persidangan saja. Hal ini menyebabkan putusan pengadilan yang dikeluarkan oleh hakim terdapat perbedaan antara satu putusan dengan putusan yang lainnya yang disebut dengan disparitas pidana.
MENINJAU ULANG SISTEM PEMBINAAN NARAPIDANA KORUPSI DI INDONESIA Nimerodi Gulo
Legalita Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Hukum Legalita
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.805 KB)

Abstract

Indonesia continues to improve its efforts to eradicate corruption which is in fact an extraordinary crime. Corruption requires extra treatment not only in the process of law enforcement but also the process of fostering corruption inmates. So far, the existing laws and regulations have not clearly regulated the concept of good coaching, especially for corruption convicts as a result of corruption inmates are still free to use resources and influence to be able to obtain various facilities that actually conflict with existing regulations. The problems that will be raised in this article are: First, how is the system of guiding corruption inmates in several countries? Second, how is the concept of fostering corruption prisoners better for Indonesia. This article uses a normative approach through the study of literature or literature. This article concludes the model of fostering prisoners in particular corruption prisoners in Penitentiary has not run as expected. Departing from the comparison of prisoner development models in various countries, we need a different approach to fostering models both for public inmates and corruption accordingly. It is necessary to improve and synchronize efforts to foster corruption inmates, both institutional structures, the substance of RI Law No.12 of 1995 and the culture of stakeholders to be able to provide adequate solutions for fostering corruption inmates.
IMPLEMENTASI STEGANOGRAFI DENGAN ALGORITMA MOST SIGNIFICANT BIT PADA CITRA DIGITAL Nimerodi Gulo
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer) Vol 4, No 4 (2017): Agustus 2017
Publisher : STMIK Budi Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30865/jurikom.v4i4.741

Abstract

Kerahasiaan suatu informasi atau data sangatlah penting agar orang lain yang tidak memiliki hak tidak dapat mengetahui isi dari data atau informasi rahasia tersebut. Tugas akhir ini dilakukan untuk membuat suatu analisa siatem yang mampu menyembunyikan data rahasia dalam bentuk citra, teks, suara, dan pemampatan yang dilakukan ke dalam suatu berkas penampung berupa citra digital. Proses penyembunyiannya diawali dengan mengambil berkas citra penampung, kemudian mengambil data yang akan disembunyikan. Metode yang digunakan untuk mengamankan data metode kriptografi MSB. Melalui proses Most Significant Bit, keamanan data rahasia dapat terjaga. Setelah proses  penyisipan pesan, disimpan didalam media penyimpanan. Aplikasi yang dibangun juga dapat melakukan ekstraksi pesan yang telah disembunyikan didalam citran digital. Aplikasi yang dibangun dengan bahasa pemrograman visual basic 2008.